close

Layanan Lainnya

  • logo
    Cari
    Dokter
  • logo
    Layanan Emergency
  • logo
    Layanan Telepon
  • logo
    Paket Kesehatan
  • logo
    Informasi Rumah Sakit
  • logo
    Pusat Unggulan
  • logo
    Whatsapp Eka Hospital
Artikel Kesehatan

Mengenal Bantuan Hidup Dasar (BHD), Tindakan Darurat Yang Dapat Menyelamatkan Nyawa

 

Oleh: Oleh dr. Dedy Lizal, Sp.JP (Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Eka Hospital Bekasi)

Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah serangkaian pertolongan pertama yang dilakukan dalam situasi darurat ketika seseorang telah mengalami kegagalan organ vital yang dapat mengancam nyawa mereka. Dalam situasi genting tersebut, bantuan hidup dasar akan sangat berguna untuk menyelamatkan nyawa seseorang jika dilakukan secara cepat dan tepat.

Bantuan hidup dasar biasanya dilakukan oleh petugas medis yang terlatih, namun teknik ini sebaiknya juga dipelajari oleh masyarakat umum, karena perannya yang vital terhadap keselamatan nyawa seseorang, bahkan orang terdekat kita. Tapi, bantuan hidup dasar juga tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.

Bantuan Hidup Dasar

Bantuan hidup dasar perlu dilakukan dengan teknik yang tepat agar dapat meningkatkan peluang seseorang mempertahankan nyawanya. Kerusakan otak permanen setelah terputusnya pasokan oksigen dapat terjadi dalam jangka waktu 4 - 10 menit, oleh karena itu penting untuk segera melakukan bantuan hidup dasar kepada mereka yang membutuhkan pertolongan.

Ada beberapa teknik bantuan hidup dasar yang perlu kita ketahui dalam keadaan darurat:

1. Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Jika Anda sering menyaksikan film atau acara TV yang membawa tema kedokteran, maka istilah Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP) pasti tidak asing lagi di telinga Anda. Bantuan resusitasi ini adalah tindakan yang dilakukan kepada orang yang mengalami henti nafas dan henti jantung akibat kecelakaan, syok, serangan jantung, dan lain-lain.

Sebelum melakukan resusitasi pada seseorang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:

  • Pastikan lingkungan sekitar korban telah aman.

Berikan ruang luas agar mereka tidak mengalami kesulitan mendapatkan udara untuk bernapas. Jika korban memakai pakaian yang ketat, longgarkan pakaian mereka sebelum memeriksa keadaan mereka. Letakkan tubuh korban pada permukaan yang keras dan rata.

Bantuan Hidup Dasar

  • Cek apakah korban masih responsif atau tidak sadarkan diri.

Coba panggil korban dengan suara kencang sembari menepuk atau menggoyangkan tubuh mereka. Jika korban masih tidak sadarkan diri, segara minta bantuan orang sekitar untuk menghubungi bantuan medis (119) dan segera lakukan resusitasi. Namun jika kita hanya sendiri di tempat tersebut, maka hubungi bantuan medis terlebih dahulu sebelum melakukan resusitasi pada korban.

Dalam melakukan resusitasi, kita harus memeriksa keadaan korban untuk menentukan tindakan yang dibutuhkan. Periksa denyut nadi korban dengan cara meraba dengan dua jari (jari telunjuk dan jari tengah) di salah satu sisi leher korban (di bawah rahang dan di samping batang tenggorok). Periksa juga apakah korban masih dalam keadaan bernafas. Singkirkan sumbatan pada rongga mulut dalam bentuk apapun jika ada, seperti muntah atau darah.

American Heart Association telah menetapkan teknik C-A-B dalam melakukan resusitasi pada korban agar mudah diingat, yaitu:

  • C, Compression (kompresi dada)

Sebelum melakukan kompresi dada, pastikan korban berada pada posisi terlentang di permukaan yang keras dan datar. Kompresi dada dilakukan untuk mengembalikan sirkulasi darah agar mencegah terjadinya kerusakan otak akibat kurangnya aliran darah yang membawa oksigen ke otak.
Kompresi adalah bagian terpenting dalam proses resusitasi. Untuk melakukan bagian ini, posisikan diri Anda di samping korban. Letakkan tangan kiri Anda di atas tangan kanan, dan tempatkan di bagian tengah dada korban, di antara kedua puting. Tekan dada dengan kedalaman kurang lebih 5 cm, dengan kecepatan 100 - 120 tekanan per menit hingga korban sadarkan diri atau bantuan ambulans telah datang. 

