close

Layanan Lainnya

  • logo
    Cari
    Dokter
  • logo
    Layanan Emergency
  • logo
    Layanan Telepon
  • logo
    Paket Kesehatan
  • logo
    Informasi Rumah Sakit
  • logo
    Pusat Unggulan
  • logo
    Whatsapp Eka Hospital
Artikel Kesehatan

Gangguan Tumbuh Kembang Anak: Ciri-ciri, Dampak Hingga Cara Penanganannya

Gangguan Tumbuh Kembang Anak

Melihat anak tumbuh dari bayi menjadi anak-anak, kemudian beranjak remaja hingga akhirnya menjadi dewasa adalah kebahagiaan semua orangtua. Apalagi bisa melihat mereka tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun tidak sedikit anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang.

Gangguan tumbuh kembang pada anak ini bukan hanya mencakup perubahan fisik saja, tetapi juga perubahan emosi, kepribadian, perilaku, bahasa hingga pemikiran yang dikembangkan anak ketika mulai memahami dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Keterampilan seperti mulai bisa berjalan atau tersenyum untuk pertama kalinya disebut tonggak perkembangan.

Anda bisa melihat tumbuh kembang anak terganggu atau tidak dari tanda-tanda yang dialami buah hati Anda, sudah sesuai dengan grafik pertumbuhan anak baik yang dibuat oleh WHO maupun Kementerian Kesehatan RI sebagai panduan.

Penyebab gangguan tumbuh kembang anak

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan tumbuh kembang anak terganggu sehingga tampak sangat berbeda dari teman-teman sebayanya. Berikut ini penyebabnya:

1. Malnutrisi

Malnutrisi adalah masalah kesehatan karena kekurangan, kelebihan atau ketidakseimbangan asupan nutrisi. Bisa ditandai dengan gizi buruk, obesitas, dan kekurangan vitamin dan mineral penting.

Kekurangan gizi mengurangi kapasitas imunologi untuk bertahan melawan penyakit dan infeksi secara berulang, serta mengurangi dan menghilangkan nutrisi penting dari tubuh. Hal ini menyebabkan lemahnya pertumbuhan anak yang berdampak buruk pada perkembangan mental dan fisik serta kapasitas belajar anak di masa depan.

2. Penyakit sistemik

Penyakit sistemik adalah penyakit yang menyerang seluruh tubuh, seperti penyakit saluran pencernaan, penyakit ginjal, penyakit jantung, penyakit paru-paru, diabetes dan stres berat. Semua itu dapat menyebabkan tumbuh kembang anak menjadi terganggu.

3. Penyakit endokrin (hormon)

Hormon pertumbuhan akan terganggu karena kelenjar pituitari bermasalah. Hal ini terjadi karena produksi hormon tiroid yang cukup diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang normal terkena Sindrom Cushing, suatu kondisi langka, dapat disebabkan oleh berbagai kelainan yang mengakibatkan hipersekresi kortikosteroid oleh kelenjar adrenal. Defisiensi hormon pertumbuhan melibatkan masalah pada kelenjar pituitari (kelenjar kecil di dasar otak). 

4. Pembatasan pertumbuhan intrauterin (IUGR)

Ini terjadi ketika pertumbuhan bayi di dalam rahim melambat. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti merokok selama kehamilan atau kurangnya perawatan kehamilan. Bayi lahir lebih kecil dengan berat dan panjang lebih kecil dari biasanya.

5. Kelainan genetik

Kelainan genetik ini seperti sindrom Turner, sindrom Down, dan achondroplasia. Sindrom Turner terjadi ketika jumlah kromosom terlalu banyak, terlalu sedikit, atau terganggu sehingga menyebabkan masalah kesehatan. Ini adalah kelainan genetik umum yang hanya terjadi pada anak perempuan. Hal ini menyebabkan pertumbuhan yang buruk dan pubertas yang tertunda atau tidak ada sama sekali.

Jenis dan ciri-ciri gangguan tumbuh kembang pada anak

Berikut ini beberapa jenis gangguan tumbuh kembang pada anak dan ciri-cirinya:

1. Gangguan bicara

Gangguan bahasa dan bicara pada anak akan membuatnya kesulitan berbicara dengan orang lain, susah memahami perkataan orang lain, kurang ekspresif dan tidak bisa mengungkapkan apa isi pikirannya.

