Home>Artikel Kesehatan>Penyakit>

Penyakit Mata Ikan: Penyebab, Gejala serta Cara Mengobatinya

Artikel Kesehatan

Penyakit Mata Ikan: Penyebab, Gejala serta Cara Mengobatinya

Penyakit mata ikan atau clavus adalah penebalan dan pengerasan lapisan kulit yang disebabkan adanya tekanan dan gesekan yang berulang pada kaki atau terkena infeksi virus.

Mata ikan yang disebabkan gesekan dan tekanan disebut corn, sedangkan yang penyebabnya virus disebut plantar warts atau kutil plantar. Meski penyebabnya berbeda, namun sama-sama berbentuk benjolan kasar, keras dan menebal di kaki.

Sekilas penyakit mata ikan ini terlihat seperti kapalan namun lebih keras, kecil dan menyakitkan bila tersentuh. Kondisi ini biasa terjadi di kaki, namun tidak menutup kemungkinan bisa muncul di tangan dan bagian tubuh lainnya.

Mata ikan ini bukan termasuk penyakit kulit yang berbahaya, hanya saja jika Anda terkena bisa memberikan rasa nyeri dan tidak nyaman. Sehingga mata ikan harus segera diobati biar tidak mengganggu.

Jika Anda terkena mata ikan, perlu diperhatikan baik-baik agar tidak menyentuh langsung bagian tubuh yang infeksi karena penyakit ini. Hal ini karena mata ikan bisa menular ke bagian tubuh lain.

Penularan akan terjadi jika lapisan kulit terluar rusak seperti lecet karena bekas garukan atau kulit kering, kemudian disentuh dan terkena bagian tubuh lainnya.

penyakit mata ikan

Cara penularan mata ikan ini juga bisa secara tidak langsung melalui barang-barang yang telah disentuh penderita mata ikan.

Ini karena virus penyebab  mata ikan yakni Human Papiloma Virus(HPV) bisa bertahan hidup pada suhu kering dan dingin serta permukaan benda mati.

Penyebab Penyakit Mata Ikan

Penyebab mata ikan ada dua yakni karena gesekan atau tekanan berulang dan virus. Namun lebih sering disebabkan faktor gesekan dan tekanan. Ini deretan kebiasaan yang menjadi pemicu terkena penyakit mata ikan:

  • Mengenakan sepatu yang sempit atau berhak tinggi yang menekan area kaki
  • Mengenakan sepatu longgar sehingga kaki berulang kali bergesekan dengan sepatu
  • Kaus kaki yang tidak pas dan tidak memakai kaus kaki
  • Sering tidak menggunakan alas kaki saat berjalan dan berlari di luar ruangan
  • Bermain alat musik bersenar seperti gitar atau biola
  • Berjalan dengan postur yang tidak tepat misalnya berjinjit
  • Menggunakan alat yang membutuhkan tekanan dan gerakan berulang pada tangan.

Selain kebiasaan di atas, ada beberapa faktor risiko sehingga orang bisa terkena penyakit mata ikan, antara lain:

  • Kelainan anatomi misalnya bentuk tangan dan kaki seperti taji tulang
  • Memiliki kelenjar keringat
  • Ada bekas luka atau kutil
  • Menderita obesitas
  • Hammer toe, bentuk jari kaki mengalami kelainan melengkung seperti cakar
  • Bunion, benjolan tulang abnormal pada sendi di jempol kaki
  • Usia di atas 65 tahun lebih rentan terkena mata ikan

Gejala Penyakit Mata Ikan

Gejala mata ikan sangat mirip dengan kapalan namun menimbulkan rasa sakit. Berikut ini gejalanya:

  • Benjolan di kulit.
  • Kulit kering dan bersisik.
  • Bercak tebal dan keras di kulit.
  • Rasa tidak nyaman dan nyeri di bagian tubuh yang terkena.
  • Benjolan kecil dengan bagian tengah keras dikelilingi kulit yang meradang.

