close

Layanan Lainnya

  • logo
    Cari
    Dokter
  • logo
    Layanan Emergency
  • logo
    Layanan Telepon
  • logo
    Paket Kesehatan
  • logo
    Informasi Rumah Sakit
  • logo
    Pusat Unggulan
  • logo
    Whatsapp Eka Hospital
Artikel Kesehatan

Macam-Macam Gejala Skizofrenia Yang Perlu Dipahami

Skizofrenia adalah gangguan mental serius yang membuat seseorang mengalami distorsi realitas. Para penderita skizofrenia dapat mengalami halusinasi, delusi, serta gangguan berpikir. Gejala skizofrenia yang muncul juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari pada penderitanya.

 

Tidak diketahui pasti apa yang menyebabkan skizofrenia. Namun, para peneliti percaya bahwa kombinasi dari genetik, zat kimia di dalam otak, dan lingkungan berkontribusi pada gangguan tersebut. Orang dengan skizofrenia membutuhkan perawatan seumur hidup. Perawatan dini dapat membantu mengendalikan gejala sebelum komplikasi serius berkembang dan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup jangka panjang.

Skizofrenia hanya mempengaruhi kurang dari 1 persen populasi dunia. Namun, gangguan mental ini perlu diwaspadai karena penderita skizofrenia berisiko mengalami kematian di usia muda 2—3 kali lebih tinggi. Oleh karena itu, perlu dipahami gejalanya agar dapat segera mendapat perawatan medis.

Gejala Awal Skizofrenia

Gejala skizofrenia dapat bervariasi, tetapi biasanya gejalanya adalah delusi dan halusinasi. Umumnya gejala skizofrenia muncul pada usia remaja dan awal 20-an. Pada usia ini, tanda-tanda paling awal skizofrenia mungkin diabaikan karena mencerminkan perilaku remaja yang khas.

Pada pria, gejala skizofrenia biasanya dimulai pada awal hingga pertengahan usia 20-an. Pada wanita, gejala biasanya dimulai pada akhir usia 20-an. Sangat jarang anak-anak didiagnosis menderita skizofrenia dan juga jarang terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 45 tahun.

Gejala awal skizofrenia di antaranya:

  • mengisolasi diri dari teman dan keluarga
  • berganti teman atau kelompok sosial
  • perubahan fokus dan konsentrasi
  • mengalami gangguan tidur
  • gampang marah
  • kesulitan mengerjakan tugas sekolah atau hasil akademik yang buruk
  • kecemasan
  • kecurigaan
  • memiliki pikiran aneh
  • punya perasaan berbeda dari orang lain

Gejala Positif Skizofrenia

Gejala skizofrenia biasanya diklasifikasikan menjadi gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif ditandai perubahan perilaku atau pikiran yang tidak wajar, seperti halusinasi atau delusi. Berikut ini gejala-gejalanya.

1. Delusi
Delusi adalah keyakinan palsu yang tidak didasarkan pada kenyataan. Misalnya, Anda berpikir bahwa Anda sedang disakiti atau dilecehkan; orang lain jatuh cinta pada Anda; atau ada bencana besar akan segera terjadi. Delusi terjadi pada kebanyakan pengidap skizofrenia.

Orang yang delusi menangkap makna yang berbeda dalam peristiwa atau kejadian sehari-hari. Mereka percaya bahwa orang-orang di TV atau di artikel surat kabar sedang menyampaikan pesan kepada mereka sendiri, atau bahwa ada pesan tersembunyi dalam warna mobil yang lewat di jalan.

Seseorang yang mengalami delusi paranoid sangat tidak percaya pada orang lain dan yakin bahwa mereka sedang dilecehkan atau dianiaya. Mereka percaya bahwa mereka sedang dikejar, diikuti, diawasi, diracuni oleh anggota keluarga atau teman.

2. Halusinasi
Halusinasi adalah suatu pengalaman yang tampak nyata yang sebenarnya hanya diciptakan oleh pikiran. Orang yang berhalusinasi seperti melihat sesuatu, mendengar suara, atau mencium hal-hal yang tidak dialami orang lain di sekitarnya. Halusinasi dapat terjadi pada salah satu indera, tetapi mendengar suara-suara adalah halusinasi yang paling umum.

