Jantung manusia dianggap seperti mesin yang harus bekerja 24/7 agar Anda tetap hidup dan harus berfungsi dengan baik. Untuk melakukan tugasnya, jantung sangat bergantung pada jaringan sel khusus yang disebut sistem kelistrikan jantung atau sistem konduksi jantung.
Sel-sel dalam sistem kelistrikan jantung dapat menghasilkan impuls listrik dan kemudian mendistribusikannya ke seluruh jantung. Sementara semua sel di jantung dapat menghantarkan listrik. Dalam sistem ini, sel-sel akan menghantarkan listrik dengan kecepatan yang sangat spesifik hingga membuat berbagai bagian jantung berdetak pada waktu yang tepat.
Berikut ini bagian-bagian dari sistem kelistrikan jantung berurutan berdasarkan dari mana listrik dihasilkan:
- Sinoatrial (SA) node
- Atrioventricular (AV) node
- Bundle of His
- Bundle branches
- Purkinje fibers.
Cara kerja sistem kelistrikan jantung
Sistem kelistrikan jantung ini yang membuat detak jantung. Sumber sistem kelistrikan ada tiga bagian utama, antara lain:
1. Sinoatrial (SA) node atau Nodus SA : Terletak di atrium kanan jantung. Dikenal sebagai alat pacu jantung alami. Aktivitas listrik menyebar melalui dinding atrium dan menyebabkannya kontraksi.
2. Atrioventricular (AV) node atau Nodus AV : Terletak di septum interatrial dekat dengan katup trikuspid. Fungsinya memperlambat sinyal listrik sebelum masuk ventrikel. Penundaan ini memberikan atrium waktu berkontraksi sebelum ventrikel berkontraksi.
3. Sistem His-Purkinje : Terletak di sepanjang dinding Ventrikel jantung. Ini merupakan jalur serat yang mengirimkan impuls listrik ke dinding otot ventrikel dan menyebabkan kontraksi.
Jadi secara umum, stimulus listrik ini pertama kali dihasilkan Sinoatrial (SA) node menghasilkan rangsangan listrik secara teratur antara 60 sampai 100 kali per menit dalam kondisi normal. Atrium kemudian diaktifkan dan stimulus bergerak turun melalui jalur konduksi dan menyebabkan ventrikel jantung berkontraksi dan memompa darah keluar. Dua ruang atas jantung (atrium) distimulasi terlebih dahulu dan berkontraksi dengan singkat sebelum dua ruang bawah jantung (ventrikel).
BACA JUGA : Stent Jantung: Pengertian, Proses, hingga Efek Sampingnya
Impuls listrik mengalir dari Sinoatrial (SA) node ke Atrioventricular (AV) node. Di sana, impuls diperlambat dengan singkat, kemudian berlanjut ke jalur konduksi melalui Bundle of His ke dalam ventrikel. Bundle ini terdiri dari jalur kanan dan kiri yang disebut bundle branches (cabang) untuk merangsang ventrikel kanan dan kiri.
Biasanya ketika sedang istirahat, saat impuls listrik bergerak melalui jantung, jantung berkontraksi sekitar 60 hingga 100 kali per menit tergantung usia.
Setiap kontraksi ventrikel mewakili satu detak jantung. Atrium berkontraksi sepersekian detik sebelum ventrikel, sehingga darah bermuara ke ventrikel sebelum ventrikel berkontraksi.
Gangguan yang mempengaruhi sistem kelistrikan jantung
Jantung menghantarkan listrik dengan cara tertentu seperti dijelaskan di atas dan tetap berfungsi dengan baik jika mempertahankan urutan itu. Setiap terjadi gangguan urutan ini dapat menyebabkan irama dan pola jantung yang tidak normal. Kondisi medis ini disebut aritmia atau irama jantung tidak beraturan.
Ada dua jenis aritmia yang sering terjadi, antara lain:
1. Bradikardia : Detak jantung lambat yang terjadi karena nodus SA, nodus AV, atau sistem His-Purkinje bermasalah. Kemungkinan ada kerusakan atau lupa pada jalur listrik jantung yang memperlambat atau menghentikan arus listrik di beberapa tempat.
