close

Layanan Lainnya

  • logo
    Cari
    Dokter
  • logo
    Layanan Emergency
  • logo
    Layanan Telepon
  • logo
    Paket Kesehatan
  • logo
    Informasi Rumah Sakit
  • logo
    Pusat Unggulan
  • logo
    Whatsapp Eka Hospital
Better Health

Dislokasi Rahang: Gejala, Penyebab, Dan Cara Mengatasinya

Dislokasi rahang, juga dikenal sebagai temporomandibular joint (TMJ) dislokasi, adalah kondisi ketika tulang rahang bawah (mandibula) bergeser keluar dari posisi normalnya. Sendi ini terletak di kedua sisi wajah, tepat di depan telinga, dan menghubungkan rahang bawah dengan tulang tengkorak.

Lalu, apa saja gejala, penyebab, dan cara mengobati dislokasi rahang? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Gejala

Dislokasi rahang dapat terjadi pada satu atau kedua sisi sendi TMJ. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, ketidakmampuan untuk membuka atau menutup mulut, dan kesulitan berbicara dan makan.

Beberapa gejala dislokasi rahang yang umum:

  • Rasa sakit yang parah di rahang, wajah, atau telinga: Rasa sakit ini dapat terasa tajam dan menusuk, atau tumpul dan berdenyut.
  • Kesulitan membuka atau menutup mulut: Anda mungkin merasa rahang terkunci atau tidak dapat membuka mulut selebar biasanya.
  • Mulut terkunci dalam posisi terbuka atau tertutup: Rahang Anda mungkin terkunci dalam posisi terbuka sehingga Anda tidak dapat menutupnya sepenuhnya, atau terkunci dalam posisi tertutup sehingga Anda tidak dapat membukanya.
  • Rahang tampak bengkok atau tidak sejajar: Rahang Anda mungkin terlihat bengkok atau tidak sejajar dengan hidung Anda.
  • Gigi tidak sejajar: Gigi atas dan bawah Anda mungkin tidak kontak atau terdapat celah saat Anda menggigit.
  • Kesulitan berbicara atau makan: Anda mungkin kesulitan berbicara dengan jelas atau makan makanan yang keras
  • Nyeri saat mengunyah: Anda mungkin merasakan sakit saat mengunyah makanan.
  • Suara klik di rahang saat membuka atau menutup mulut: Anda mungkin mendengar suara klik atau pop di rahang saat Anda membuka atau menutup mulut.

Penyebab dan faktor risiko

Dislokasi rahang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Trauma: Pukulan keras pada wajah atau rahang, seperti kecelakaan mobil atau jatuh, dapat menyebabkan dislokasi rahang
  • Aktivitas yang membuka mulut terlalu lebar: Menggeliat, menguap, tertawa, atau muntah dengan paksa dapat menyebabkan dislokasi rahang pada orang yang memiliki TMJ yang lemah
  • Kondisi medis: Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis, atau sindrom Ehlers-Danlos, lebih berisiko mengalami dislokasi rahang.

Diagnosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis dislokasi rahang. Dokter akan merasakan rahang dan memeriksa apakah ada tanda-tanda dislokasi, seperti bengkak, nyeri, dan ketidaksejajaran.

Dokter juga dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Rontgen: Rontgen dapat membantu dokter melihat posisi rahang dan mendeteksi adanya kerusakan tulang.
  • CT scan: CT scan dapat memberikan gambar yang lebih detail tentang rahang dan sendi TMJ.
  • MRI: MRI dapat membantu dokter melihat jaringan lunak di sekitar sendi TMJ.

Pengobatan

Pengobatan dislokasi rahang tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Pengobatan yang umum:

  • Reposisi rahang: Dokter akan mereposisi rahang kembali ke posisinya. Prosedur ini dapat dilakukan dengan anestesi lokal atau umum.
  • Penggunaan kawat gigi: Setelah rahang direposisi, dokter akan menstabilkannya dengan belat atau kawat gigi. Stabilisasi ini biasanya diperlukan selama beberapa minggu.
  • Obat-obatan: Dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri dan anti-inflamasi serta pelemas otot untuk membantu meredakan rasa sakit dan bengkak.
  • Fisioterapi: Fisioterapi dapat membantu pasien mendapatkan kembali kekuatan dan mobilitas otot rahang.
  • Operasi: Operasi mungkin diperlukan pada kasus dislokasi rahang yang parah atau kronis.

Pencegahan

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan supaya kondisi ini tidak terjadi. Beberapa tips untuk mencegah dislokasi rahang:

  • Hindari aktivitas yang membuka mulut terlalu lebar, seperti menggeliat, menguap, tertawa, atau muntah dengan paksa.
  • Gunakan pelindung mulut saat berolahraga atau melakukan aktivitas lain yang berisiko menyebabkan cedera pada rahang.
  • Konsultasikan dengan dokter gigi jika Anda memiliki kebiasaan bruxism (menggertakkan gigi).
  • Kelola stres dengan baik. Stres dapat memperburuk gejala TMJ dan meningkatkan risiko dislokasi rahang.
  • Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin untuk memastikan kesehatan gigi dan rahang Anda.

Jika Anda mengalami gejala dislokasi rahang, segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Ditinjau Oleh

drg. Marina Suwito, Sp.BM

Last Update : 14 Maret 2024

  • TMJ Disorders: Symptoms and Causes: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tmj/symptoms-causes/syc-20350941
    Diakses pada 14 Maret 2024
  • TMJ Disorders: Diagnosis and Treatment https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tmj/diagnosis-treatment/drc-20350945
    Diakses pada 14 Maret 2024
  • Dislocated Jaw https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24882-dislocated-jaw
    Diakses pada 14 Maret 2024
  • Jaw Dislocation https://www.healthdirect.gov.au/jaw-dislocation
    Diakses pada 14 Maret 2024

Ditinjau Oleh

drg. Marina Suwito, Sp.BM

Last Update : 14 Maret 2024

Dokter Terkait

drg. Jenny Gustasiana, Sp.BM, M.Kes

Bedah Mulut

hospital EKA Hospital Bekasi

drg. Esther Bianca, Sp.KG

Konservasi Gigi

hospital EKA Hospital Bekasi

drg. Iskandar Biantoro, Sp.KGA

Kesehatan Gigi Anak

hospital EKA Hospital Bekasi

Informasi Terkait

Drg. Sylviana Hardanti

Bruxism Sebagai Pertanda Suatu Kondisi yang Tidak Normal Pada Rongga Mulut

close

Buat Appointment

Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan service of excelent, kami menawarkan pilihan kemudahan dalam pembuatan Appointment sesuai dengan kenyamanan Anda.

  • Alodokter
    Buat janji melalui

    Alodokter

  • Whatsapp Eka Hospital
    Buat janji melalui

    Whatsapp Eka Hospital

logo