Efusi pleura adalah kondisi medis yang terjadi ketika cairan berlebih menumpuk di rongga pleura, selaput pembungkus paru, yang merupakan ruang tipis antara dua lapisan membran yang melapisi paru dan dinding dada. Dalam keadaan normal, rongga ini hanya mengandung sedikit cairan (sekitar 10-20 mililiter) yang berfungsi sebagai pelumas agar paru dapat mengembang dan mengempis dengan lancar saat bernapas.
Bagaimana Efusi Pleura Terjadi?
Pleura terdiri dari dua lapisan: pleura viseral yang menempel pada permukaan paru, dan pleura parietal yang melapisi dinding dada bagian dalam. Di antara kedua lapisan ini terdapat rongga pleura yang berisi cairan. Ketika terjadi ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan cairan ini, atau ketika ada gangguan pada pembuluh darah maupun sistem limfatik, cairan akan menumpuk dan menyebabkan efusi pleura.

Gambar : penumpukan cairan di rongga pleura (sumber : Kaminsky, David A. Netter Collection of Medical Illustrations: Respiratory System E-Book: Netter Collection of Medical Illustrations: Respiratory System E-Book. Elsevier Health Sciences, 2011.)
Jenis Efusi Pleura
Berdasarkan karakteristik cairannya, efusi pleura dibagi menjadi dua jenis utama:
- Transudat terjadi akibat ketidakseimbangan tekanan hidrostatik atau tekanan onkotik dalam pembuluh darah. Penyebab umum adalah penyakit di luar kelainan paru seperti gagal jantung, sirosis hati, masalah ginjal, dan sindrom nefrotik. Cairan transudat biasanya jernih dan mengandung sedikit protein.
- Eksudat terjadi akibat peradangan atau kerusakan pada pleura itu sendiri. Penyebab umumnya adalah masalah paru, meliputi infeksi (pneumonia, tuberkulosis), keganasan, dan penyakit di luar paru seperti autoimun. Cairan eksudat mengandung lebih banyak protein dan sel-sel radang.
Penyebab Efusi Pleura
Berbagai kondisi dapat menyebabkan efusi pleura, antara lain pneumonia dan infeksi paru lainnya, tuberkulosis (terutama di negara berkembang seperti Indonesia), kanker paru atau kanker yang menyebar ke pleura, emboli paru, gagal jantung, penyakit ginjal dan hati, serta kondisi autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis.
Gejala dan Tanda
Gejala efusi pleura bergantung pada jumlah cairan yang terkumpul dan penyebab yang mendasarinya. Efusi dalam jumlah kecil mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali. Namun, ketika cairan bertambah banyak, penderita dapat mengalami sesak napas yang memburuk saat beraktivitas atau berbaring, nyeri dada yang bersifat tajam dan memburuk saat bernapas dalam atau batuk, batuk kering, serta kelelahan umum.
Diagnosis
Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis efusi pleura. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendengarkan suara napas yang menurun atau menghilang pada sisi yang terkena. Rontgen dada merupakan pemeriksaan pencitraan pertama yang biasanya dilakukan dan dapat mendeteksi cairan dalam jumlah lebih dari 200-300 mL. USG toraks sangat berguna untuk mengonfirmasi keberadaan cairan dan membantu prosedur pengambilan sampel. CT scan memberikan gambaran lebih detail tentang paru dan pleura. Torakosentesis adalah prosedur pengambilan sampel cairan pleura untuk dianalisis di laboratorium guna menentukan penyebabnya. torakosentesis juga bertujuan untuk mengurangi gejala sesak napas akibat penumpukan cairan yang berlebih.
Penanganan
Pengobatan efusi pleura berfokus pada dua hal: mengatasi penyebab yang mendasari dan mengeluarkan cairan jika diperlukan.
Untuk mengatasi penyebab, dokter akan mengobati kondisi yang mendasari, misalnya memberikan antibiotik untuk infeksi, diuretik untuk gagal jantung, atau kemoterapi untuk keganasan.
Untuk mengeluarkan cairan, torakosentesis terapeutik dilakukan untuk mengeluarkan cairan dalam jumlah besar guna meredakan sesak napas. Pemasangan selang dada (chest tube) diperlukan jika cairan terus menumpuk atau jika terdapat infeksi. Pleurodesis adalah prosedur untuk melekatkan kedua lapisan pleura sehingga cairan tidak dapat menumpuk lagi, biasanya dilakukan pada kasus keganasan dan kasus tertentu lainnya.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami sesak napas yang tidak dapat dijelaskan, nyeri dada saat bernapas, batuk berkepanjangan disertai atau tanpa demam, atau riwayat penyakit jantung, hati, atau ginjal yang disertai sesak napas memberat.
Prognosis
Prognosis efusi pleura sangat bergantung pada penyebabnya. Efusi akibat infeksi yang ditangani dengan tepat umumnya memiliki prognosis baik. Namun, efusi akibat keganasan memiliki prognosis yang lebih serius dan memerlukan penanganan komprehensif.
Kesimpulan
Efusi pleura adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit. Pengenalan gejala dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter paru.
Artikel ditulis oleh: dr. Ikhsan Budi, Sp.P, Dokter Spesialis Paru Eka Hospital Permata Hijau