2. Takikardia : Detak jantung lebih cepat dari normalnya. Ini terjadi nodus SA mengalami gangguan sehingga menghasilkan sinyal elektrik terlalu banyak hingga 100 kali lebih per menit.
Sistem kelistrikan jantung bermasalah biasanya akan menimbulkan gejala dan tanda-tanda seperti di bawah ini:
- Jantung berdebar-debar
- Pusing atau sakit kepala ringan
- Pingsan
- Kelelahan
- Kelemahan dan penurunan daya tahan tubuh
- Sesak napas
- Nyeri dada
Saat tanda-tanda umum di atas terjadi, sebaiknya konsultasi pada dokter sehingga nanti oleh dokter ahli jantung akan dilakukan beberapa tes untuk mendiagnosis masalah di sistem kelistrikan jantung Anda.
Salah satu alat yang digunakan untuk memeriksa sistem kelistrikan jantung adalah elektrokardiogram yang dapat menganalisis aktivitas lsitrik jantung. Biasanya disingkat EKG atau ECG ini adalah tes untuk mengukur aktivitas listrik jantung dengan menggunakan sensor yang terpasang di dada. Ada beberapa cara untuk melakukan EKG, seperti:
- EKG Istirahat : Dilakukan saat Anda duduk atau berbaring kemudian beberapa sensor dipasang di kulit dada.
- EKG stress : Pemasangan alatnya sama dengan EKG istirahat hanya dilakukan saat Anda aktif beraktivitas.
- Wearable monitor : Sensor akan ditempel di dada selama berhari-hari untuk merekam aktivitas jantung dan menemukan masalahnya lebih jelas.
- Implantable loop recorder : Monitor khusus yang ditanamkan di kulit dada. Ini bisa berlangsung selama tiga sampai lima tahun.
- Studi elektrofisiologi (EP Study) : Tes ini menggunakan kateter yang dimasukkan ke pembuluh darah utama masuk ke jantung. Perangkat ini akan merekam aktivitas listrik dari dalam hati.
BACA JUGA:
- TAVI, Prosedur Penggantian Katup Aorta Jantung Tanpa Operasi
- Cryoablation, Teknologi Terbaru Atasi Atrial Fibrilasi
- Mengenal Prosedur Bypass Jantung dan Fungsinya
- Sinus Takikardia: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
- CT Scan Jantung: Fungsi, Prosedur, dan Efek Samping
- Cara Mencegah Jantung Koroner yang Mudah Dilakukan
- Atrial Fibrilasi: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Cara mengatasi masalah pada sistem kelistrikan jantung
Permasalahan sistem kelistrikan jantung seperti di atas bisa ditangani Eka Hospital sebagai rumah sakit yang memiliki layanan khusus bernama MYcardia
MYcardia ini sebagai pusat pelayanan jantung dan pembuluh darah atau unit kardiovaskuler yang memberikan layanan lengkap untuk berbagai masalah gangguan jantung dan pembuluh darah. Dipimpin oleh Dr. dr. Muhammad Yamin, Sp.JP (K), Sp.PD, FACC, FSCAI bahkan menggunakan teknologi terbaru seperti ablasi beku atau cryoablation yang terbukti membuat ablasi aritmia jantung lebih cepat dan efektif.
Selain itu juga ada pemasangan alat pacu jantung terkecil di dunia yang bernama Micra yang merupakan terobosan baru di dunia kedokteran di Indonesia.
Berikut ini deretan prosedur medis dan layanan yang dilakukan di MYcardia yang sesuai untuk mengatasi masalah sistem kelistrikan jantung, antara lain:
Tindakan aritmia
- Electrophysiology Study (EP Study)
- Conventional ablation (2D)
- 3D mapping ablation
- Cryoablation
- HOCM septal ablation
Pemasangan pacu jantung
- Implantable loop recorder
- Single and dual chamber pacemaker
- Leadless pacemaker
- His bundle and left bundle branch pacing
- Single and dual chamber ICD, CRT-P, CRT-D
MYCardia ini juga memiliki tim dokter spesialis yang sudah berpengalaman dalam mengatasi masalah sistem kelistrikan jantung. Berikut ini beberapa dokter terbaik MYcardia Eka Hospital yang berkompetensi menangani masalah sistem kelistrikan jantung.