  • A, Airway (membuka jalan nafas)

Jika Anda telah terlatih untuk melakukan resusitasi, maka setelah melakukan kompresi sebanyak 30 kali, kalian dapat mencoba untuk membuka jalan nafas korban dengan meletakkan telapak tangan kita di dahi korban, lalu dongakkan kepala, dan dengan tangan yang satunya lagi, angkat dagu korban (head tilt, chin lift maneuver).

  • B, Breathing (memberi nafas buatan)

Setelah jalan nafas korban terbuka, berikan mereka nafas buatan sebanyak 2 kali, melalui mulut ke mulut atau mulut ke hidung jika mulut korban terluka / tidak bisa terbuka. 
Jika dada berhasil mengembang pada pemberian nafas buatan pertama, maka lanjutkan dengan pemberian nafas buatan kedua. Namun jika dada tidak mengembang, maka ulangi langkah Airway hingga jalan nafas terbuka secara seutuhnya.

Setelah melakukan instruksi di atas, kembali lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali dan ulangi proses pemberian nafas buatan, hingga terdapat tanda pergerakan atau bantuan medis datang.

2. Pertolongan pertama korban tersedak

Tersedak atau choking merupakan situasi di mana seseorang mengalami penyumbatan tenggorokan akibat benda atau makanan yang masuk ke dalam mulut. Seseorang biasanya dapat tersedak karena terlalu sering berbicara saat makan atau tidak mengunyah makanan dengan benar sehingga makanan tidak bisa tertelan dengan benar. Kita harus dapat memberikan pertolongan dengan cepat karena kondisi tersedak juga dapat mengancam nyawa seseorang.

Teknik pertolongan yang dapat kita lakukan untuk korban tersedak yaitu back blow dan Heimlich maneuver. Sebelum melakukan pertolongan, amati dulu kondisi orang yang sedang tersedak. Jika orang tersebut masih dapat batuk, maka biarkan mereka batuk hingga makanan / benda yang menyumbat tenggorokan keluar dengan sendirinya.

Namun, jika mereka sudah tidak dapat batuk, segera lakukan pertolongan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Posisikan orang yang sedang tersedak dalam posisi berdiri, lalu posisikan diri kalian di belakang mereka.
  • Bungkukkan tubuh orang yang sedang tersedak sedikit condong ke arah depan, lalu berikan 5 pukulan dengan tumit tangan Anda di antara kedua tulang belikat (back blow).
  • Jika korban masih tersedak, peluk orang yang sedang tersedak dari belakang dengan posisi telapak tangan Anda di perut mereka (posisi jari kelingking kita kira-kira berada di pusar). Kepalkan salah satu tangan dan genggam kepalan tangan dengan tangan satunya, kemudian hentakkan perut mereka ke arah belakang dan agak ke atas sebanyak 5 kali (Heimlich maneuver).
  • Jika korban masih tersedak juga, ulangi back blow dan heimlich maneuver secara bergantian, masing-masing sebanyak 5 kali, hingga benda yang menyumbat keluar dari tenggorokan.
  • Jika pertolongan tersebut tidak berhasil, kemudian korban tidak sadarkan diri dan tidak bernafas, segera lakukan resusitasi jantung paru seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Bantuan hidup dasar merupakan tindakan penting yang dapat menyelamatkan nyawa seseorang. Dengan mempelajari teknik tersebut, Anda dapat menyelamatkan seseorang dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat terus menjalani hidup dengan baik.

Yuk, mari sama-sama membangun masyarakat yang dapat saling membantu satu sama lain!

Ditinjau Oleh

dr. Dedy Lizal, Sp.JP

Last Update : 15 November 2022

Ditinjau Oleh

dr. Dedy Lizal, Sp.JP

Last Update : 15 November 2022
close

Buat Appointment

Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan service of excelent, kami menawarkan pilihan kemudahan dalam pembuatan Appointment sesuai dengan kenyamanan Anda.

  • Alodokter
    Buat janji melalui

    Alodokter

  • Whatsapp Eka Hospital
    Buat janji melalui

    Whatsapp Eka Hospital

logo