Gejala Bipolar Yang Muncul Dalam Setiap Fasenya

Gangguan bipolar merupakan kondisi kesehatan yang membuat perubahan suasana hati yang ekstrem dalam waktu singkat. Gejala bipolar meliputi fase tinggi dan rendah. Penderita mungkin merasa gembira sekaligus tertekan pada saat bersamaan.

Saat mengalami fase tinggi atau mania, penderita gejala bipolar akan merasakan energi yang tinggi dan euforia. Di satu sisi, fase depresi akan membuat kesenangan tersebut hilang sehingga penderita merasa sedih, putus asa, dan sangat tidak bersemangat.

Gejalanya bisa muncul di antara usia 18—29 tahun, tapi bukan berarti anak-anak tidak berisiko mengalami gangguan bipolar. Gangguan bipolar pun bisa sangat sulit didiagnosis. Para penderitanya tidak selalu mengalami fase tinggi atau rendah. Mereka juga bisa mengalami periode suasana hati normal.

Gejala Bipolar yang Umum

Gejala bipolar bisa dilihat dari fase mana yang sedang dialami. Berikut gejala umum yang terjadi pada penderita gangguan bipolar berdasarkan fasenya:

1. Gejala bipolar fase mania
Mania dan hipomania adalah dua jenis yang berbeda. Namun, dua fase ini memiliki gejala yang sama. Fase mania bisa dibilang lebih parah dibandingkan hipomania. Fase ini bisa menimbulkan masalah dan memicu psikosis sehingga penderita memerlukan rawat inap.

Berikut gejala bipolar fase mania dan hipomania:

• Sangat ceria, gelisah, atau tegang
• Peningkatan aktivitas atau energi
• Peningkatan kepercayaan diri yang berlebihan (euforia)
• Menjadi banyak bicara
• Punya banyak pikiran
• Mudah teralihkan
• Merasa tidak butuh tidur atau istirahat
• Mengambil keputusan yang buruk
• Nafsu makan bertambah

2. Gejala bipolar fase depresif
Fase depresif merupakan episode terendah dalam gejala bipolar. Penderita bipolar akan mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Berikut gejala yang akan muncul saat fase depresif:

• Suasana hati tertekan
• Perasaan sangat sedih
• Perasaan kosong
• Merasa putus asa
• Kehilangan minat dalam melakukan sebuah kesenangan
• Mudah lelah dan kehilangan energi
• Sulit tidur atau terlalu banyak tidur
• Perilaku yang melambat
• Merasa tidak berharga
• Merasa bersalah yang berlebihan
• Penurunan kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi
• Berpikir untuk mencoba bunuh diri

3. Fase euthymia
Episode euthymia merupakan kondisi saat penderita bipolar mengalami suasana hati yang stabil dan tenang. Fase ini merupakan fase pertengahan saat mereka tidak terlalu bahagia atau terlalu sedih. Saat kondisi ini berlangsung, penderita bipolar bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik. Penderita bipolar bisa mendapatkan gangguan fungsional dan masalah kecemasan lainnya. Terdapat dua tipe episode euthymia, berikut penjelasannya:

• Euthymic with congruent affect

Episode ini membuat seseorang bisa menyesuaikan emosi dengan situasi yang dialami. Mereka bisa tertawa saat ada hal yang lucu atau menyenangkan dan bersedih saat suasana sedang galau.

• Euthymic with reactive affect

Episode ini membuat seseorang mampu memberikan reaksi yang berubah-ubah dari segala sesuatu yang dibicarakan atau terjadi. Sebagai contoh, mereka bisa kaget saat ada berita yang heboh.

Kapan Harus ke Dokter?

Masalah yang muncul adalah mereka yang memiliki gangguan bipolar tidak menyadari ketidakstabilan emosi tersebut. Mereka pun tidak tahu bahwa kondisi ini sudah mengganggu kehidupan diri sendiri dan orang lain.

Hal yang bisa dipastikan hanyalah segera temui dokter saat ada salah satu gejala yang muncul, baik dalam fase mania atau fase depresi. Penanganan yang tepat bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dari gejala bipolar.