close

Layanan Lainnya

  • logo
    Cari
    Dokter
  • logo
    Layanan Emergency
  • logo
    Layanan Telepon
  • logo
    Paket Kesehatan
  • logo
    Informasi Rumah Sakit
  • logo
    Pusat Unggulan
  • logo
    Whatsapp Eka Hospital
Artikel Kesehatan

Mengenal Hipertensi Emergensi Yang Sebabkan Kerusakan Organ

hipertensi emergensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah pada dinding arteri terlalu tinggi. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan kondisi darurat yang disebut hipertensi emergensi. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin. Jika tidak ditangani, hipertensi emergensi dapat memicu kerusakan organ tubuh.

Pengertian Hipertensi Emergensi

Hipertensi emergensi adalah peningkatan tekanan darah akut yang ditandai dengan gejala kerusakan organ di dalam tubuh. Kerusakan organ yang terkait dengan hipertensi emergensi dapat mencakup:

  • pendarahan ke dalam otak (stroke)
  • gagal jantung
  • nyeri dada (angina tidak stabil)
  • cairan di paru-paru (edema paru)
  • serangan jantung
  • aneurisma (benjolan di pembuluh darah)
  • eklampsia (komplikasi yang terjadi selama kehamilan)
  • defisit neurologis
  • gagal ginjal akut

Pada hipertensi emergensi, tekanan darah meningkat sangat tinggi. Tekanan darah normal biasanya berkisar antara 90/60 mm Hg hingga 130/80 mm Hg. Ketika pasien mengalami hipertensi emergensi, tekanan darahnya seringkali melebihi 180/120 mm Hg,

Jika pasien mengalami perburukan fungsi organ yang akut, tekanan darah perlu diturunkan secara agresif. Dalam kasus lain, tekanan darah harus diturunkan secara bertahap untuk mencegah disfungsi otak. Disfungsi otak dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, kebingungan, kejang, atau stroke.

Penyebab Hipertensi Emergensi

Hipertensi emergensi kebanyakan terjadi pada orang dengan riwayat tekanan darah tinggi. Artinya, orang dengan tekanan darah tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi emergensi. 

Ada berbagai penyebab yang mengakibatkan hipertensi emergensi. Penyebab umumnya adalah ketika penderita hipertensi tidak meminum obat tekanan darah atau meminum obat bebas yang justru memperburuk tekanan darahnya. Tekanan darah dapat melonjak tinggi di atas angka normal.

Penyebab lain dari hipertensi emergensi adalah:

  • menggunakan obat-obatan tertentu, terutama amfetamin
  • memiliki kondisi yang mempengaruhi sistem saraf pusat
  • memiliki penyakit yang mempengaruhi pembuluh darah ginjal, seperti stenosis arteri renalis
  • memiliki penyakit ginjal tertentu, seperti glomerulonefritis
  • memiliki gangguan sistem endokrin, seperti sindrom Cushing
  • mengalami diseksi aorta (robeknya lapisan dalam pembuluh aorta)

Gejala Hipertensi Emergensi

Penderita hipertensi dapat mengalami peningkatan darah tanpa adanya gejala. Namun, pada kondisi hipertensi emergensi biasanya selalu timbul gejala. Gejala ini menunjukkan adanya kerusakan organ di dalam tubuh. Gejala hipertensi emergensi di antaranya adalah:

  • nyeri dada 
  • sakit kepala
  • perubahan suasana hati atau kepribadian
  • sakit perut
  • mual atau muntah
  • sakit punggung
  • kesulitan bernafas
  • kesulitan melihat, termasuk kebutaan mendadak
  • penurunan buang air kecil
  • kelemahan lengan atau kaki
  • kebingungan
  • kejang
  • kehilangan kesadaran

Gejala-gejala ini dapat mengindikasikan kerusakan organ dan mungkin juga menyerupai kondisi medis lainnya, seperti penyakit jantung dan ginjal. Karena alasan ini, penderita hipertensi emergensi butuh mendapatkan penanganan medis secepatnya. Sebaiknya pasien tidak mendiagnosis diri sendiri.

