Gangguan Irama Jantung (Aritmia) Pada Kehamilan, Bukan Tanpa Solusi!

Aritmia adalah gangguan frekuensi irama jantung, baik lebih lambat maupun lebih cepat dari normal, yaitu 60-100 denyutan per menit pada saat istirahat, atau denyutan yang tidak teratur. Aritmia pada kehamilan cukup berisiko bagi ibu dan janin yang dikandungnya. Namun sebelum kuatir berlebihan, aritmia pada kehamilan juga memiliki solusi. Apa dan bagaimana solusinya?

• Apakah aritmia bersifat genetik?
  Faktor genetik tidak terlalu berperan dalam kasus aritmia. Yang umum terjadi adalah kasus kelainan jantung bawaan yang menyebabkan aritmia. Kelainan tersebut bisa terdeteksi sejak lahir, atau ketika remaja.
   
• Apakah kemungkinan terjadinya aritmia pada wanita hamil lebih besar dibandingkan pada kondisi normal?
  Pada kehamilan umumnya denyut jantung cenderung menjadi sedikit lebih cepat dari biasanya, disebabkan antara lain oleh ketegangan psikis, emosi, dinamika hormon tubuh, meningkatnya adrenalin, serta peran sistem saraf simpatis. Jadi sebaiknya calon ibu yang sudah memiliki keluhan aritmia sebelum hamil perlu mewaspadai peningkatan denyut jantung serta berkonsultasi ke dokter spesialis jantung.
   
• Apakah aritmia dapat membahayakan ibu dan janin? Bagaimana cara mencegahnya?
  Umumnya aritmia pada kehamilan berupa denyut jantung yang lebih cepat dari biasanya. Jika hal ini memberikan pengaruh besar pada ibu, maka asupan makanan bagi janin pun akan terganggu. Jadi jika ibu hamil merasakan ketidakteraturan irama jantung, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Pada ibu yang tidak memiliki kelainan jantung bawaan, cukup berkonsultasi pada dokter kandungan. Namun jika gejala yang dirasakan cukup mengganggu, seperti pusing, lemas, bahkan pingsan, segera periksakan diri ke dokter spesialis jantung. Hal yang sama juga sebaiknya dilakukan oleh ibu dengan kelainan jantung bawaan. Semakin dini memeriksakan jantung tentunya semakin baik.
   
• Apakah aritmia memiliki penggolongan berdasarkan tingkat akut atau tidaknya?
  Faktor kegawatan pada kehamilan dengan aritmia tetap ada, sebagaimana pada orang dalam kondisi normal. Tingkat kegawatan tersebut bermacam-macam, tergantung pada kondisi pasien. Tentunya jika ibu memiliki kelainan jantung bawaan, terjadinya aritmia akan memperburuk kondisi fisik sehingga bisa berakibat fatal.
   
• Bagaimana langkah pengobatan kehamilan pada kehamilan dengan aritmia?
  Ibu hamil tentunya memiliki keterbatasan dalam mengonsumsi obat agar tidak mengganggu perkembangan janin, terutama pada trimester pertama kehamilan. Hingga sekarang belum ada obat anti aritmia yang benar-benar aman bagi kehamilan. Pada kasus tertentu, misalnya Supraventricular Tachycardia (SPT), bisa dilakukan ablasi melalui pemasangan kateter pada jantung yang bisa dilakukan tanpa operasi besar.
   
• Apa tindakan yang direkomendasikan untuk proses melahirkan pada ibu hamil dengan aritmia?
  Jika aritmia yang dialami masih terkontrol, ibu masih bisa melahirkan secara normal. Namun pada kasus yang berat, dianjurkan untuk melahirkan melalui operasi.
   
• Apakah aritmia pada kehamilan pertama dapat terjadi kembali pada kehamilan berikutnya?
  Jika tidak dilakukan tindakan yang sifatnya permanen, seperti ablasi pada jantung, aritmia biasanya akan terjadi kembali pada kehamilan berikutnya. Jadi sebaiknya melakukan kontrol paska melahirkan.