.jpeg)
Rematik adalah istilah umum yang mencakup berbagai penyakit yang menyerang sendi, otot, dan jaringan lunak lainnya. Salah satu jenis rematik yang paling umum adalah rheumatoid arthritis (RA), yang merupakan penyakit autoimun. Penyakit ini dapat menyebabkan nyeri kronis dan berkurangnya mobilitas jika tidak ditangani dengan baik. Sendi yang paling sering terkena adalah tangan, pergelangan tangan, kaki, pergelangan kaki, leher, bahu, siku, pinggul, dan lutut, Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri rematik agar dapat segera melakukan tindakan medis yang tepat.
Ciri-ciri rematik
Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang sering dialami oleh penderita rematik:
1. Nyeri sendi yang berulang
Nyeri pada sendi adalah salah satu gejala utama rematik. Rasa sakit ini biasanya terjadi secara berulang dan dapat memburuk pada pagi hari atau setelah beristirahat dalam waktu lama.
2. Pembengkakan pada sendi
Peradangan yang terjadi akibat rematik dapat menyebabkan pembengkakan pada sendi. Pembengkakan ini sering disertai dengan kemerahan dan rasa hangat di sekitar area yang terkena.
3. Kaku sendi di pagi hari
Penderita rematik sering mengalami kekakuan sendi di pagi hari yang berlangsung selama lebih dari 30 menit. Kekakuan ini dapat menghambat aktivitas sehari-hari.
4. Kelelahan berlebihan
Rematik tidak hanya menyerang sendi, tetapi juga dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan. Hal ini disebabkan oleh peradangan kronis yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
5. Penurunan mobilitas sendi
Seiring berkembangnya penyakit, penderita rematik dapat mengalami keterbatasan dalam menggerakkan sendi, terutama jika peradangan berlangsung dalam jangka waktu lama.
6. Demam ringan dan penurunan berat badan
Pada beberapa kasus, penderita rematik juga mengalami demam ringan dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Ini biasanya menandakan adanya peradangan aktif dalam tubuh.
7. Munculnya nodul rematik
Nodul rematik adalah benjolan kecil yang muncul di bawah kulit, terutama di dekat sendi yang terkena. Benjolan ini biasanya tidak nyeri, tetapi dapat mengganggu estetika dan kenyamanan penderita.
Siapa yang rentan terkena rematik?
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami rematik, di antaranya:
- Usia: Meskipun dapat terjadi pada usia berapa pun, rematik lebih sering muncul pada orang yang berusia di atas 40 tahun.
- Jenis kelamin: Wanita lebih berisiko terkena rematik dibandingkan pria, terutama karena faktor hormonal.
- Genetika dan riwayat keluarga: Orang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat rematik lebih rentan terkena penyakit ini.
- Gaya hidup tidak sehat: Merokok, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko rematik.
- Obesitas: Berat badan berlebih memberikan tekanan ekstra pada sendi, meningkatkan risiko peradangan dan rematik.
- Paparan Lingkungan: Faktor lingkungan, seperti infeksi tertentu atau paparan zat kimia berbahaya, dapat memicu respons autoimun yang menyebabkan rematik.
Kapan harus ke dokter?
Rematik adalah penyakit yang dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang. Mengenali ciri-ciri rematik sejak dini sangat penting agar dapat segera mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dengan pengelolaan yang baik, penderita rematik tetap dapat menjalani kehidupan yang aktif dan produktif.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas secara berulang dan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis reumatologi. Deteksi dini dapat membantu mencegah komplikasi dan mengurangi risiko kerusakan sendi yang lebih serius.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi Eka Hospital. Untuk mendapatkan informasi, segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129.