Penelitian yang menggunakan peralatan pemindai otak menunjukkan perubahan pada area bicara di otak penderita skizofrenia saat mereka mendengar suara. Studi-studi ini menunjukkan pengalaman mendengar suara-suara yang nyata, seolah-olah otak salah mengira pikiran dengan suara-suara nyata.

3. Gangguan pikiran
Gejala skizofrenia lainnya adalah kesulitan untuk berpikir dan berbicara. Mereka sulit untuk berkonsentrasi dan akan berpindah dari satu pikiran ke pikiran lainnya. Mereka dapat mengalami kesulitan membaca artikel surat kabar atau menonton program TV. Pikiran dan ucapan menjadi campur aduk atau membingungkan, yang membuat percakapan mereka menjadi sulit dipahami orang lain.

4. Perubahan perilaku dan pikiran
Perubahan perilaku dan pikiran seseorang juga menjadi gejala skizofrenia. Perilaku pengidap skizofrenia menjadi lebih tidak teratur dan tidak dapat diprediksi. Mereka merasa pikiran mereka dikendalikan oleh orang lain, pikiran mereka bukan milik mereka sendiri, atau bahwa pikiran orang lain telah ditanamkan ke dalam pikiran mereka. Beberapa orang merasa tubuh mereka diambil alih dan orang lain mengarahkan gerakan dan tindakan mereka.

Gejala Negatif Skizofrenia

Gejala negatif skizofrenia menunjukkan tidak adanya perilaku yang khas. Umumnya gejala yang tampak adalah menarik diri dari dunia sekitarnya, tidak tertarik pada interaksi sosial sehari-hari, dan sering kali tampak tidak punya emosi. Sulit untuk mengetahui apakah gejala tersebut merupakan bagian dari skizofrenia atau disebabkan oleh hal lain.

Gejala negatif skizofrenia seringkali muncul beberapa tahun sebelum seseorang mengalami episode skizofrenia akut pertama mereka. Gejala negatif awal ini sering disebut sebagai periode prodromal skizofrenia. Biasanya gejalanya muncul secara bertahap dan perlahan semakin memburuk.

Gejala negatif skizofrenia mengganggu emosi, perilaku, dan kemampuan seseorang. Gejala-gejala ini di antaranya:

  • penurunan aktivitas berbicara
  • tanggapan emosional yang tidak wajar terhadap suatu situasi
  • kurangnya emosi atau ekspresi (tidak melakukan kontak mata, tidak mengubah ekspresi wajah atau berbicara dengan nada monoton)
  • kehilangan minat atau kegembiraan dalam hidup
  • isolasi sosial
  • kesulitan merasakan kesenangan
  • kesulitan memulai atau menindaklanjuti rencana
  • kesulitan menyelesaikan aktivitas normal sehari-hari
  • mengabaikan penampilan dan kebersihan pribadi

Gejala negatif skizofrenia seringkali dapat menyebabkan masalah hubungan dengan teman dan keluarga karena terkadang dapat disalahartikan sebagai kemalasan atau kekasaran yang disengaja.

Kapan Harus ke Dokter?

Orang dengan skizofrenia seringkali kurang menyadari kondisi yang dialaminya. Mereka butuh bantuan keluarga atau teman untuk mendapatkan perawatan medis. Oleh karena itu, Anda bisa membujuk penderita skizofrenia untuk berobat ke dokter. Jika penderita skizofrenia menunjukkan perilaku menyakiti diri sendiri dan orang lain atau mencoba bunuh diri, segera hubungi layanan gawat darurat rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

  • Healthline https://www.healthline.com/health/schizophrenia
    Diakses pada 6 Oktober 2022
  • Mayo Clinic https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/schizophrenia/symptoms-causes/syc-20354443
    Diakses pada 6 Oktober 2022
  • NHS https://www.nhs.uk/mental-health/conditions/schizophrenia/symptoms/
    Diakses pada 6 Oktober 2022
  • WHO https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/schizophrenia
    Diakses pada 6 Oktober 2022
close

Buat Appointment

Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan service of excelent, kami menawarkan pilihan kemudahan dalam pembuatan Appointment sesuai dengan kenyamanan Anda.

  • Alodokter
    Buat janji melalui

    Alodokter

  • Whatsapp Eka Hospital
    Buat janji melalui

    Whatsapp Eka Hospital

logo