Ciri-ciri anak yang mengalami gangguan bahasa dan bicara, antara lain:

  • Di usia 3-4 bulan belum bisa mengoceh (babbling)
  • Di usia 6-7 bulan belum menoleh ketika dipanggil namanya
  • Di usia 1 tahun belum bisa mengucapkan satu kata seperti papa, mama, makan atau lainnya.
  • Di usia 2 tahun belum bisa berbicara setidaknya 15 kata dan hanya bisa meniru ucapan, atau tidak menggunakan ucapan untuk berkomunikasi.

Jika gangguan bahasa dan bicara masih tergolong ringan, cara penanganannya bisa dengan lebih sering mengajak anak berkomunikasi seperti ajak terus berbicara, bernyanyi dan pengulangan kata, serta membacakan buku setiap hari untuk anak.

2. Gangguan bahasa

Gangguan bahasa ini juga akan membuat anak kesulitan berkomunikasi. Ciri-ciri yang dapat dialami anak mencakup:

  • Gagap
  • Tidak memahami kata
  • Tidak mampu mengekspresikan diri
  • Kesulitan mengucapkan kata dan membuat kalimat
  • Keterlambatan kemampuan berbicara.

3. Gangguan kognitif

Gangguan kognitif adalah gangguan yang memengaruhi pemikiran. Akibatnya anak kesulitan dalam belajar, persepsi dan ingatan. Ciri-ciri yang muncul jika anak Anda mengalami gangguan ini:

  • Di usia 1 tahun tidak menunjuk benda atau gambar, tidak fokus dan tidak mencari objek yang disembunyikan.
  • Di usia 2 tahun tidak mengetahui fungsi benda yang umum digunakan dan tidak bisa mengikuti instruksi sederhana atau tidak dapat menirukan tindakan.

4. Gangguan motorik

Gangguan motorik ini dibagi menjadi dua yakni motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan menggunakan otot besar dan membutuhkan banyak tenaga seperti berjalan, berlari dan melompat.

Sementara motorik halus adalah kemampuan anak menggunakan otot-otot kecilnya untuk gerakan-gerakan kecil seperti memegang mainan. menulis, menggambar, memotong dan memegang sendok untuk makan.

Ciri anak yang mengalami gangguan motorik ini antara lain:

  • Di usia 3-4 bulan tidak berusaha memegang benda, tidak bisa menopang kepalanya dengan baik dan tidak bisa memasukkan benda ke mulut.
  • Di usia 7 bulan tidak aktif meraih benda, sulit memasukkan benda ke mulut, dan tidak bisa duduk tanpa bantuan.
  • Di usia 1 tahun tidak merangkak atau menyeret satu sisi tubuh saat merangkak.
  • Di usia 2 tahun tidak bisa berjalan, berjalan hanya dengan jari kaki atau tidak bisa mendorong mainan beroda.

5. Gangguan belajar

Gangguan belajar adalah keterlambatan yang mempengaruhi kemampuan anak memproses informasi, biasanya berkaitan dengan akademik. Ciri-cirinya seperti kesulitan menulis atau menyebutkan huruf terbalik saat membaca.

Gangguan belajar ini ada tiga jenis yang umumnya terjadi, antara lain:

  • Disleksia: Gangguan yang membuat anak kesulitan mengeja, membaca, dan berbicara dengan jelas.
  • Disgrafia: Gangguan yang menyebabkan anak sulit menulis, tulisan tangannya tidak jelas dan sulit dibaca.
  • Diskalkulia: Gangguan untuk memahami matematika dasar seperti berhitung sederhana.

6. Gangguan fisik

Gangguan fisik ini bukan dilihat dari tinggi pendeknya anak namun lebih dari itu, yakni kondisi fisik anak yang sangat berbeda sehingga harus menggunakan kursi roda atau kondisi yang tidak terlihat seperti perubahan struktur otak. Contoh gangguan ini adalah spina bifida (cacat tabung saraf), cerebral palsy, dan distrofi otot (kelainan otot).

7. Gangguan sosial dan emosional

Gangguan sosial dan emosional ini membuat anak kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan mengekspresikan diri. Ciri-cirinya antara lain:

  • Di usia 3 bulan tidak tersenyum atau tidak memperhatikan wajah orang lain.
  • Di usia 7 bulan tidak menunjukkan ketertarikan pada orangtua, tidak merasa senang saat diajak bermain dan tidak tertawa atau menjerit.
  • Di usia 1 tahun tidak merespons saat namanya dipanggil.

8. Gangguan penglihatan dan pendengaran

Anak-anak juga mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran baik ringan hingga berat. Gangguan penglihatan misalnya rabun dekat, rabun jauh, maya juling, penglihatan sulit fokus, kesulitan koordinasi tangan dan mata, penglihatan ganda, dan disfungsi pemrosesan visual.

