.jpeg)
Epispadia merupakan masalah kongenital langka yang terjadi pada bayi baru lahir akibat pembentukan uretra yang tidak sempurna. Hal ini menyebabkan bayi yang lahir dengan epispadia memiliki posisi lubang kencing yang abnormal.
Walau dapat terjadi pada perempuan, epispadia lebih umum dialami oleh bayi laki-laki.
Apa itu epispadia?
Epispadia adalah kelainan langka bawaan pada bayi yang menyebabkan uretra tidak terbentuk sempurna. Anak yang lahir dengan epispadia biasanya memiliki posisi lubang kencing yang tidak umum.
Normalnya, bayi laki-laki memiliki lubang kencing yang terletak di ujung penis. Bayi laki-laki dengan epispadia umumnya memiliki lubang kencing pada pangkal penis atau di batang penis.
Bahkan dalam beberapa kasus, mungkin saja bukaan uretra memanjang sepanjang ukuran penis.
Sementara itu, meski lebih jarang terjadi, bukaan uretra (lubang urine) pada bayi perempuan dapat terletak di antara klitoris dan labia, tapi bisa juga di area perut.
Apa bedanya epispadia dan hipospadia?
Epispadia dan hipospadia adalah kondisi yang sama-sama menyebabkan uretra tidak terbentuk sempurna. Akibatnya, bukaan uretra juga tidak berada di tempat yang seharusnya.
Epispadia adalah kondisi ketika bukaan uretra terdapat di permukaan atas penis. Sementara, hipospadia adalah kondisi ketika bukaan uretra terdapat di bagian permukaan bawah penis yang dekat dengan buah zakar.
Gejala
Secara umum, epispadia dapat terlihat secara kasatmata oleh dokter saat melakukan pemeriksaan fisik ketika bayi baru dilahirkan. Ini dapat terlihat dari lubang kencing yang tidak pada tempatnya.
Meski dalam kasus yang lebih jarang, epispadia baru diketahui saat orang tua menjalani toilet training.
Pada bayi laki-laki yang memiliki epispadia, dokter dapat menemukan tanda-tanda seperti:
- Ukuran penis yang pendek, lebar, dan melengkung ke atas
- Bukaan uretra yang berada di bagian atas penis, bukan di ujungnya
Sementara, pada bayi perempuan tanda yang mungkin ditemukan dokter, yaitu:
- Lubang kencing di area klitoris atau bahkan perut bagian bawah
- Tulang kemaluan yang terpisah sehingga klitoris tidak dapat terhubung
- Labia yang tidak terbentuk sempurna
- Masalah pada leher kandung kemih sehingga kesulitan mengontrol urine
- Memiliki dua klitoris
Penyebab epispadia
Hingga kini tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan epispadia. Namun, epispadia biasanya terjadi akibat pembentukan abnormal dari kandung kemih.
Sering kali, gangguan pada pembentukan kandung kemih juga diikuti dengan kecatatan organ lainnya. Itu sebabnya, anak yang mengalami epispadia biasanya juga mengalami ekstrofi kandung kemih.
Ekstrofi kandung kemih adalah kondisi ketika kandung kemih terbentuk secara terbalik, yakni lapisan dalam menjadi lapisan luar, dan menempel di dinding perut.
Diagnosis
Untuk mendiagnosis epispadia biasanya dokter tidak membutuhkan prosedur khusus. Sebab, kondisi ini dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter saat bayi baru lahir.
Diagnosis mungkin akan lebih sulit dilakukan pada bayi perempuan, tapi jarang membutuhkan prosedur medis.
Beberapa pemeriksaan penunjang mungkin dilakukan untuk mencari tahu lebih lanjut kemungkinan kondisi lain yang dialami anak. Beberapa di antaranya, antara lain:
- Urinalysis (tes urine)
- Tes darah
- USG
Epispadia umumnya sulit terdiagnosis pada masa kehamilan, meskipun dengan USG 4D.
Pengobatan epispadia
Operasi adalah pengobatan utama untuk mengatasi epispadia. Operasi ini dilakukan untuk memperbaiki letak bukaan uretra dan menjaga fungsi penis tetap optimal.
Pada bayi laki-laki, operasi yang dilakukan untuk mengatasi epispadia dapat berupa rekonstruksi sebagian penis atau seluruhnya.
Sementara, pada bayi perempuan, operasi epispadia cenderung lebih sederhana karena tidak melibatkan rekonstruksi, seperti:
- Menghubungkan dua klitoris
- Menempatkan uretra di lokasi yang tepat
Apakah epispadia memengaruhi kesuburan?
Umumnya, epispadia pada bayi perempuan tidak memengaruhi kesuburan. Sebab, organ reproduksi dan kandung kemih memiliki dua sistem yang berbeda.
Bukaan uretra (lubang kencing) dan vagina pun letaknya berbeda sehingga tidak saling memengaruhi.
Namun, bayi laki-laki yang mengalami epispadia mungkin saja memiliki masalah infertilitas. Akan tetapi, operasi bisa mengatasi masalah ini.
Operasi epispadia mungkin saja dilakukan segera setelah anak lahir. Jika kasusnya sederhana, satu kali operasi mungkin dapat mengatasi epispadia.
Namun, terkadang anak mungkin membutuhkan beberapa kali operasi.
Konsultasikan dengan dokter spesialis anak yang menangani anak Anda. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak konsultan urologi untuk penanganan epispodia yang lebih detail.
Anda dapat mengunjungi Eka Hospital untuk membuat janji dengan dokter spesialis terbaik yang kami miliki. Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu.