Gejala yang terjadi pada penyakit mata ikan ini juga tergantung jenis mata ikan yang diderita. Misalnya:

  • Mata ikan keras: Terjadi pada bagian kulit yang langsung bersentuhan dengan tulang. Biasanya memiliki tanda seperti penumpukan kulit yang terasa keras dan memiliki inti di tengahnya.
  • Mata ikan lunak: Terjadi karena bagian kulit lembab seperti di sela jari-jari. Biasanya berwarna keputihan atau abu-abu, terasa halus dan teksturnya kenyal.
  • Mata ikan kecil: Memiliki ukuran yang lebih kecil dari dua jenis lainnya. Biasanya suka muncul di area bawah kaki. Meski kecil namun dapat menyebabkan rasa nyeri.

Kapan harus ke dokter?

Mata ikan bisa menimbulkan peradangan, infeksi, dan pendarahan kalau tidak segera diobati. Apalagi jika memiliki penyakit diabetes, penyakit jantung dan penyakit arteri perifer.

Jangan coba-coba memotong mata ikan sendiri di rumah karena akan mengalami infeksi. Tanda infeksi kulit yang bisa muncul antara lain:

  • Bengkak
  • Bernanah
  • Nyeri yang bertambah parah
  • Kemerahan
  • Sensasi terbakar

Kalau sudah mengalami hal seperti di atas, Anda harus segera memeriksakannya ke dokter untuk mengobatinya.

Cara Mengobati Penyakit Mata Ikan

Ada dua cara untuk mengobati penyakit mata ikan, yakni pengobatan mandiri di rumah dan tindakan medis.

1. Pengobatan mandiri di rumah

Mata ikan tanpa gejala serius dan tidak mengganggu aktivitas Anda, biasanya akan sembuh sendiri. Anda hanya perlu menghindari penyebabnya. Misalkan mata ikan disebabkan karena pemakaian sepatu yang sempit, berarti ganti dengan sepatu yang ukurannya pas.

Selain dengan cara menghindari penyebabnya, Anda bisa menghilangkan mata ikan dengan perawatan di rumah seperti berikut ini:

  • Rendam kaki dengan campuran air hangat dan garam Epsom
  • Oleskan krim yang mengandung asam salisilat agar kulit yang menebal cepat mengelupas
  • Menggunakan batu apung untuk menggerus kulit mati dan mengurangi kulit yang mengeras.

2. Pengobatan medis
Jika tak kunjung sembuh juga, tindakan medis dari dokter perlu dilakukan agar tak terjadi infeksi berlanjut. Berikut ini beberapa penanganan untuk mengatasi mata ikan:

  • Menipiskan lapisan kulit yang menebal menggunakan pisau bedah steril.
  • Memberikan obat penghilang mata ikan yang mengandung asam salisilat.
  • Cryotherapy, dilakukan dengan menggunakan nitrogen cair yang berfungsi untuk membekukan area yang terinfeksi dan kemudian menghilangkan mata ikan.
  • Pengobatan laser, dilakukan dengan cara membakar gumpalan pembuluh darah kecil di area yang terinfeksi.
  • Operasi, memotong kulit yang menebal pada mata ikan dengan dibius lokal agar tidak merasa sakit selama operasi. Setelah tindakan, Anda akan diberi antibiotik untuk mencegah infeksi paska operasi.

Bagikan

  • Healthline, https://www.healthline.com/health/how-to-get-rid-of-corns

    Diakses pada 1 September 2022

  • Medline Plus, https://medlineplus.gov/cornsandcalluses.html

    Diakses pada 1 September 2022

  • Medical News Today, https://www.medicalnewstoday.com/articles/172459

    Diakses pada 1 September 2022

  • Mayo Clinic, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/corns-and-calluses/symptoms-causes/syc-20355946

    Diakses pada 1 September 2022

  • NHS, https://www.nhs.uk/conditions/corns-and-calluses/

    Diakses pada 1 September 2022

  • My Cleveland Clinic, https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16896-corns-and-calluses/management-and-treatment

    Diakses pada 1 September 2022

banner

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2024 Eka Hospital - All Rights Reserved