close

Layanan Lainnya

  • logo
    Cari
    Dokter
  • logo
    Layanan Emergency
  • logo
    Layanan Telepon
  • logo
    Paket Kesehatan
  • logo
    Informasi Rumah Sakit
  • logo
    Pusat Unggulan
  • logo
    Whatsapp Eka Hospital
Artikel Kesehatan

Mengenal Gastrologi Anak: Beragam Penyakit Dan Cara Mengatasinya

Gastrologi Anak

Anak-anak hampir tak bisa lepas dari gangguan sistem pencernaan dari yang ringan hingga parah. Gangguan sistem pencernaan atau gangguan gastrointestinal adalah semua penyakit yang terjadi di saluran pencernaan dari mulut hingga anus.

Gangguan pencernaan anak ini yang kemudian dipelajari dalam gastrologi anak, yakni ilmu kedokteran spesialis anak yang fokus menangani penyakit dan masalah yang berkaitan dengan saluran pencernaan (saluran gastrointestinal).

Selain sistem pencernaan, masalah hati hingga nutrisi atau gizi anak juga menjadi cakupan dokter spesialis gastrologi anak.

Dokter spesialis gastrologi anak ini fokus dengan masalah pencernaan pada anak-anak dari baru lahir hingga remaja.

Berikut ini beragam penyakit gastrologi anak, antara lain:

1. Diare anak
Diare adalah masalah umum yang bisa menyerang orang dewasa dan anak-anak bahkan bayi, ini ditandai dengan feses cair dan bisa lebih sering buang air besar.

Diare yang berlangsung 1 atau 2 hari kemungkinan disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi bakteri. Bisa juga terjadi jika anak sakit terkena infeksi virus.

Namun jika diare parah dan terjadi berhari-hari bisa jadi menandakan anak mengidap penyakit serius, misalnya sindrom iritasi usus besar. Bisa juga disebabkan oleh penyakit usus seperti kolitis ulserativa, penyakit Crohn, atau penyakit celiac.

Pengobatan diare tergantung gejala, usia, bahkan kondisi kesehatan anak, serta seberapa parah kondisinya. Dehidrasi menjadi penyebab utama diare pada anak. Untuk mengobatinya dengan menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan memberikan ASI atau susu formula. Justru jangan memberikan terlalu banyak air putih, jus dan soda.

Selain itu, antibiotik jika disebabkan oleh infeksi bakteri juga biasa diresepkan dokter.

2. Sembelit
Sembelit pada anak ditandai dengan jarang buang air besar atau tinjanya keras dan kering. Penyebab umumnya perubahan pola makan hingga toilet training yang terlalu dini. Namun sembelit pada anak kebanyakan bersifat sementara.

Beberapa faktor risiko anak-anak menderita sembelit antara lain:

  • Jarang makan asupan serat
  • Kurang minum
  • Tidak banyak bergerak
  • Minum obat-obatan tertentu seperti antidepresan
  • Ada penyakit lain pada anus atau rektum
  • Ada kelainan saraf.

Cara mengobati sembelit pada anak salah satunya dengan mengubah pola makan dan gaya hidup. Misalnya berikan lebih banyak asupan serat seperti buah dan sayuran.

Pastikan juga anak mendapatkan cairan yang cukup untuk tubuhnya. Jangan terlalu banyak mengonsumsi junk food, minuman mengandung kafein seperti kopi, teh dan soda juga bisa dilakukan untuk mencegah sembelit.

3. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Pada anak-anak sindrom iritasi usus besar (IBS) ditandai dengan gejala umum seperti nyeri di perut dan masalah yang berhubungan dengan buang air besar seperti diare, sembelit atau keduanya.

IBS pada anak-anak diobati dengan perubahan pola makan anak, terapi kesehatan mental, probiotik, dan obat-obatan. Beberapa perawatan itu bisa dicoba semua untuk melihat mana yang terbaik.

