Dr. Simon Salim, Sp.PD - KKV, Mkes, AIFO, FINASIM, FACP, FICA merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Kardiovaskular. Dengan gelar Sp.PD-KKV, beliau menangani penyakit jantung dan pembuluh darah pada orang dewasa.
Beragam penyakit yang bisa ditangani dr. Simon Salin antara lain: Gagal jantung, penyakit jantung koroner, serangan jantung, gangguan irama jantung atau aritmia, lemah jantung (kardiomiopati), syok kardiogenik, penyakit katup jantung dan penyakit arteri perifer.
Dalam penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah, dr. Simon Salim memiliki keahlian dalam pemasangan ring jantung (stent) dan alat pacu jantung permanen.
Latar Belakang Pendidikan
Dr. Simon Salim, Sp.PD - KKV, Mkes, AIFO, FINASIM, FACP, FICA merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus melanjutkan pendidikan spesialis penyakit dalam di sana. Berikut ini deretan pendidikan, pelatihan hingga pengalaman kerja dr. Simon Sali baik di dalam maupun luar negeri:
Education / Post Graduate Training
College/University:
Medical School:
Other Course:
Work Experience
Video :
Artikel :
Untuk prakteknya, Dr. Simon Salim, Sp.PD - KKV, Mkes, AIFO, FINASIM, FACP, FICA berada di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang. Jadi kalau Anda butuh pengobatan dengan alat pacu jantung yang sudah berpengalaman dan keahlian seperti yang sudah disebut di atas, bisa buat janji dengan dr. Simon Salim melalui layanan WhatsApp Eka Hospital 0-8888-90-5555
Informasi Terkait:
Ring jantung atau stent dipasang untuk melebarkan pembuluh darah koroner yang telah menyempit atau tersumbat pada bagian jantung penderita jantung koroner. Mereka bisanya mengalami gejala nyeri dada seperti ditekan beban berat atau diremas yang dapat menjalar sampai punggung, lengan dan rahang. Terkadang disertai dengan keringat dingin, mual, muntah dan pingsan. Manfaat pemasangan ring jantung yakni mengembalikan fungsi pembuluh darah koroner untuk mengalirkan darah ke otot jantung.
Ring jantung sendiri bentuknya tabung kecil yang tersusun dari kawat-kawat terbuat dari logam. Panjang ring jantung pada umumnya sekitar 10-40 mm dengan diameter 2-4,5 mm. Hanya saja setiap pasien akan mendapatkan ukuran ring jantung yang berbeda-beda sesuai ukuran pembuluh darah koroner.
Pemasangan ring jantung sifatnya permanen dan akan melekat di jantung pasien. Dokter akan melapisi ring jantung dengan obat khusus untuk mencegah terjadinya penyumbatan kembali.
Alat pacu jantung (pacemaker) adalah alat kecil untuk membantu mengendalikan denyut jantung. Biasanya akan dipasang dibawah kulit dada lewat prosedur operasi. Pacemaker bisa mengirimkan sinyal listrik yang dapat membantu jantung berdenyut teratur dan tidak lambat.
Pemasangan alat pacu jantung bisa menyelamatkan nyawa penderita aritmia jenis bradikardia (denyut lambat), sindrom takikardia (denyut terlalu cepat) - bradikardia, dan blok jantung (tersumbatnya aliran listrik yang menyuplai jantung).
Dr. Simon Salim biasa menangani penyakit jantung dengan operasi pemasangan alat pacu jantung permanen. Alat ini akan membantu penderita memacu jantung saat jantung berdetak tidak teratur dan lebih lambat dari yang seharusnya.
Seiring perkembangan teknologi, alat pacu jantung permanen tanpa kabel. Ukurannya semakin kecil dan ringkas sehingga dapat dipasang dalam jantung tanpa harus melalui kompleksitas kabel ditanam dalam tubuh. Ini dinilai memberikan kemudahan dan kenyamanan pasien karena tak lagi mengenakan kabel dalam pembuluh darahnya.
Dr. Simon Salim juga berpengalaman menangani rehabilitasi post operasi jantung. Seperti diketahui, rehabilitasi jantung merupakan program baik opname atau rawat jalan bagi pasien yang baru pulih dari penyakit jantung. Perawatan ini mencakup edukasi hingga aktivitas fisik yang dirancang tim medis demi kesehatan pasien lebih baik.
Ada tiga fase yang akan dijalani pasien selama rehabilitasi post operasi jantung, antara lain:
1. Inpatient phase (Fase I)
Pasien di rawat di rumah sakit untuk menghindari pasien dari efek penyakit, efek tindakan medis, efek tirah baring, dan mengupayakan dini agar pasien bisa pulang ke rumah dengan segera dan menjalani perawatan mandiri.
2. Intervention phase (Fase II atau rawat jalan)
Pada fase ini pasien diperiksa selama 1 - 3 bulan setelah mendapatkan perawatan medis untuk penyakit jantung. Tujuannya untuk mengembalikan ke kondisi fisik, mental dan sosial pasien.
3. Maintenance phase (Fase III)
Dokter akan membantu pasien membuat program latihan kebugaran di rumah, pengobatan dan konsultasi lanjutan setiap 6 sampai 12 bulan.
Untuk prakteknya, Dr. Simon Salim, Sp.PD - KKV, Mkes, AIFO, FINASIM, FACP, FICA berada di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang. Jadi kalau Anda butuh pengobatan dengan alat pacu jantung yang sudah berpengalaman dan keahlian seperti yang sudah disebut di atas, bisa buat janji dengan dr. Simon Salim melalui layanan WhatsApp Eka Hospital 0-8888-90-5555.
Bagikan