Ablasi Radiofrekuensi (RFA) adalah prosedur medis non-bedah yang menggunakan energi panas dari gelombang radiofrekuensi untuk mengecilkan atau menghilangkan benjolan (nodul) tiroid yang jinak. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan jarum kecil ke dalam nodul tiroid dengan panduan USG (ultrasonografi). Ujung jarum akan menghasilkan energi panas yang menghancurkan sel-sel tidak normal pada nodul tanpa merusak jaringan tiroid sehat di sekitarnya. (intro sedikit ttg tiroidektomi)
Apa itu RFA (Radiofrequency Ablation)?
Teknologi RFA memanfaatkan energi listrik yang diubah menjadi gelombang radiofrekuensi. Gelombang ini dialirkan melalui elektroda pada ujung jarum yang dimasukkan ke dalam target jaringan (dalam kasus ini, nodul tiroid). Ketika energi gelombang radiofrekuensi mencapai jaringan, ia menyebabkan getaran molekul air di dalam sel dan menghasilkan panas. Panas yang dihasilkan inilah yang menyebabkan koagulasi protein dan nekrosis (kematian) sel-sel target. Proses ini dilakukan secara hati-hati dan terukur dengan panduan USG untuk memastikan jarum berada pada jaringan target dan tidak ada nodul yang tersisa.
Perbandingan RFA dengan Pembedahan Konvensional
Operasi pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid disebut dengan Tiroidektomi. Tindakan pembedahan ini telah menjadi standar penanganan untuk benjolan tiroid yang merupakan tumor ganas, berukuran besar, dan sudah menimbulkan gejala yang mengganggu kualitas hidup pasien. Namun, pembedahan memiliki beberapa kekurangan, termasuk:, atau dicurigai ganas
- Sayatan besar di leher: Meninggalkan bekas luka yang mungkin terlihat.
- Risiko komplikasi: Seperti perdarahan, infeksi, kerusakan pada pita suara (yang dapat memengaruhi suara), dan hipoparatiroidisme (penurunan fungsi kelenjar paratiroid yang mengatur kadar kalsium).
- Anestesi umum: Memiliki risiko tersendiri, terutama pada pasien dengan kondisi kesehatan tertentu.
- Masa pemulihan yang lebih lama: Pasien memerlukan waktu untuk penyembuhan luka dan penyesuaian hormon jika sebagian besar atau seluruh tiroid diangkat.
Keunggulan RFA
Tindakan RFA memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pembedahan:
- Target yang spesifik: energi RFA dihantarkan langsung ke dalam nodul dibawah panduan USG, dengan kontrol suhu yang akurat dapat meminimalkan risiko kerusakan jaringan di luar target.
- Minimal invasif: Tidak memerlukan sayatan besar, hanya tusukan kecil.
- Bekas luka minimal: Hanya meninggalkan bekas tusukan kecil yang biasanya tidak terlalu terlihat.Waktu pemulihan cepat: Pasien biasanya dapat pulang pada hari yang sama atau keesokan harinya dan segera kembali beraktivitas normal.
- Mempertahankan fungsi tiroid: Karena hanya nodul yang ditangani, sebagian besar fungsi kelenjar tiroid tetap terjaga, sehingga risiko kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme) lebih rendah dibandingkan operasi pengangkatan sebagian atau seluruh tiroid.
- Dapat diulang: Jika nodul tumbuh kembali, prosedur RFA dapat diulang.
Meskipun relatif aman, tindakan RFA tetap memiliki risiko minimal, seperti nyeri lokal sementara, memar kecil di area tusukan, atau perubahan suara sementara. Namun, risiko komplikasi serius sangat jarang terjadi jika prosedur dilakukan oleh dokter yang berpengalaman.
Prosedur RFA untuk Benjolan Tiroid
Prosedur Ablasi RFA biasanya berlangsung sekitar 30-60 menit dan dilakukan sebagai rawat jalan. Berikut adalah tahapan umumnya:
- Persiapan: Area leher akan dibersihkan dan diberikan anestesi lokal.
- Panduan USG: Dokter akan menggunakan USG untuk memvisualisasikan lokasi dan ukuran nodul tiroid secara real-time.
- Insersi Jarum: Jarum elektroda akan dimasukkan ke dalam nodul tiroid ddengan panduan USG.
- Ablasi: Energi radiofrekuensi akan dialirkan melalui jarum untuk menghasilkan panas dan menghancurkan sel-sel di dalam nodul. Dokter akan memantau proses ini melalui USG.
- Penarikan Jarum: Setelah selesai, jarum akan ditarik dan area tusukan akan ditutup dengan perban kecil.
- Pemulihan: Pasien akan diobservasi sebentar sebelum diperbolehkan pulang.
Tindakan RFA menjadi pilihan menarik bagi pasien dengan benjolan tiroid jinak yang ingin tanpa tindakan pembedahan dan pemulihan yang lebih cepat. Namun tidak semua nodul tiroid yang jinak dapat dilakukan tindakan RFA, perlu dinilai apakah ada kontraindikasi absolut maupun relatif. Oleh karena itu diperlukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang sudah berpengalaman.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Tindakan RFA sebagai solusi penanganan benjolan tiroid tanpa operasi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dr. Dicky Levenus Tahapary, Sp.PD-KEMD, PhD, FINASIM di Eka Hospital BSD. Beliau adalah dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes yang berpengalaman dalam menangani berbagai masalah tiroid, termasuk tindakan RFA. Dengan konsultasi yang tepat, Anda dapat memahami apakah tindakan RFA merupakan pilihan tepat dan terbaik untuk kondisi Anda dalam mengambil langkah menuju penanganan benjolan tiroid yang aman dan efektif. Untuk mendapatkan informasi, segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129..