Menurut sebuah penelitian, anak-anak menderita IBS kondisinya menjadi lebih baik setelah mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat yang sulit dicerna.

4. Demam tifoid
Demam tifoid adalah kondisi yang menyebabkan demam tinggi, sakit perut dan nyeri selama satu atau dua minggu setelah terpapar bakteri Salmonella typhi. Anak-anak bisa tertular demam tifoid karena makan atau minum sesuatu yang terkontaminasi bakteri itu.

Demam tifoid diobati dengan antibiotik yang membunuh bakteri. Obat itu harus diminum dan dihabiskan sesuai resep dokter, meskipun sudah merasa lebih baik. Menghentikan penggunaan terlalu cepat berarti masih ada beberapa bakteri yang tersisa. 

5. Pendarahan pada sistem pencernaan
Pendarahan pada sistem pencernaan bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala suatu penyakit. Ada banyak kemungkinan penyebab perdarahan saluran cerna, antara lain wasir, tukak lambung, robekan atau peradangan pada kerongkongan, divertikulosis dan divertikulitis, kolitis ulseratif dan penyakit Crohn, polip kolon, atau kanker pada usus besar, lambung dan kerongkongan.

Tes yang paling sering digunakan untuk mencari penyebab perdarahan pada sistem pencernaan disebut endoskopi. Ini menggunakan instrumen fleksibel yang dimasukkan melalui mulut atau rektum untuk melihat bagian dalam saluran pencernaan. Suatu jenis endoskopi yang disebut kolonoskopi melihat usus besar.

6. Gastroesophageal reflux disease (GERD)
Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika asam dari lambung naik lagi ke kerongkongan. Masalah sistem pencernaan ini bisa terjadi pada orang dewasa, anak-anak bahkan bayi. Sebagian besar anak-anak yang menderita asam lambung akan membaik dengan perubahan pola makan namun beberapa anak mungkin memerlukan perawatan medis.

Anak-anak di bawah usia 12 tahun seringkali memiliki gejala GERD yang berbeda seperti batuk kering, gejala asma, atau kesulitan menelan, bukan mulas seperti pada orang dewasa. Gejala lain yang umum terjadi sakit perut, bersendawa, tidak mau makan, rewel malam hari, cegukan, sering muntah, tersedak, dan batuk-batuk malam hari.

7. Penyakit hati
Bayi baru lahir dapat mengalami penyakit hati yang didiagnosis menderita defisiensi A1AT atau rendahnya konsentrasi protein bernama alpha 1-antitrypsin yang dapat ditemukan di dalam darah. Gara-gara ini bayi baru lahir mengalami penyakit kuning. 

Penyakit kuning terjadi dengan cepat, seringkali bersamaan dengan gejala gastrointestinal seperti muntah dan demam. Penyakit ini bisa diobati dengan perubahan gaya hidup, obat-obatan hingga transplantasi hati.

Sementara anak-anak dan remaja dapat menderita penyakit hati yang telah meradang dalam jangka waktu lama, sehingga menyebabkan gagal hati kronis. kekurangan A1AT dalam sirkulasi, peradangan jaringan dan kerusakan jaringan menjadi lebih parah, terutama di paru-paru. Tidak ada obat untuk kekurangan A1AT. Terapi melibatkan pengendalian gejala dan upaya mencegah perkembangan komplikasi.

8. Insufisiensi Pankreas (EPI)
Insufisiensi Pankreas (EPI) adalah kondisi yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup enzim spesifik yang digunakan tubuh untuk mencerna makanan di usus halus.

Gejala yang dialami bisa berupa sakit perut dan nyeri seperti tertekan, kehilangan selera makan. selalu merasa kenyang, diare dan penurunan berat badan. Terkadang juga dapat menyebabkan nyeri tulang dan kram otot.

