Sakit kepala adalah rasa nyeri pada kepala yang sakitnya menyebar ke sebagian sisi atau seluruh kepala. Kondisi ini bisa terjadi tiba-tiba atau perlahan dengan intensitas rasa sakitnya berkembang secara bertahap.
Sakit kepala tidak selalu menandakan kondisi serius tetapi juga tidak boleh dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu penting mengetahui jenis sakit kepala yang Anda alami, hingga apa penyebab dan gejalanya. Hal ini akan membantu dokter memberikan penanganan tepat
Cara mengatasi sakit kepala sangat bergantung dengan penyebabnya. Anda bisa saja tidak harus minum obat-obatan dan hanya perlu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan baik agar terhindar dari hal yang memicu sakit kepala seperti kondisi stres atau gaya hidup yang buruk seperti kurang tidur akibat sering begadang.
Secara umum sakit kepala dibagi menjadi dua jenis yakni sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder.
1. Sakit kepala primer
Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang terjadi bukan karena disebabkan adanya penyakit lain, malah sering dipicu oleh gaya hidup. Sakit kepala ini terjadi karena aktivitas berlebihan seperti kurang tidur, kurang makan, stres, postur tubuh buruk, berlebihan konsumsi makanan tertentu hingga minum alkohol. Contoh sakit kepala primer yang sering terjadi, antara lain:
2. Sakit kepala sekunder
Sakit kepala sekunder adalah sakit kepala sebagai gejala atau disebabkan penyakit lain seperti cedera pada kepala hingga infeksi pada organ tubuh lain. Berikut ini beberapa jenis sakit kepala sekunder yang sering terjadi:
Selain penyebab sakit kepala berdasarkan jenisnya, beberapa penyebab lain sakit kepala antara lain:
Gejala sakit kepala yang dirasakan penderitanya juga berbeda-beda tergantung jenis sakit kepalanya. Berikut ini gejala masing-masing sakit kepala berdasarkan jenisnya:
Jenis sakit kepala primer bisa diobati dengan mengonsumsi ibuprofen, paracetamol dan aspirin. Bisa juga konsumsi obat sumatriptan atau sejenis ergot untuk migrain sesuai resep dokter.
Sementara itu untuk migrain kronis dan sakit kepala cluster bisa menggunakan obat seperti Amitriptyline (antidepresan), Methysergide maleate (Mengurangi penyempitan pembuluh darah), Asam valproat (obat anti kejang), Beta blocker dan Verapamil.
Tidak melulu obat-obatan, cara mengatasi sakit kepala juga bisa dengan mengubah pola hidup sehat untuk mengurangi gejala yang terjadi, misalnya:
Ada juga beberapa perawatan yang bisa menangani sakit kepala, antara lain:
Sakit kepala tetap harus diwaspadai apalagi jika diikuti gejala tertentu. Ini bisa menjadi awal tanda terjadinya penyakit serius seperti meningitis, ensefalitis dan stroke. Jika muncul gejala dan tanda di bawah ini segera pergi ke dokter.
Bagikan