Kanker mulut bisa muncul tanpa disadari. Umumnya gejala yang muncul adalah sariawan yang sering kali dianggap tidak berbahaya. Jika diabaikan, kanker mulut dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya yang membuat kondisi pasien semakin parah. Oleh karena itu, penting untuk membedakan gejala kanker mulut dan sariawan biasa.
Kanker mulut atau kanker rongga mulut adalah kanker yang berkembang di salah satu bagian rongga mulut. Kanker mulut dapat terjadi di bibir, gusi, lidah, lapisan dalam bibir dan pipi, atap mulut, dan dasar mulut di bawah lidah.
Selain itu, kanker mulut juga dapat terjadi di bagian orofaring. Orofaring adalah bagian tengah tenggorokan tepat di belakang rongga mulut. Kanker mulut dapat terjadi di pangkal lidah (sepertiga bagian belakang lidah), langit-langit lunak (bagian belakang atap mulut), amandel, serta dinding samping dan belakang tenggorokan.
Rongga mulut dan orofaring membantu Anda bernapas, berbicara, makan, mengunyah, dan menelan. Kelenjar ludah kecil di seluruh rongga mulut dan orofaring membuat air liur (ludah) yang membuat mulut dan tenggorokan Anda lembab dan membantu Anda mencerna makanan.
Berikut ini beberapa gejala kanker mulut yang umum dan perlu diwaspadai.
1. Sariawan
Sariawan biasa dengan kanker mulut berbeda. Sariawan terasa seperti terbakar, menyengat, atau kesemutan. Dalam tahap awal kanker mulut, sariawan menimbulkan rasa sakit. Pertumbuhan sel abnormal biasanya muncul sebagai bercak datar. Sariawan sering kali menyakitkan, tetapi tidak ganas sehingga tidak akan menjadi kanker. Biasanya sariawan biasa akan sembuh dalam waktu 2 minggu. Namun, sariawan yang merupakan kanker mulut bisa bertahan lebih lama.
2. Bercak merah dan putih
Gejala kanker mulut lainnya adalah timbulnya bercak merah. Dari 75 persen hingga 90 persen kasus, munculnya bercak merah ini bersifat kanker. Oleh karena itu, jangan abaikan bintik-bintik merah di mulut Anda.
Selain bercak merah, ada pula gejala kanker mulut berupa bercak putih atau keabu-abuan di dalam mulut. Iritasi akibat gesekan gigi yang kasar, gigi palsu, dan tembakau dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang berlebihan dan menimbulkan bercak putih ini.
Penyebab lainnya adalah kebiasaan mengunyah bagian dalam pipi atau bibir dan paparan zat karsinogenik. Ini adalah pertumbuhan sel abnormal yang cenderung menjadi kanker. Jika bercak merah dan putih tidak hilang dalam 2 minggu, segera temui dokter.
3. Luka di Lidah
Ini paling sering terjadi di dasar mulut di bawah lidah atau gusi di belakang gigi geraham. Periksa gigi Anda sebulan sekali dengan hati-hati. Tarik lidah Anda keluar dan periksa bagian bawahnya.
4. Adanya Benjolan
Gejala kanker mulut berikutnya adalah adanya benjolan atau penebalan yang tidak dapat dijelaskan dan menetap di mulut yang tidak hilang. Selain itu, ada pula benjolan persisten yang tidak dapat dijelaskan di kelenjar getah bening di leher yang tidak kunjung hilang.
5. Masalah Gigi
Kanker mulut juga ditandai dengan adanya masalah pada gigi. Misalnya, satu atau lebih gigi terlepas tanpa alasan yang jelas atau soket gigi yang tidak sembuh setelah gigi dicabut.
Gejala lain dapat termasuk:
Kanker mulut terbentuk ketika sel-sel di bibir atau di mulut mengalami perubahan (mutasi) DNA. DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Perubahan (mutasi) DNA yang salah akan membuat sel untuk terus tumbuh dan membelah ketika walaupun sel sehat belum mati. Akumulasi sel kanker mulut yang abnormal dapat membentuk tumor. Seiring waktu sel kanker dapat menyebar di dalam mulut dan area lain di kepala dan leher atau bagian tubuh lainnya.
Kanker mulut paling sering dimulai di sel datar dan tipis (sel skuamosa) yang melapisi bibir dan bagian dalam mulut Anda. Sebagian besar kanker mulut adalah karsinoma sel skuamosa. Tidak jelas apa yang menyebabkan mutasi pada sel skuamosa yang menyebabkan kanker mulut. Tetapi dokter telah mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker mulut.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker mulut adalah.
Sebenarnya tidak ada cara yang terbukti efektif untuk mencegah kanker mulut. Namun, risikonya bisa dikurangi. Begini caranya :
Segera temui dokter jika Anda mengalami tanda-tanda seperti di atas. Terlebih lagi jika gejala yang muncul sudah mengganggu aktivitas harian, seperti makan, minum, dan berbicara.
Bagikan