Setelah menerima perawatan darurat untuk keadaan hipertensi emergensi, lanjutkan berobat ke dokter. Hal ini dapat mengurangi risiko komplikasi serius jangka panjang dan memungkinkan dokter untuk mendeteksi gejalanya dari waktu ke waktu.
Sementara itu, melonjaknya tekanan darah bisa juga tidak disertai dengan gejala. Jika tekanan darah Anda 180/120 mm Hg atau lebih, tetapi tidak timbul suatu gejala, tunggu sekitar lima menit dan coba ukur tekanan darah Anda lagi.

Jika pembacaan kedua sama tingginya dan Anda tidak mengalami gejala terkait kerusakan organ seperti yang telah disebutkan, kondisi ini akan dianggap sebagai hipertensi urgensi. 

Meskipun tidak ada gejala, seseorang yang mengalami hipertensi urgensi dianjurkan untuk segera menemui dokter. Dokter mungkin hanya meminta Anda menyesuaikan atau menambahkan obat. Pasien dengan kondisi ini jarang memerlukan rawat inap, cukup dengan rawat jalan.

Diagnosis Hipertensi Emergensi

Mendiagnosis hipertensi emergensi dimulai dengan melihat riwayat medis dan mempertimbangkan gejala yang dialami pasien. Ini dapat membantu dokter menentukan tes yang tepat agar dapat mendeteksi adanya kerusakan organ tubuh. Tes yang mungkin direkomendasikan dokter meliputi:

  • elektrokardiogram (EKG) untuk mengukur denyut listrik di jantung
  • rontgen dada untuk memeriksa kesehatan jantung dan paru-paru
  • tes darah untuk mencari tanda-tanda kegagalan organ, infeksi, dan penyakit kronis tertentu
  • skrining urin untuk mencari tanda-tanda gagal ginjal
  • CT, MRI, dan pemindaian pencitraan lainnya untuk memeriksa kerusakan pada otak dan aorta
  • USG, yang mungkin termasuk ekokardiografi, untuk memeriksa bagaimana jantung memompa

Pengobatan Hipertensi Emergensi

Dalam keadaan hipertensi emergensi, tujuan pertama pengobatan adalah untuk menurunkan tekanan darah. Pada pasien yang mengalami diseksi aorta, sangat penting untuk menurunkan tekanan darah dengan cepat. Jika tidak ada diseksi aorta, pasien akan diturunkan tekanan darahnya secara bertahap. Menurunkan tekanan darah terlalu cepat dapat merusak aliran darah yang terbiasa berfungsi pada tekanan darah tinggi.

Biasanya dokter akan memberikan obat melalui jalur intravena (IV) di pembuluh darah atau infus. Dengan begini, kerusakan organ lebih lanjut akan dapat dicegah. Selanjutnya, kerusakan organ apa pun yang terjadi akan diobati dengan terapi khusus sesuai organ mana yang rusak.

Pasien hipertensi emergensi perlu melakukan rawat inap di rumah sakit untuk pemantauan sampai tekanan darahnya turun. Hal ini juga agar dokter dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi emergensi pasien tersebut. Dokter mungkin merekomendasikan perawatan tambahan dan merujuk pasien ke dokter spesialis.

  • NCBI https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470371/
    Diakses pada 14 Oktober 2022
  • Medical News Today https://www.medicalnewstoday.com/articles/malignant-hypertension
    Diakses pada 14 Oktober 2022
  • Web MD https://www.webmd.com/hypertension-high-blood-pressure/guide/hypertensive-crisis
    Diakses pada 14 Oktober 2022
  • Heart https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/understanding-blood-pressure-readings/hypertensive-crisis-when-you-should-call-911-for-high-blood-pressure
    Diakses pada 14 Oktober 2022
  • Mayo Clinic https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/symptoms-causes/syc-20373410
    Diakses pada 14 Oktober 2022
close

Buat Appointment

Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan service of excelent, kami menawarkan pilihan kemudahan dalam pembuatan Appointment sesuai dengan kenyamanan Anda.

  • Alodokter
    Buat janji melalui

    Alodokter

  • Whatsapp Eka Hospital
    Buat janji melalui

    Whatsapp Eka Hospital

logo