Home>Better Health>Kehamilan>

Perlunya Mendeteksi Kelainan Jantung Bawaan Sedini Mungkin

Better Health

Perlunya Mendeteksi Kelainan Jantung Bawaan Sedini Mungkin

kelainan jantung bawaan

Kelainan jantung bawaan (PJB) adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi bayi sejak lahir. PJB merupakan salah satu penyebab utama masalah kesehatan dan kematian pada bayi baru lahir di seluruh dunia. Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi PJB sedini mungkin. Dengan deteksi dini, dokter dapat memberikan penanganan yang tepat waktu, yang dapat meningkatkan kesehatan dan keselamatan bayi.  

Apa itu kelainan jantung bawaan (PJB)?

Kelainan jantung bawaan adalah cacat lahir yang mempengaruhi struktur dan fungsi jantung. Cacat ini dapat berupa lubang di antara ruang jantung, penyempitan atau kebocoran katup jantung, atau masalah pada pembuluh darah yang menuju dan keluar dari jantung.  

Seberapa umum PJB?

Secara global, PJB mempengaruhi sekitar 1% dari semua kelahiran hidup. Di Indonesia, diperkirakan terdapat 50.000 kasus PJB setiap tahunnya, dengan 25-30% di antaranya tergolong parah dan memerlukan tindakan segera.  

Cara mendeteksi PJB

Di Indonesia, ada dua metode utama untuk mendeteksi PJB pada bayi sebelum lahir:

  • Fetal Cardiac Screening (FCS): Ini adalah metode yang umum digunakan karena mudah dilakukan dan biayanya terjangkau. FCS biasanya dilakukan dengan melihat empat ruang jantung bayi melalui USG. Namun, FCS memiliki keterbatasan dalam mendeteksi semua jenis PJB, hanya sekitar 40-60% kasus yang dapat terdeteksi dengan metode ini.  
  • Fetal Echocardiography (FE): Metode ini dianggap sebagai standar emas dalam mendeteksi PJB karena memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi, lebih dari 90%. FE adalah USG khusus yang memberikan gambaran detail jantung bayi, sehingga dokter dapat melihat kelainan yang mungkin tidak terdeteksi oleh FCS. Namun, sayangnya, FE tidak selalu tersedia di semua tempat di Indonesia karena keterbatasan alat dan dokter ahli.  

Mengapa deteksi dini PJB sangat penting?

Deteksi dini PJB sangat penting karena:

  • Memungkinkan penanganan yang tepat waktu: Dengan mengetahui adanya PJB sebelum bayi lahir, dokter dapat merencanakan penanganan yang tepat dan mempersiapkan tim medis yang sesuai. Beberapa bayi dengan PJB mungkin memerlukan obat-obatan, tindakan intervensi, atau operasi segera setelah lahir.  
  • Meningkatkan peluang keberhasilan penanganan: Penanganan dini dapat meningkatkan peluang keberhasilan dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.  
  • Mengurangi angka kematian: Deteksi dini dan penanganan yang tepat waktu dapat mengurangi angka kematian bayi akibat PJB.  

Kesenjangan dalam layanan kesehatan di Indonesia

Di Indonesia, terdapat perbedaan besar antara daerah perkotaan dan pedesaan dalam hal akses ke metode deteksi PJB yang akurat. Di kota-kota besar, FE lebih mudah diakses, tetapi di daerah pedesaan, banyak ibu hamil hanya memiliki akses ke FCS yang kurang akurat. Hal ini menyebabkan banyak kasus PJB tidak terdeteksi hingga setelah bayi lahir, yang dapat menunda penanganan dan berdampak buruk pada kesehatan bayi.  

Untungnya, teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI) dan telemedicine menawarkan harapan untuk meningkatkan deteksi PJB.  

  • Kecerdasan Buatan (AI): AI dapat membantu meningkatkan akurasi FCS, sehingga lebih banyak kasus PJB yang dapat terdeteksi. AI dapat membantu dokter menganalisis gambar USG jantung bayi dengan lebih cepat dan akurat.  
  • Telemedicine: Telemedicine memungkinkan dokter di daerah pedesaan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis di kota-kota besar, sehingga lebih banyak ibu hamil di daerah terpencil dapat mengakses FE.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Beberapa langkah penting yang dapat dilakukan antara lain:  

  • Membuat pedoman nasional yang jelas tentang cara mendeteksi PJB.  
  • Menyediakan lebih banyak alat FE di rumah sakit-rumah sakit, terutama di daerah pedesaan.  
  • Memberikan pelatihan kepada dokter dan bidan tentang cara melakukan FCS dan FE.  
  • Mendorong kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta untuk menyediakan layanan deteksi PJB yang lebih baik dan terjangkau.  

Dengan upaya bersama, kita dapat meningkatkan deteksi dini PJB di Indonesia.

Artikel ini merupakan saduran jurnal ilmiah yang berjudul “Fetal cardiac diagnostics in Indonesia: a study of screening and echocardiography” oleh Dokter spesialis kandungan & kebidanan konsultan fetomaternal Eka Hospital yaitu Dr. dr. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps KFM, M.Sc, Ph.D, HDGO, FMFM, FICS.

Jika Anda ingin memeriksa apakah bayi Anda mengalami PJB, jangan ragu untuk berkonsulasi ke Eka Hospital. Didukung oleh spesialis fetomaternal berpengalaman serta perlengkapan diagnosis dan medis yang modern akan membantu mendeteksi PJB sedini mungkin. Untuk mendapatkan informasi, segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129.

Bagikan

  • degruyterbrill.com, https://www.degruyterbrill.com/document/doi/10.1515/jpm-2025-0037/html

    Diakses pada 20 May 2025

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2025 Eka Hospital - All Rights Reserved