Dalam hal gangguan pencernaan akibat pankreatitis kronis, suplemen enzim biasanya diresepkan dokter. Suplemen ini berbentuk pil yang mengandung enzim pankreas. Pil diminum sebelum dan selama makan.

Selain penyakit di atas, gastrologi anak juga menangani anak-anak dengan masalah nutrisinya seperti malnutrisi, obesitas dan penurunan atau penambahan berat badan yang ekstrem.

Poliklinik Anak Family Hospitals

Beberapa penyakit gastrologi anak seperti di atas bisa ditangani di poliklinik anak Family Hospitals. Di poliklinik ini menyediakan pelayanan kesehatan berkualitas dengan dokter-dokter yang berpengalaman, profesional serta ramah.

Untuk menyenangkan anak-anak saat berobat, ruang poliklinik didesain khusus dengan melukis tokoh kartun pada dinding koridor serta tempat bermain di ruang tunggu. Ada juga ruang menyusui dan ruang ganti bayi di klinik.

Penyakit yang ditangani di poliklinik anak family hospitals antara lain:

  • Gangguan alergi dan imunologi
  • Gangguan pulmonologi seperti asma dan pneumonia
  • Gangguan saluran kemih dan ginjal seperti infeksi saluran kemih dan hidronefrosis
  • Gangguan gastrointestinal seperti diare, konstipasi, Irritable Bowel Syndrome (IBS) dan Typhoid Fever
  • Gangguan neurologi seperti epilepsi dan kejang demam.

Sementara itu pelayanan yang diberikan di poliklinik anak family hospitals sebagai berikut:

  • Diagnosis dan Tatalaksana Kesehatan Dasar
  • Imunisasi Dasar dan Booster
  • Asesmen Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Children’s Dentistry by Radental
  • Nefrologi Anak
  • Neurologi Anak 
  • Gastrologi Anak
  • Neonatologi.

Dokter Spesialis Anak di RS Family Hospital

Jika si Kecil mengalami diare, sembelit dan masalah seperti di atas, Anda bisa membawanya ke RSIA Family Hospital. Family Hospital memiliki banyak dokter spesialis anak yang kompeten untuk membantu mengatasi masalah kesehatan anak Anda, termasuk diare.

Dokter-dokter RS Family Hospital dapat menganjurkan berbagai perawatan yang tepat untuk mengatasinya. 

Berikut ini beberapa dokter spesialis anak terbaik RS Family Hospital yang dapat Anda ajak untuk berkonsultasi:

1. dr. Irene Melinda Louis, Sp.A
dr. Irene Melinda Louis, Sp.A adalah seorang dokter spesialis anak lulusan dari Universitas Sam Ratulangi untuk pendidikan dokter umum dan Department of Pediatrics Davao Doctors Hospital Philippines untuk pendidikan spesialis anak.

Beliau mengikuti berbagai pelatihan atau kursus seperti Manajemen Makanan Pendamping ASI (MPASI), Patient Safety Workshop, Workshop SPSS basic & Research methodologies, dan masih banyak lagi.

Beliau tergabung dalam asosiasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

2. dr. Boris Januar, Sp. A
dr. Boris Januar, Sp. A adalah seorang dokter spesialis anak lulusan dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya untuk pendidikan dokter umumnya dan juga merupakan lulusan Universitas Indonesia (UI) untuk pendidikan spesialis anak.

Beliau tergabung dalam asosiasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

3. dr. Dasman, Sp.A
dr. Dasman, Sp.A adalah dokter spesialis anak lulusan dari Universitas Tarumanegara (Untar) untuk pendidikan dokter umum dan lulusan Adventist Medical Center Manila untuk pendidikan spesialisnya.

Beliau juga mengikuti pelatihan PALS dan juga Neonatus Resuscitation Course. Tak hanya itu ia juga punya pengalaman yang banyak di bidangnya seperti pernah membantu persalinan bayi dengan kondisi prematur 30 minggu dengan berat 1.100 gram saat bekerja di RSUD Trikora Salakan.

