Penis bengkok ke kiri atau kanan saat ereksi normal terjadi pada pria. Hanya saja beberapa pria mungkin mengalami penis bengkok yang terlalu melengkung dan menimbulkan rasa nyeri, bahkan menjadi susah untuk berhubungan seks dengan pasangannya.
Penis bengkok bisa terjadi ketika ruang-ruang seperti spons di dalam penis tidak teraliri darah secara merata saat mendapat rangsangan seksual ketika ereksi. Tentu saja kondisi seperti ini akan mengganggu bahkan bisa memengaruhi hubungan percintaan dengan pasangan. Akibatnya penderita tidak hanya akan mengalami kesakitan pada penis tetapi juga tertekan secara emosional.
Kondisi penis bengkok ini dialami kebanyakan pria berusia 45 hingga 60 tahun. Meski penis bengkok ini juga bisa dialami anak-anak bahkan bayi yang baru lahir.
Jika mengalami penis bengkok baik yang menimbulkan rasa sakit atau tidak, sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter spesialis urologi - andrologi. Dokter urologi dapat menangani penyakit pada saluran kemih dan reproduksi baik pria dan wanita, sedangkan lebih spesifik lagi ada dokter andrologi yang menangani masalah sistem reproduksi pria dari gangguan kesuburan hingga fungsi seksual.
BACA JUGA : Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi: Terapi hingga Implan Penis
Menemui dokter konsultan urologi andrologi sangat tepat untuk masalah penis bengkok sehingga bisa ditemukan cara terbaik untuk mengatasinya.
Penyebab penis bengkok
Penis bengkok bisa menandakan terkena penyakit namun juga ada penyebab lain. Lebih jelasnya berikut ini empat penyebab penis bengkok yang biasanya terjadi.
1. Peyronie
Penis bengkok yang menimbulkan rasa sakit dan nyeri parah pada pria ternyata karena penyakit peyronie. Penyakit ini ditandai dengan munculnya jaringan parut dan menumpuk di batang penis. Kondisi itu membuat penis tidak lurus ketika ereksi.
Peyronie selain menyebabkan rasa sakit, juga mengganggu penderitanya tidak bisa melakukan hubungan seksual karena mengalami disfungsi ereksi.
Selain, rasa nyeri, penis bengkok dan disfungsi ereksi, gejala lain dari peyronie antara lain penis memendek, penis menyempit saat ereksi dan kalus atau penumpukan plak di pembuluh darah.
2. Cedera
Penis bisa bengkok karena mengalami cedera saat melakukan aktivitas seksual atau olahraga. Cedera yang paling sering terjadi hingga bikin penis bengkok adalah ketika penis keluar dari vagina dengan kondisi tidak sengaja terdorong ke panggul.
3. Kelainan kolagen
Kelainan kolagen yang bisa menyebabkan penis bengkok biasanya terjadi karena faktor keturunan. Penis bengkok terjadi karena kolagen yang terdapat pada jaringan parut dominan lalu mengeras. Kondisi ini bisa menghambat aliran darah pada penis yang membuatnya menjadi melengkung atau bengkok.
4. Gangguan autoimun
Ternyata gangguan autoimun seperti penyakit lupus, sindrom Behcet, dan sindrom Sjogren bisa menyebabkan penis bengkok. Ini karena penyakit autoimun membuat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sel dan organ tubuh termasuk penis.
Cara Mengatasi Penis Bengkok
Penis bengkok ketika tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak mengganggu hubungan seksual tidak berbahaya bahkan tidak perlu diobati. Ini karena penis bengkok bukan masalah kesehatan serius dan tidak ada hubungannya dengan kanker. Namun penis bengkok yang disebabkan penyakit peyronie atau gangguan kesehatan lain harus diobati dengan serius.
Kasus penis bengkok yang belum parah bisa diobati dengan terapi obat steroid secara rutin. Sedangkan kondisi yang parah memerlukan tindakan operasi.
Operasi penis bengkok akan menjadi alternatif terakhir dari dokter untuk mengobati masalah ini. Biasanya terpaksa dioperasi karena penis bengkok sudah tidak menunjukkan perubahan yang lebih baik setelah diobati sebelumnya.
Tindakan bedah untuk meluruskan penis itu dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Misalnya pada kasus peyronie, dokter akan menghilangkan plak yang menyebabkan penis bengkok, kemudian menempelkan kulit atau jaringan yang berfungsi untuk meluruskan penis. Dokter juga bisa jadi menanamkan alat tertentu untuk meluruskan penis.
Operasi penis bengkok ini bisa dilakukan dokter spesialis bedah urologi andrologi. Dokter-dokter spesialis ini dan berpengalaman dalam menangani penis bengkok bisa ditemui di Eka Hospital. Berikut ini dokter terbaik Eka Hospital yang bisa menangani masalah penis bengkok, antara lain:
1. dr. Dyandra Parikesit, BMedSc., Sp.U, FICS
dr. Dyandra Parikesit, BMedSc., Sp.U, FICS adalah Dokter Spesialis Urologi di Eka Hospital BSD. Beliau mendapatkan gelar dokter umum, spesialis di Universitas Indonesia.
2. dr. Widi Atmoko, Sp.U (K)
dr. Widi Atmoko, Sp.U (K) adalah Konsultan Andrologi Urologi. Sebagai dokter spesialis berpengalaman dalam mengatasi berbagai masalah reproduksi pria seperti disfungsi ereksi, infertilitas, batu ginjal dan gangguan hormonal. Beliau adalah lulusan Universitas Indonesia untuk gelar kedokteran umum dan spesialis urologi.
3. dr. Gampo Alam Irdam, Sp.U (K)
dr. Gampo Alam Irdam, Sp.U (K) sebagai dokter spesialis urologi memiliki kemampuan dan pengalaman dalam melakukan pembedahan untuk memperbaiki struktur dan fungsi saluran kemih pada reproduksi pria. Beliau juga memperbaiki kelainan bentuk dan mengoreksi ukuran alat reproduksi pria tanpa operasi. Untuk pendidikan, beliau adalah lulusan dari Universitas Indonesia baik untuk gelar dokter umum maupun spesialis urologi.
Ketiga dokter terbaik Eka Hospital itu termasuk tim dokter di center of excellences Eka Hospital yang bernama Urology and Couple Clinic sebagai Pusat Urologi, Batu Ginjal dan Vitalitas.
Program unggulan Eka Hospital satu ini salah satunya fokus pada masalah reproduksi pria. Misalnya gangguan ereksi, gangguan ejakulasi, gangguan bentuk alat vital, hingga gangguan orgasme. Salah satu layanan yang ditawarkan adalah rekonstruksi kelainan penis.
Ada juga layanan lain yakni Men's and couple clinic yang mencakup:
- Disfungsi ereksi
- Rigiscan
- ESWT
- Vacuum erection device
- Injeksi intrakavernosa
- Prostetis penis
- Terapi fisik dan olahraga pada gangguan ereksi maupun diabetes mellitus atau hiperlipidemia.
Lainnya:
- Infertilitas
- Sperm retrieval procedure (biopsi testis, PESA, MESA, TESE)
- Terapi pasangan
- Mikroligasi varikokel
- Terapi hormonal pada andropause
- Psikoterapi
- Terapi kegel dan rekonstruksi ginekologi
- Diagnostik radiologi kasus disfungsi seksual pria
- Pemeriksaan neurografi.