Sementara itu, gangguan pendengaran terjadi ketika ada masalah dengan telinga baik bagian dalam, tengah, atau luar, dan saraf yang diperlukan untuk mendengar. Gangguan ini bisa menghambat perkembangan verbal, sosial dan emosional.

Dampak dan cara penanganan gangguan tumbuh kembang pada anak

Gangguan tumbuh kembang anak sangat memengaruhi kehidupannya di masa datang. Hal ini karena bisa memengaruhi pendidikan, pekerjaan, hubungan dan kemandiriannya.

Jadi penanganan sedini mungkin akan membantu anak-anak yang memiliki gangguan tumbuh kembang. Konsultasi pada dokter spesialis anak jika melihat tanda-tanda tumbuh kembang anak Anda bermasalah.

Perawatan akan diberikan sesuai dengan gangguan perkembangan yang anak Anda alami. Misalnya dengan terapi, obat-obatan dan penggunaan bantuan lainnya.

Stimulasi di rumah juga dapat membantu anak mengatasi dan mengelola gejala gangguan tumbuh kembangnya.

Jika anak Anda mengalami gejala gangguan tumbuh kembang, bisa konsultasi dengan dokter spesialis anak di RSIA Family dan Grand Family Hospital. Terdapat pelayanan untuk anak-anak yang berkualitas dengan dokter-dokter yang berpengalaman, profesional serta ramah.

Poliklinik Anak RSIA Family dan Grand Family Hospital

Poliklinik anak ini menyediakan pelayanan kesehatan berkualitas dengan dokter-dokter yang berpengalaman, profesional serta ramah. Untuk menyenangkan anak-anak saat berobat, ruang poliklinik didesain khusus dengan melukis tokoh kartun pada dinding koridor serta tempat bermain di ruang tunggu. Ada juga ruang menyusui dan ruang ganti bayi di klinik.

Penyakit yang ditangani di poliklinik anak Family hospitals antara lain:

  • Gangguan alergi dan imunologi
  • Gangguan pulmonologi seperti asma dan pneumonia
  • Gangguan saluran kemih dan ginjal seperti infeksi saluran kemih dan hidronefrosis
  • Gangguan gastrointestinal seperti diare, konstipasi, Irritable Bowel Syndrome (IBS) dan Typhoid Fever
  • Gangguan neurologi seperti epilepsi dan kejang demam.

Sementara itu pelayanan yang diberikan di poliklinik anak family hospitals sebagai berikut:

  • Diagnosis dan Tatalaksana Kesehatan Dasar
  • Imunisasi Dasar dan Booster
  • Asesmen Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Children’s Dentistry by Radental
  • Nefrologi Anak
  • Neurologi Anak 
  • Gastrologi Anak
  • Neonatologi.

Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait proses inseminasi, di RSIA Family dan Grand Family Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan Appointment Center di 1-500-129 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.

Eka Hospital App juga telah hadir untuk memudahkan proses pengobatan Anda, dapatkan sekarang disini.

Eka Hospital App

  • Children's Hospital of Orange County. Children's National.
    Diakses pada 17 Oktober 2023
  • World Health Organization. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malnutrition
    Diakses pada 17 Oktober 2023
  • Science Direct. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2213398418300976
    Diakses pada 17 Oktober 2023
  • Children's National. https://childrensnational.org/visit/conditions-and-treatments/diabetes-hormonal-disorders/growth-problems
    Diakses pada 17 Oktober 2023

Dokter Terkait

dr. Handre Putra, Sp.A

Anak

hospital Eka Hospital Permata Hijau

dr. Nirmalia Husin, Sp.A

Anak

hospital Eka Hospital Permata Hijau

dr. Lioe Ivana, Sp.A

Anak

hospital RSIA Grand Family

Artikel Terkait

Demam Tifoid pada anak: Apa yang Perlu Diketahui dan Diwaspadai Orangtua

Jenis Imunisasi pada Anak yang Wajib Diketahui Orangtua

Seminar Eka Hospital Pekanbaru "Optimalkan Tumbuh Kembang Anak Jaman Now"

close

Buat Appointment

Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan service of excelent, kami menawarkan pilihan kemudahan dalam pembuatan Appointment sesuai dengan kenyamanan Anda.

  • Alodokter
    Buat janji melalui

    Alodokter

  • Whatsapp Eka Hospital
    Buat janji melalui

    Whatsapp Eka Hospital

logo