Skrining jantung adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai kondisi kesehatan jantung Anda. Selain mengetahui kondisi kesehatan jantung Anda, melakukan skrining juga akan mengetahui sejauh mana risiko Anda untuk mengalami penyakit jantung.
Hal ini tentu sangat penting mengingat kebanyakan penyakit jantung dan pembuluh darah mungkin tidak memberikan peringatan dini akibat gejala yang tidak muncul pada tahap awal.
Apa Itu Skrining Jantung dan Mengapa Penting Dilakukan?
Seperti yang telah disinggung sedikit sebelumnya, skrining jantung adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai kondisi atau kesehatan jantung Anda. Tentu saja, skrining ini direkomendasikan bagi mereka yang memiliki faktor risiko penyakit jantung.
Skrining jantung menjadi penting karena melalui pemeriksaan inilah dokter dapat mendeteksi penyakit jantung pada tahap paling awal, saat gejalanya belum muncul dan memiliki kemungkinan sembuh yang paling besar.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Skrining Jantung?
Skrining jantung lebih diutamakan untuk orang yang belum terdiagnosis penyakit jantung. Sebab, sesuai dengan tujuannya, skrining dilakukan untuk meminimalisir risiko penyakit jantung di masa depan.
Umumnya, skrining jantung dapat dilakukan saat seseorang mulai memasuki usia 20 tahun.
Meski demikian, skrining yang dilakukan pada usia ini bukanlah pemeriksaan yang kompleks. Sebab faktanya, skrining jantung juga dapat dilakukan dengan memantau indeks massa tubuh dan pemeriksaan tekanan darah.
Seiring berjalannya usia, jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk skrining jantung mungkin bertambah tergantung dari hasil pemeriksaan Anda sebelumnya. Begitu juga mengenai seberapa sering Anda harus menjalani skrining. Untuk itu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai hasilnya.
Perbedaan Skrining Jantung dan Diagnosis Penyakit Jantung
Skrining jantung dan diagnosis penyakit jantung mungkin memiliki kesamaan dalam beberapa metode pemeriksaan yang digunakan. Meski demikian, tujuan keduanya berbeda.
Tujuan utama skrining jantung adalah sebagai upaya preventif untuk menemukan masalah pada jantung sedini mungkin, pada saat kondisinya masih sangat memungkinkan untuk diobati.
Sering kali, orang yang melakukan skrining jantung tidak mengalami gejala apa pun. Artinya, permintaan melakukan skrining jantung didasari dari keinginan pasien untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara umum.
Riwayat penyakit jantung dalam keluarga juga bisa menjadi dasar seseorang melakukan skrining jantung. Meski demikian, kondisi kesehatan pasien cenderung berada dalam kondisi yang prima.
Berbeda dengan skrining, dasar melakukan diagnosis jantung biasanya berangkat dari munculnya gejala yang dirasakan pasien atau “penemuan” yang tidak disengaja saat pasien melakukan pemeriksaan kesehatan lain, termasuk skrining jantung.
Tujuan melakukan diagnosis umumnya adalah mencari penyebab atas gejala yang Anda rasakan dan menentukan pengobatan yang tepat.
Jenis Tes dalam Skrining Jantung: dari EKG hingga CT Scan Jantung
Dibandingkan dengan metode diagnosis penyakit jantung, pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan skrining biasanya lebih umum. Walaupun tetap ada beberapa pemeriksaan yang mungkin sama.
Dalam skrining jantung, pemeriksaan yang dilakukan, yaitu:
1. Pemeriksaan tekanan darah
Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung dan stroke. Namun, hipertensi sering kali tidak menimbulkan gejala.
Itu sebabnya, pemeriksaan tensi dilakukan untuk mengetahui kondisi Anda sebagai langkah awal skrining jantung.
2. Pemeriksaan darah
Risiko penyakit jantung juga dapat diketahui dari pemeriksaan darah. Pemeriksaan kadar kolesterol dan kadar gula darah adalah dua di antaranya yang paling sering dilakukan.
