Diabetes menjadi penyebab kematian terbesar ketiga di Indonesia setelah stroke dan jantung koroner. WHO memprediksi kasus diabetes di Indonesia bisa melonjak drastis pada 2030 mendatang.
Eka Hospital sebagai salah satu rumah sakit di Indonesia turut memberikan andil untuk melakukan penanganan penyakit yang disebabkan gula darah tinggi ini, yakni dengan mendirikan pusat layanan diabetes terpadu bernama Diabetes Connection Care (DCC).
Pusat diabetes ini didirikan dan dipimpin oleh Prof. DR.Dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE.
DCC dikembangkan oleh Prof. Sidartawan Soegondo dengan algoritma dan standar pelayanan yang terintegrasi dengan multidisiplin ilmu lain untuk memastikan penanganan terbaik bagi pasien diabetes.
Alasan didirikannya pusat diabetes terpadu di Eka Hospital ini karena menurut Prof. Sidartawan Soegondo diabetes adalah jenis penyakit yang harus ditangani secara efektif dan komprehensif. Diabetes tidak hanya ditentukan dari penurunan gula saja tetapi berbagai aspek agar mencegah komplikasi diabetes terjadi. Komplikasi itu antara lain: stroke, kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung dan amputasi.
DCC tak hanya didukung dengan kolaborasi dokter spesialis multidisiplin seperti spesialis jantung, mata, saraf, gizi klinik, ginjal, ortopedi, rehabilitasi medik, psikologi dan lainnya untuk penanganan terbaik. Namun juga memiliki peralatan lengkap untuk mendeteksi komplikasi diabetes terhadap jantung, mata, pembuluh darah kaki hingga saraf.
Berikut ini beberapa fasilitas yang ada di Diabetes Connection Care:
1. Diabetic Neuropathy Examination
Diabetic Neuropathy Examination adalah pemeriksaan menggunakan monofilament 10 gram dan garputala bertujuan mendeteksi gangguan saraf tepi (neuropathy) di kedua kaki. Pemeriksaan ini sederhana, mudah, nyaman dan cepat.
2. Kamera Retina dengan Intelegensi Artifisial (AI)
Kamera Retina atau funduscopy dengan Artificial intelligence (AI) memudahkan pasien diabetes memeriksa mata dalam waktu singkat atau kurang dari 5 menit, karena berkat kecanggihan teknologi gabungan itu mendeteksi gangguan retina secara otomatis tanpa dokter mata.
3. Treatment chair
Treatment chair dilakukan untuk perawatan kaki dan kuku pada pasien diabetes untuk mencegah timbulnya infeksi dan luka sehingga menimbulkan luka kaki diabetes.
4. Elektrokardiografi
Elektrokardiografi dilakukan untuk memeriksa rekam jantung bertujuan mendeteksi adanya penyumbatan pembuluh darah koroner. Alat ini juga bisa mendeteksi gangguan irama jantung atau aritmia pada pasien diabetes. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mudah, cepat dan nyaman.
5. HbA1c Point of Care Testing
HbA1c untuk memeriksa darah untuk melihat rata-rata gula darah selama tiga bulan sebelumnya. Teknik ini untuk mendiagnosis diabetes dan memantau keberhasilan terapi diabetes. HbA1c Point of Care Testing dilakukan secara cepat sekitar 3-5 menit dengan menggunakan sampel darah dari jari.
6. Ankle Brachial Index (ABI) Doppler
Ankle Brachial Index (ABI) Doppler adalah alat untuk memeriksa adanya penyumbatan pembuluh darah di kaki. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cepat, mudah dan tidak menyebabkan nyeri.
DCC selain menjadi pusat diabetes terintegrasi pertama di Indonesia, juga melakukan perawatan kaki diabetes agar meminimalisir tindakan amputasi. Prosedur perawatan kaki diabetes dilakukan secara komprehensif dengan memadukan keahlian dokter spesialis konsultan diabetes endokrinologi dengan dokter konsultan bedah vaskular yang tujuannya untuk mengendalikan gula darah, kontrol infeksi dengan melakukan perawatan luka dan memperbaiki pembuluh darah.
Berikut ini secara detail prosedur yang dilakukan tim dokter ahli di Diabetes Connection Care Eka Hospital:
Tahap pemeriksaan
Tahap tindakan
Diabetes Connection Care dipimpin oleh Prof. DR.Dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE sebagai chairman Diabetes Connection Care Eka Hospital. Beliau guru besar dan dokter spesialis endokrin metabolik diabetes.
Prof. Sidartawan Soegondo merupakan alumni Universitas Indonesia untuk pendidikan dokter umum, spesialis penyakit dalam hingga menjadi konsultan endokrinologi. Beliau sangat peduli dengan diabetes hingga mendirikan pusat perawatan diabetes, mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement Award for Diabetes Care dari India dan tentunya kerap menjadi tamu kehormatan di acara bertema diabetes.
Beliau juga pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) selama 2 periode. Salah satu prestasinya adalah mengembangkan algoritma dan standar pelayanan di Diabetes Connection Care dengan spesialisasi lain untuk penanganan penderita diabetes lebih baik.
Bersama dengan Prof. Sidartawan Soegondo, terdapat deretan dokter terbaik Eka Hospital di Diabetes Connection Care yang tersebar di empat cabang dari BSD, Cibubur, Pekanbaru dan Bekasi. Berikut ini daftar lengkap dokter di DCC:
Eka Hospital BSD
Eka Hospital Cibubur
Eka Hospital Pekanbaru
Eka Hospital Bekasi
Anda bisa kunjungi Eka Hospital yang tersebar di beberapa daerah seperti BSD City, Cibubur, Bekasi dan Pekanbaru.
Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan WhatsApp Eka Hospital 0-8888-90-5555 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.
Bagikan