Asma Pada Anak, Apa Penyebabnya Dan Bagaimana Pencegahannya?

Apa yang dimaksud Asma?

Asma adalah suatu kondisi kronis dimana terjadinya penyempitan dan pembengkakkan saluran napas disertai produksi lendir yang berlebihan dari saluran napas tersebut. Kondisi ini menyebabkan anak sulit bernapas, timbul gejala batuk, serta napas yang sesak dan berbunyi seperti siulan (mengi).

Apakah bayi dan balita dapat terkena penyakit asma? anak usia berapa yang rentan terkena?

Asma dapat menyerang tanpa memandang usia, bahkan usia balita sekalipun. Akan tetapi umumnya anak dengan usia sekolah (6 tahun) adalah usia yang mulai sering ditemukan terserang asma.

Apakah penyakit asma bersifat genetik?

Asma merupakan penyakit akibat kelainan genetik. Risiko terjadinya asma semakin tinggi bila ada riwayat anggota keluarga, baik orang tua atau saudara kandung dengan asma.

Bagaimana cara mencegah terjadinya serangan asma pada anak?

Agar anak dapat terhindar serangan asma, dapat dilakukan pencegahan dengan menghindai faktor pencetus, seperti: kondisi lingkungan (udara dingin, polusi, hujan), infeksi saluran napas atas, exercise (olahraga yang dapat memicu asma), serta allergen dan iritan seperti tungau debu rumah, serbuk sari, kecoa, bulu kucing dan anjing, jamur, parfum dan asap rokok.

Bagaimana penyakit asma dapat diketaui sedini mungkin pada anak?

Penyakit asma pada anak dapat diketahui dari gejala- gejala yang timbul, yaitu batuk, mengi, sesak napas, yang sering terjadi di saat tidur atau malam dan dini hari.

Apa tindakan pertama yang harus dilakukan pada anak dengan serangan asma?

Pertolongan pertama yang terbaik adalah segera bawa ke rumah sakit terdekat, karena sesak napas akibat penyempitan saluran napas harus diatasi secepat mungkin. Pemberian oksigen dan terapi inhalasi menggunakan obat- obatan yang berfungsi melebarkan saluran napas akan dilakukan oleh dokter. Pada kasus asma  serangan berat, seringkali diperlukan perawatan rumah sakit

Anak dengan asma tidak dapat sembuh total. Selain itu, asma merupakan penyakit kronis sehingga sangat mungkin dapat kambuh, terutama bila tidak disiplin  menghindari faktor- faktor pencetus atau mengurangi faktor risiko.