Perbedaan Sprain Dan Strain, Ini Penjelasannya

Meski namanya terlihat mirip dan memiliki gejala yang mirip, strain dan sprain adalah dua hal yang berbeda. Sprain dikenal juga sebagai keseleo sementara strain adalah salah urat. Kedua cedera ini memiliki perbedaan yang mendasar, yaitu pada penyebab dan gejalanya.

Lalu apa saja perbedaan sprain dan strain? Berikut penjelasannya.

1. Penyebab

Perbedaan sprain dan strain adalah pada penyebabnya. Sprain (keseleo) terjadi ketika ligamen meregang secara berlebih atau mengalami robekan. Ligamen sendiri adalah jaringan kuat yang menghubungkan dua tulang dalam sendi Anda.

Sprain bisa terjadi di bagian sendi seperti pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, ibu jari saat mengalami tekanan berlebih. Beberapa contohnya adalah mendarat di permukaan yang tidak rata setelah meloncat atau jatuh dengan posisi menahan dengan pergelangan tangan

Sementara itu strain (salah urat) terjadi pada bagian otot tau tendon (jaringan ikat yang menghubungkan otot ke tulang). Beberapa contoh gerakan yang dapat menyebabkan salah urat adalah mencoba mengangkat beban berat dengan postur yang salah, gerakan mendadak atau melakukan gerakan berulang-ulang secara berlebihan.

2. Gejala

Meski sekilas terlihat sama, perbedaan sprain dan strain juga terlihat pada gejalanya.

Tergantung dari tingkat keparahannya, gejala sprain dapat berupa:

• Bengkak
• Memar
• Nyeri
• Pergerakan terbatas pada area yang keseleo
• Terdengar bunyi atau terasa ada yang tergeser saat cedera terjadi

Sementara untuk gejala strain dapat berupa:

• Spasme otot
• Bengkak
• Memar
• Nyeri
• Pergerakan terbatas
• Kelemahan otot

Kedua cedera ini dapat sembuh dalam hitungan minggu namun terpulang kembali dengan tingkat keparahannya.

Cara mengatasi sprain dan strain

Untuk penanganan pertama tidak ada perbedaan strain dan sprain. Sobat sehat dapat menggunakan teknik RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)

Rest (istirahat)

Anda harus mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera. Caranya dengan tidak menggerakkan atau menggunakan bagian tubuh tersebut secara berlebihan. Hal ini akan membantu proses pemulihan.

Ice (es)

Kompres bagian tubuh yang cedera dengan es. Cara ini bermanfaat mengurangi rasa sakit dan bengkak. Caranya, siapkan es batu kemudian bungkus dengan handuk lalu tempelkan pada bagian yang sakit selama 15-20 menit. Ulangi setiap 2 - 3 jam sekali. Pastikan untuk tidak menempelkan es secara langsung pada bagian tubuh. Hal ini malah dapat merusak jaringan.

Compression

Untuk mengurangi rasa sakit Anda dapat membebat atau melilitkan perban pada bagian sakit. Pastikan tidak terlalu ketat sehingga menyumbat aliran darah.

Elevation

Untuk mengurangi pembengkakan angkat bagian tubuh, posisikan bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung.

Cara mencegah sprain dan strain

Sama seperti pengobatan, untuk pencegahan pun tidak banyak perbedaan sprain dan strain. Cara mencegah cedera adalah dengan:

• Melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas fisik
• Hindari melakukan gerakan berulang dalam waktu yang lama
• Hindari melakukan aktivitas secara berlebihan. Istirahat saat Anda lelah
• Selalu berhati-hati dalam beraktivitas dan olahrga
• Meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot dengan melakukan latihan beban yang tepat

Kapan harus ke dokter?

Umumnya sprain dan strain ringan tidak perlu ke dokter karena dapat pulih dengan sendirinya dan perawatan di rumah. Namun apabila dalam 2 hari setelah penanganan pertama keluhan tidak membaik, bengkak bertambah, rasa sakitnya tidak tertahankan, mati rasa, kesemutan, tidak dapat menggerakan persendian, segeralah kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

---

Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan Appointment Center Eka Hospital di 1-500-129 atau buat janji konsultasi dengan dr. Retnoningtyas, Sp.KO.

Eka Hospital App juga telah hadir untuk memudahkan proses pengobatan Anda, dapatkan sekarang disini.