Bedah toraks (dada) adalah semua tindakan operasi di bagian dada, di antaranya jantung, paru-paru, kerongkongan, trakea (batang tenggorokan), diafragma, dinding dada seperti tulang dada, tulang rusuk dan otot-otot di sekitarnya, serta mediastinum atau area di antara paru-paru.
Prosedur bedah toraks dilakukan oleh Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular (Sp.BTKV). Ahli bedah toraks akan mengobati berbagai penyakit paru-paru, kanker paru-paru dan penyakit di kerongkongan serta dinding dada. Sementara ahli bedah kardiotoraks mengoperasi lebih banyak penyakit pada organ di dada dan rongga dada.
Ahli bedah toraks dan kardiovaskular dapat menggunakan operasi toraks menggunakan pendekatan invasif terbuka atau minimal. Kalau operasi invasif terbuka dengan membuat sayatan lebih besar, sedangkan operasi minimal invasif menggunakan sayatan yang lebih kecil yang fungsinya untuk menempatkan kamera video melalui dada.
Dengan kamera video pada operasi minimal invasif ini, dokter bedah toraks menggunakan instrumen kecil dan panjang untuk melakukan prosedur melalui sayatan kecil lainnya. Metode operasi ini dengan kamera dan instrumen kecil ini disebut juga operasi VATS di dada atau operasi laparoskopi di perut.
Seiring dengan kemajuan teknologi, ahli bedah toraks juga bisa melakukan operasi minimal invasif dengan bantuan robot yang memegang instrumen dan kamera namun dokter tetap yang mengontrolnya.
Ketika ada yang bertanya apakah bedah toraks ini serius? Jawabannya tentu saja iya karena jantung dan paru-paru adalah organ yang sangat penting dan harus berfungsi dengan baik, Pada beberapa kasus membutuhkan operasi yang rumit untuk memperbaiki lebih dari satu masalah jantung. Ada juga yang mungkin memerlukan operasi paru-paru invasif minimal. Apapun kasus yang ditangani, ahli bedah toraks akan fokus dibantu dengan timnya untuk memberikan hasil operasi terbaiknya.
Bedah toraks mencakup operasi untuk mengatasi masalah di dada dan perut bagian atas, antara lain:
Bedah toraks yang paling umum dilakukan adalah pencangkokan bypass arteri koroner (CABG) dan lobektomi (pengangkatan sebagian paru-paru).
Ada akan menemui dokter spesialis bedah toraks ketika ada rujukan untuk berkonsultasi dengan mereka karena dokter umum menilai Anda butuh penanganan lebih spesifik akibat gangguan pada jantung, paru-paru hingga rongga dada. Beberapa gejala yang memungkinkan Anda harus dirujuk seperti:
Dokter ahli bedah toraks akan melakukan serangkaian tindakan medis sebelum akhirnya memutuskan melakukan tindakan operasi. Pertama, mereka akan menanyakan riwayat penyakit, gejala yang muncul, kemudian melakukan pemeriksaan fisik.
Baru selanjutnya dilakukan tes penunjang seperti: tes darah dan urine, foto Rontgen dada, CT scan, MRI, angiografi, elektrokardiogram (EKG), ekokardiografi, USG Doppler, hingga biopsi jantung.
Dari tindakan pemeriksaan di atas, akan diketahui apa penyebab penyakitnya, tingkat seberapa parah penyakitnya dan cara pengobatan yang sesuai menurut dokter ahli bedah toraks. Jika kondisinya sudah memerlukan tindakan bedah, dokter akan segera menyarankan Anda untuk melakukannya.
Operasi toraks dilakukan dengan pasien yang sudah tidak sadar setelah mendapatkan anestesi atau obat bius. Pasien juga akan diberikan bantuan tabung pernapasan. Tergantung pada jenis operasi toraks, bisa jadi pasien juga dibantu dengan mesin untuk menangani fungsi jantung dan paru-paru selama operasi.
Berikut langkah selanjutnya dalam proses bedah toraks, antara lain:
Dokter ahli bedah akan membuat sayatan terbuka dengan cara tradisional atau sayatan minimal invasif. Dokter juga mungkin akan memotong tulang dada (sternotomy) atau di antara tulang rusuk (thoracotomy) untuk mencapai area yang ingin diobati.
Jenis bedah toraks pun sangat beragam berdasarkan jenis penyakitnya, seperti:
Bedah toraks dilakukan untuk menyelamatkan dan memperpanjang hidup Anda karena menderita masalah serius pada jantung dan paru-paru yang fungsinya sangat penting.
Setelah dilakukan bedah toraks, Anda akan memerlukan waktu pemulihan yang berbeda-beda. Hal ini tergantung jenis operasi yang dilakukan. Anda bisa membutuhkan waktu seminggu di rumah sakit setelah operasi, namun jika operasi invasif minimal yang digunakan, Anda bisa lebih singkat di rumah sakit karena hanya memerlukan tiga sampai empat hari untuk pulih.
Sementara itu untuk pulih sepenuhnya setelah bedah toraks dilakukan, Anda memerlukan waktu satu bulan atau lebih. Biasanya Anda akan dibatasi untuk melakukan banyak hal selama enam minggu setelah operasi.
Jika Anda membutuhkan dokter ahli bedah toraks karena mengalami gejala seperti yang dijelaskan di atas, Eka Hospital bisa menjadi pilihan. Di rumah sakit ini dilengkapi dengan dokter spesialis yang berpengalaman dalam menangani masalah pada jantung dan paru-paru.
Selain dokter spesialis yang berpengalam, Eka Hospital juga dilengkapi alat-alat dengan teknologi mutakhir sehingga Anda tidak perlu ragu lagi saat berobat di sana. Teknik pengobatannya juga sudah modern seperti operasi invasif minimal yang membuat Anda bisa cepat pulang dari rumah sakit.
Eka Hospital juga sudah tersebar di beberapa daerah seperti BSD City, Cibubur, Bekasi dan Pekanbaru sehingga mudah untuk Anda jangkau. Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan WhatsApp Eka Hospital 0-8888-90-5555 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.
Bagikan