1. DR. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), FACC, FSCAI
DR. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), FACC, FSCAI merupakan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Intervensi di Eka Hospital BSD. Beliau lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Syah Kuala, Aceh, Indonesia. Kemudian melanjutkan pendidikannya sebagai dokter spesialis di Universitas Indonesia. Lanjut lagi pendidikan untuk gelar Ph.D in Cardiac Pacing and Resynchroniza on Therapy di Universitas Indonesia.
Dr. M. Yamin mempunyai keahlian melakukan pemasangan alat pacu jantung (pacemaker), Kateterisasi jantung (pemasangan ring jantung di pembuluh darah jantung) dengan teknologi IVUS. Beliau sangat berpengalaman menangani pasien penderita jantung koroner. Dr. M. Yamin juga pernah menjadi konsultan dokter jantung Kepresidenan RI.
2. dr. Simon Salim, Sp.PD - KKV, Mkes, AIFO, FINASIM, FACP, FICA
Dr. Simon Salim, Sp.PD - KKV, Mkes, AIFO, FINASIM, FACP, FICA merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Kardiovaskular. Beliau merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus melanjutkan pendidikan spesialis penyakit dalam di sana.
dr. Simon Salim memiliki keahlian dalam pemasangan ring jantung (stent) dan alat pacu jantung permanen. Beliau juga berpengalaman menangani rehabilitasi post operasi jantung.
3. dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FAPSC
dr. Ignatius Yansen NG., Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FAPSC adalah dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Konsultan Kardiologi Intervensi dan Konsultan Aritmia Elektrofisiologi di Rumah Sakit Eka Hospital BSD. Beliau menempuh pendidikan kedokteran umum dan spesialisasinya sebagai Cardiologist di Universitas Indonesia. Pengalamannya mengikuti berbagai program dan fellowship juga sangat banyak baik nasional maupun internasional.
dr. Yansen sebagai ahli aritmia jantung, dia sudah sangat berpengalaman menangani lebih dari 250 kasus ablasi jantung aritmia dalam setahun. Beliau juga menjadi Proctor untuk pemasangan pacu jantung permanen di Indonesia.
4. dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP, (K)
dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP, FIHA merupakan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Eka Hospital BSD. Beliau menempuh Pendidikan Kedokteran di Universitas Padjadjaran. Kemudian melanjutkan pendidikan sebagai Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Universitas Indonesia.
dr. Daniel Tanubudi termasuk di dalam tim bengkel jantung untuk menyembuhkan aritmia di Eka Hospital. Bengkel jantung merupakan pusat penanganan aritmia yang cepat dengan fasilitas pemeriksaan listrik jantung dan tindakan kateter ablasi. Setidaknya ada 100 tindakan ablasi jantung setiap tahunnya.
5. dr. Haryadi, Sp.JP (K), FIHA
dr. Haryadi, Sp.JP (K) EP, FIHA adalah Dokter Spesialis Jantung di Eka Hospital Pekanbaru. Beliau satu-satunya dokter konsultan aritmia di Riau. Untuk gelar dokter umum, beliau adalah alumni Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang. Kemudian melanjutkan pendidikan sebagai dokter spesialis Jantung di Universitas Indonesia. Di kampus yang sama, beliau juga menekuni bidang Electrophysiology.
dr. Haryadi berpengalaman menangani aritmia jantung. Dalam pengobatannya, beliau memiliki kompetensi dalam pemasangan pacemaker, pemasangan alat pacu jantung permanen hingga melakukan service pacemaker untuk memastikan alatnya berjalan sesuai fungsi.
Untuk menemui dokter-dokter terbaik MYcardia Eka Hospital di atas tidak perlu khawatir jauh, karena Eka Hospital tersebar di beberapa daerah antara lain BSD, Pekanbaru, Bekasi, dan Cibubur.
Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan WhatsApp Eka Hospital 0-8888-90-5555 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.
Eka Hospital App juga telah hadir untuk memudahkan proses pengobatan Anda, dapatkan sekarang disini.