Akhirnya bayi dan sang ibu selamat dan juga sang anak lahir dalam keadaan sehat. Beliau juga pernah menangani pasien anak dengan syok karena demam berdarah saat masih bertugas di RSUD Trikora Salakan dan pasien selamat.

dr. Dasman, Sp.A tergabung dalam asosiasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

4. dr. Andy Setiawan, Sp.A
dr. Andy Setiawan, Sp.A adalah dokter spesialis anak lulusan dari Universitas Indonesia (UI) untuk pendidikan dokter umum dan spesialisasi, dan juga lulusan Fellow Neonatology – FKUI RSCM untuk sub-spesialisasi.

Beliau mengikuti banyak pelatihan dan kursus seperti Module 1: Delivery Room Management, Module 2: Surfactant and Non-Invasive Ventilation, Module 3; Mechanical Ventilation of the Newborn, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Beliau bahkan menyabet beberapa penghargaan seperti KOLEGIUM KESEHATAN ANAK INDONESIA, Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Bayi Berat Lahir Rendah, dan Workshop ‘Klinis Praktis Penanganan Bayi di NICU’. 

Beliau tergabung dalam asosiasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

5. dr. Harris Alfan, Sp.A
dr. Harris Alfan, Sp.A adalah dokter spesialis anak lulusan dari Universitas Katolik Atmajaya untuk pendidikan dokter umum dan University of Santo Tomas Hospital, Manila, Philippines untuk pendidikan spesialisasi.

Beliau tergabung dalam asosiasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).


Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan Appointment Center Eka Hospital di 1-500-129 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.

Eka Hospital App juga telah hadir untuk memudahkan proses pengobatan Anda, dapatkan sekarang disini.

Eka Hospital App

  • Healthy Children. https://www.healthychildren.org/English/family-life/health-management/pediatric-specialists/Pages/What-is-a-Pediatric-Gastroenterologist.aspx
    Diakses pada 26 Agustus 2023
  • Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/diarrhea-in-children
    Diakses pada 26 Agustus 2023
  • Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation-in-children/symptoms-causes/syc-20354242
    Diakses pada 26 Agustus 2023
  • Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/constipation-in-children
    Diakses pada 26 Agustus 2023
  • NIH. https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/irritable-bowel-syndrome-children
    Diakses pada 26 Agustus 2023
  • Kids Health. https://kidshealth.org/en/parents/typhoid.html
    Diakses pada 26 Agustus 2023
  • Medline Plus. https://medlineplus.gov/gastrointestinalbleeding.html
    Diakses pada 26 Agustus 2023
  • Kids Health. https://kidshealth.org/en/parents/gerd-reflux.html
    Diakses pada 26 Agustus 2023
  • Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/gerd-gastroesophageal-reflux-disease-in-children
    Diakses pada 26 Agustus 2023
  • MUSC Health. https://muschealth.org/medical-services/ddc/patients/digestive-diseases/pancreas/pancreatic-insufficiency
    Diakses pada 26 Agustus 2023
  • Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/liver-conditions-in-children
    Diakses pada 26 Agustus 2023
  • NIH. https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/irritable-bowel-syndrome-children
    Diakses pada 26 Agustus 2023

Artikel Terkait

Mengenal Pemeriksaan Antenatal yang Harus Dipahami dan Diketahui Ibu Hamil

Mengenal Kolposkopi, Tes untuk Deteksi Kanker Serviks

Prosedur Cek HSG dan Tujuannya yang Harus Diketahui

close

Buat Appointment

Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan service of excelent, kami menawarkan pilihan kemudahan dalam pembuatan Appointment sesuai dengan kenyamanan Anda.

  • Alodokter
    Buat janji melalui

    Alodokter

  • Whatsapp Eka Hospital
    Buat janji melalui

    Whatsapp Eka Hospital

logo