close

Layanan Lainnya

  • logo
    Cari
    Dokter
  • logo
    Layanan Emergency
  • logo
    Layanan Telepon
  • logo
    Paket Kesehatan
  • logo
    Informasi Rumah Sakit
  • logo
    Pusat Unggulan
  • logo
    Whatsapp Eka Hospital
Better Health

Dispepsia: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Dan Pencegahan

dispepsia

Dispepsia adalah gangguan pencernaan yang biasa dikenal oleh orang awam dengan nama penyakit maag. Cari tahu penyebab, gejala, pengobatan, sampai pencegahan dispepsia di sini.

Apa itu dispepsia (maag)?

Dispepsia adalah sekelompok gejala pencernaan yang biasanya muncul secara bersamaan setelah makan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa tidak nyaman atau sakit di sekitar perut bagian atas.

Dispepsia bukanlah penyakit. Maag yang terjadi sesekali adalah sesuatu yang normal. Hampir setiap orang pernah mengalami maag setidaknya sekali seumur hidup.

Namun bagi sebagian orang, masalah pencernaan ini merupakan kejadian sehari-hari yang bisa menurunkan kualitas hidup.

Dalam kasus ini, maag mungkin dipicu oleh penyakit yang mendasarinya, seperti penyakit refluks gastroesofagus (GERD), gastritis, atau penyakit kantung empedu.

Gejala dispepsia

Dispepsia selalu muncul setelah makan, saat perut sedang melakukan pencernaan.

Gejala khas penyakit maag adalah sensasi panas terbakar atau perih di perut bagian atas, antara bagian bawah tulang dada dan pusar. Biasanya muncul beberapa menit atau jam setelah makan.

Ciri-ciri sakit maag umumnya adalah:

  • Perasaan kenyang terlalu cepat atau terlalu lama setelah selesai makan
  • Perut kembung
  • Mual
  • Bersendawa dan buang angin
  • Regurgitasi (saat makanan yang tertelan muncul kembali)
  • Refluks asam lambung (asam lambung naik ke kerongkongan)
  • Perut mulas
  • Geraman keras atau gemericik di perut Anda
  • Sensasi panas terbakar di kerongkongan
  • Rasa pahit di mulut

Terkadang penderita maag juga mengalami heartburn. Heartburn adalah rasa nyeri atau terbakar di bagian tengah dada yang mungkin menjalar ke leher atau punggung selama atau setelah makan.

Penyebab dispepsia

Ada banyak kemungkinan penyebab dispepsia atau penyakit maag. Seringkali, gangguan pencernaan berhubungan dengan gaya hidup dan mungkin dipicu oleh makanan, minuman, atau obat-obatan.

Umumnya penyebab maag adalah:

  • Makan berlebihan atau makan terlalu cepat
  • Makan saat stres atau sebagai pelampiasan stres
  • Makan makanan berlemak, berminyak atau pedas
  • Terlalu banyak kafein, alkohol, coklat atau minuman soda
  • Merokok
  • Kecemasan
  • Antibiotik tertentu, pereda nyeri (ibuprofen), dan suplemen zat besi

Terkadang, gejala maag muncul disebabkan oleh kondisi lain, seperti:

  • Gastritis (radang lambung)
  • Tukak lambung
  • Penyakit celiac
  • Batu empedu
  • Sembelit
  • Pankreatitis (radang pankreas)
  • Kanker lambung
  • Penyumbatan usus
  • Iskemia usus (berkurangnya aliran darah di usus)
  • Diabetes
  • Penyakit tiroid
  • Kehamilan

Pada kasus yang jarang terjadi, penyakit maag bisa menjadi tanda penyakit yang lebih serius, seperti kanker lambung.

Diagnosis

Dokter mendiagnosis dispepsia berdasarkan riwayat kesehatan Anda, pemeriksaan fisik, endoskopi saluran cerna bagian atas, dan tes lainnya.

