Dispepsia adalah gangguan pencernaan yang biasa dikenal oleh orang awam dengan nama penyakit maag. Cari tahu penyebab, gejala, pengobatan, sampai pencegahan dispepsia di sini.
Dispepsia adalah sekelompok gejala pencernaan yang biasanya muncul secara bersamaan setelah makan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa tidak nyaman atau sakit di sekitar perut bagian atas.
Dispepsia bukanlah penyakit. Maag yang terjadi sesekali adalah sesuatu yang normal. Hampir setiap orang pernah mengalami maag setidaknya sekali seumur hidup.
Namun bagi sebagian orang, masalah pencernaan ini merupakan kejadian sehari-hari yang bisa menurunkan kualitas hidup.
Dalam kasus ini, maag mungkin dipicu oleh penyakit yang mendasarinya, seperti penyakit refluks gastroesofagus (GERD), gastritis, atau penyakit kantung empedu.
Dispepsia selalu muncul setelah makan, saat perut sedang melakukan pencernaan.
Gejala khas penyakit maag adalah sensasi panas terbakar atau perih di perut bagian atas, antara bagian bawah tulang dada dan pusar. Biasanya muncul beberapa menit atau jam setelah makan.
Ciri-ciri sakit maag umumnya adalah:
Terkadang penderita maag juga mengalami heartburn. Heartburn adalah rasa nyeri atau terbakar di bagian tengah dada yang mungkin menjalar ke leher atau punggung selama atau setelah makan.
Ada banyak kemungkinan penyebab dispepsia atau penyakit maag. Seringkali, gangguan pencernaan berhubungan dengan gaya hidup dan mungkin dipicu oleh makanan, minuman, atau obat-obatan.
Umumnya penyebab maag adalah:
Terkadang, gejala maag muncul disebabkan oleh kondisi lain, seperti:
Pada kasus yang jarang terjadi, penyakit maag bisa menjadi tanda penyakit yang lebih serius, seperti kanker lambung.
Dokter mendiagnosis dispepsia berdasarkan riwayat kesehatan Anda, pemeriksaan fisik, endoskopi saluran cerna bagian atas, dan tes lainnya.
Dokter juga mungkin akan menanyakan kebiasaan makan dan minum Anda, penggunaan obat bebas dan resep, dan apakah Anda merokok. Selama pemeriksaan fisik, dokter juga mungkin melakukan:
Dokter juga mungkin melakukan endoskopi saluran pencernaan bagian atas untuk mendiagnosis penyakit dan kondisi yang mungkin menyebabkan penyakit maag, seperti:
Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan dokter, antara lain:
Perawatan biasanya tergantung pada penyebab gejalanya. Umumnya perubahan gaya hidup di bawah ini dapat membantu meringankan gejala sakit maag:
Dokter juga biasanya dapat meresepkan beberapa obat non-resep seperti, antasida atau beberapa obat lambung dengan resep lainnya untuk menurunkan produksi asam lambung, antidepresan jika dispepsia disebabkan oleh masalah psikologis, dan antibiotik jika disebabkan infeksi bakteri.
Cara terbaik untuk mencegah gangguan pencernaan ini adalah dengan menghindari makanan dan situasi yang tampaknya menjadi penyebabnya. Berikut adalah beberapa cara pencegahan lainnya:
Segera konsultasi ke dokter jika gejala penyakit maag Anda memburuk atau jika Anda mengalami gejala baru bahkan setelah mengkonsumsi obat maag non resep.
Sebaiknya segera ke IGD terdekat jika ada gejala-gejala berikut menyertai penyakit maag Anda alami:
Bagikan