Kejang pada anak adalah kondisi yang dapat membuat orang tua panik dan khawatir. Namun, penting untuk tetap tenang dan memahami langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya. Dengan penanganan yang benar, Anda dapat membantu menjaga anak tetap aman dan mengurangi risiko komplikasi.
Apa itu kejang pada anak?
Kejang adalah gangguan aktivitas listrik di otak yang menyebabkan perubahan tiba-tiba pada gerakan, perilaku, atau kesadaran anak. Kejang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk demam tinggi (kejang demam), epilepsi, infeksi otak, cedera kepala, atau kondisi medis lainnya.
Kejang demam adalah jenis yang paling umum terjadi pada anak-anak. Biasanya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun yang mengalami demam di atas 38°C. Kejang ini biasanya berlangsung singkat, yaitu beberapa detik hingga beberapa menit.
Cara mengatasi kejang pada anak
Ketika anak Anda mengalami kejang, ikuti langkah-langkah dari dr. Abdul Mutholib Rambe berikut:
1. Jaga keamanan anak
Pindahkan anak ke tempat yang luas dan aman, jauh dari benda-benda keras atau berbahaya seperti sudut meja atau perabotan. Hal ini bertujuan untuk mencegah anak terluka selama kejang. Baringkan anak di permukaan yang lembut seperti kasur atau karpet.
2. Miringkan posisi anak
Segera miringkan anak ke satu sisi, baik ke kiri atau ke kanan. Langkah ini sangat penting untuk mencegah anak tersedak jika ia muntah atau mengeluarkan air liur, memastikan saluran pernapasannya tetap terbuka.
3. Turunkan demam
Jika kejang disebabkan oleh demam tinggi, berikan kompres hangat di area yang memiliki banyak pembuluh darah, seperti leher, ketiak, dan lipatan paha. Anda juga bisa memberikan kompres di dahi. Kompres hangat membantu menurunkan suhu tubuh secara bertahap.
4. Jangan masukkan benda apapun ke mulut
Ini adalah mitos yang sangat berbahaya. Jangan pernah memasukkan jari, sendok, atau benda lain ke dalam mulut anak saat kejang. Ini tidak akan mencegah lidah tertelan, malah berisiko melukai gigi, gusi, atau bahkan mematahkan rahang anak. Lidah tidak akan tertelan saat kejang.
5. Catat detail kejang
Sambil tetap tenang, perhatikan dan catat detail kejang yang terjadi. Catat kapan kejang dimulai dan berapa lama durasinya. Perhatikan juga bagian tubuh mana yang bergerak selama kejang, apakah seluruh tubuh atau hanya sebagian, dan apakah anak mengalami perubahan warna kulit. Informasi ini sangat penting bagi dokter untuk menentukan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Kapan harus segera ke dokter?
Meskipun kejang demam umumnya tidak berbahaya, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda segera membawa anak ke dokter atau mencari pertolongan medis darurat:
- Kejang pertama kali: Jika anak Anda mengalami kejang untuk pertama kalinya.
- Kejang tidak seluruh tubuh: Kejang yang hanya terjadi pada satu sisi tubuh atau bagian tubuh tertentu.
- Kejang berlangsung lama: Kejang yang berlangsung lebih dari lima menit.
- Kejang berulang: Kejang yang terjadi lebih dari satu kali dalam 24 jam.
- Kejang disertai gejala lain: Kejang yang disertai dengan leher kaku, ruam, muntah, atau kesulitan bernapas setelah kejang berhenti.
- Anak tampak sangat sakit: Jika anak tidak merespons atau tampak sangat sakit setelah kejang berhenti.
Mencatat semua detail dan segera mencari bantuan medis pada kondisi di atas dapat membantu dokter dalam menentukan langkah penanganan terbaik.
Konsultasi dengan dokter ahli
Kejang pada anak bisa menjadi pengalaman yang menakutkan. Namun, dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan yang cepat, Anda dapat menjaga anak tetap aman. Untuk memastikan diagnosis yang akurat dan mendapatkan penanganan yang terbaik, segera konsultasikan kondisi anak Anda dengan dokter spesialis.
Untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, Anda dapat berkonsultasi dengan dr. Abdul Mutholib Rambe, Sp.A, seorang Dokter Spesialis Anak di Eka Hospital Pekanbaru.
Segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129