Dokter juga mungkin akan menanyakan kebiasaan makan dan minum Anda, penggunaan obat bebas dan resep, dan apakah Anda merokok. Selama pemeriksaan fisik, dokter juga mungkin melakukan:

  • Pemeriksaan perut untuk mengecek kembung atau tidak
  • Mendengarkan suara perut menggunakan stetoskop
  • Mengetuk atau menekan perut untuk memeriksa nyeri dan benjolan

Dokter juga mungkin melakukan endoskopi saluran pencernaan bagian atas untuk mendiagnosis penyakit dan kondisi yang mungkin menyebabkan penyakit maag, seperti:

  • Radang lambung (gastritis)
  • Penyakit tukak lambung
  • Kanker lambung

Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan dokter, antara lain:

  • Tes pencitraan,seperti USG abdomen (perut), untuk mencari penyakit dan kondisi pada saluran pencernaan yang mungkin menyebabkan gangguan pencernaan.
  • Tes bakteri H. pylori lewat tes darah, tinja, atau tes napas urea atau dengan melakukan biopsi saluran cerna bagian atas

Pengobatan dispepsia

Perawatan biasanya tergantung pada penyebab gejalanya. Umumnya perubahan gaya hidup di bawah ini dapat membantu meringankan gejala sakit maag:

  • Menghindari makanan yang memicu gangguan pencernaan
  • Makan lima atau enam porsi kecil sehari, bukan tiga kali makan besar
  • Mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol dan kafein
  • Berhenti merokok
  • Menghindari obat pereda nyeri tertentu, seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen sodium
  • Mencoba terapi psikologis untuk membantu mengatasi kecemasan, depresi, atau stres yang mungkin menyebabkan penyakit maag sering kambuh

Dokter juga biasanya dapat meresepkan beberapa obat non-resep seperti, antasida atau beberapa obat lambung dengan resep lainnya untuk menurunkan produksi asam lambung, antidepresan jika dispepsia disebabkan oleh masalah psikologis, dan antibiotik jika disebabkan infeksi bakteri.

Pencegahan dispepsia

Cara terbaik untuk mencegah gangguan pencernaan ini adalah dengan menghindari makanan dan situasi yang tampaknya menjadi penyebabnya. Berikut adalah beberapa cara pencegahan lainnya:

  • Makanlah dalam porsi kecil tapi lebih sering.
  • Kunyah makanan secara perlahan dan menyeluruh sebelum ditelan.
  • Jangan mengunyah dengan mulut terbuka, berbicara sambil mengunyah, atau makan terlalu cepat. Hal ini membuat Anda menelan terlalu banyak udara, yang dapat memperburuk gejala.
  • Hindari minuman dan makanan yang dapat memicu gangguan pencernaan, seperti kafein, alkohol, minuman soda, buah jeruk, tomat, makanan pedas, dan makanan yang digoreng atau berlemak
  • Jangan langsung berbaring setelah makan. Tunggu setidaknya 3 jam setelah makan terakhir sebelum tidur.
  • Tidurlah dengan posisi kepala lebih tinggi 15 cm di atas perut. Ini akan membantu cairan asam lambung turun ke usus, bukan naik ke kerongkongan. Anda bisa menjaganya dengan bantal.
  • Berhenti merokok.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Berolahraga secara teratur untuk membantu lambung mencerna makanan dengan lebih baik.

Segera konsultasi ke dokter jika gejala penyakit maag Anda memburuk atau jika Anda mengalami gejala baru bahkan setelah mengkonsumsi obat maag non resep.

Sebaiknya segera ke IGD terdekat jika ada gejala-gejala berikut menyertai penyakit maag Anda alami:

  • Kesulitan menelan
  • Sesak nafas
  • Rasa sesak di dada
  • BAB berdarah
  • Muntah darah
  • Mual dan muntah terus-menerus
  • Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas

Ditinjau Oleh

dr. Winda Permata Bastian, Sp.PD

Last Update : 10 April 2024

  • Indigestion https://www.webmd.com/heartburn-gerd/indigestion-overview
    Diakses pada 10 April 2024
  • Indigestion https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/indigestion/diagnosis- treatment/drc-20352215
    Diakses pada 10 April 2024
  • Indigestion https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/7316-indigestion-dyspepsia
    Diakses pada 10 April 2024

Ditinjau Oleh

dr. Winda Permata Bastian, Sp.PD

Last Update : 10 April 2024

Informasi Terkait

Punya Riwayat Sakit Maag Tidak Dapat Disembuhkan? Benarkah?

Kenali Gejala Maag Akut yang Harus Diwaspadai: Dari Perut Kembung hingga Muntah Darah

Kenali Penyakit Dispepsia

close

Buat Appointment

Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan service of excelent, kami menawarkan pilihan kemudahan dalam pembuatan Appointment sesuai dengan kenyamanan Anda.

  • Alodokter
    Buat janji melalui

    Alodokter

  • Whatsapp Eka Hospital
    Buat janji melalui

    Whatsapp Eka Hospital

logo