Kolesterol tinggi meningkatkan risiko terbentuknya plak di pembuluh darah. Ini dapat menghambat aliran darah menuju jantung. Selain itu, plak yang terbawa aliran darah dan menyumbat pembuluh darah menuju jantung juga memperbesar risiko serangan jantung.
Selain itu pemeriksaan kadar CRP juga dapat dilakukan untuk menilai risiko serangan jantung di masa yang akan datang.
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan skrining jantung meliputi pemantauan berat badan dan tanya jawab dengan dokter terkait kebiasaan dan level aktivitas yang Anda miliki.
Hal tersebut bisa membantu menilai risiko Anda terhadap penyakit jantung.
4. Elektrokardiogram (EKG)
EKG adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk merekam aktivitas listrik jantung. Pemeriksaan ini dapat mengetahui apakah Anda memiliki detak jantung normal atau tidak.
Selain EKG biasa, Anda juga mungkin dapat melakukan exercise stress test untuk mengetahui detak jantung Anda saat beraktivitas.
5. Echocardiogram
Tergantung paket skrining yang Anda ambil, echocardiogram atau USG jantung juga mungkin saja menjadi salah satu pemeriksaannya. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat aliran darah di dalam jantung.
6. CT scan jantung
CT scan jantung dilakukan untuk melihat gambaran jantung secara lebih jelas, sekaligus melihat ada tidaknya penumpukan kalsium di pembuluh darah jantung. Itu sebabnya, pemeriksaan ini disebut juga dengan CT calcium score.
Pemeriksaan CT scan jantung atau CT calcium score sebaiknya dilakukan ketika tidak ada gejala yang muncul. Artinya, sebagai skrining jantung.
Skrining jantung dengan CT Calcium Score dapat dilakukan ketika Anda sudah menginjak usia 40-70 tahun. Ini adalah usia ketika risiko penumpukan kalsium di pembuluh darah arteri meningkat.
Apa yang Dapat Ditemukan Lewat Skrining Jantung?
Orang yang melakukan skrining jantung biasanya tidak mengalami gejala apa pun. Sebab, jika Anda datang menemui dokter dengan keluhan, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan untuk diagnosis, bukan skrining.
Hasil skrining jantung yang baik menandakan Anda memiliki risiko yang rendah terhadap penyakit jantung.
Melalui skrining jantung ini, dokter dapat mendeteksi kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko penyakit jantung sebelum gejalanya muncul.
Beberapa kondisi yang mungkin saja ditemukan saat melakukan skrining jantung, antara lain:
- Tekanan darah tinggi
- Kadar gula darah tinggi
- Detak jantung abnormal
- Kalsifikasi di pembuluh darah jantung
Setelah Skrining Jantung, Apa yang Harus Dilakukan Selanjutnya?
Langkah selanjutnya yang perlu Anda ambil setelah skrining jantung tergantung dari hasil pemeriksaannya.
Apabila hasil pemeriksaan skrining jantung baik dan tidak ditemukan masalah kesehatan apa pun, Anda dapat melanjutkan gaya hidup sehat yang Anda lakukan. Anda juga bisa bertanya pada dokter kapan waktu yang tepat untuk melakukan skrining ulang untuk terus memantau risiko penyakit jantung.
Akan tetapi, jika dokter menemukan masalah kesehatan terkait jantung Anda dari hasil skrining, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebabnya.
Banyak penyakit jantung yang terjadi secara tiba-tiba tanpa gejala sebelumnya. Sebab, gejala sakit jantung baru mulai terasa begitu kondisinya memburuk.
Jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga, cobalah jadwalkan konsultasi dengan dokter spesialis untuk mengetahui pemeriksaan apa yang perlu dijalani dan seberapa sering Anda perlu melakukannya.
Anda bisa berkonsultasi dengan dr. Azri Nurizal, Sp.PD, KKV, dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Kardiovaskuler, Eka Hospital Depok. Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk informasi lebih lanjut.