Home>Better Health>Info Kesehatan>Fungsi Hormon Estrogen untuk Jantung dan Tulang Perempuan

Better Health

Fungsi Hormon Estrogen untuk Jantung dan Tulang Perempuan

hormon estrogen

Hormon estrogen pada wanita memiliki fungsi utama dalam mengatur siklus menstruasi dan kesuburan. Meski demikian, tak terbatas pada sistem reproduksi, hormon estrogen pada wanita juga punya peran besar dalam menjaga kesehatan jantung dan tulang.

Kadar hormon estrogen yang rendah tidak hanya menyebabkan masalah kesuburan, tapi juga gangguan jantung dan tulang. 

Apa Fungsi Estrogen pada Jantung Perempuan?

Hormon estrogen adalah hormon wanita. Meski laki-laki juga memilikinya, jumlahnya paling banyak ada di perempuan karena fungsi utamanya untuk perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik wanita.

Meski demikian, hormon estrogen nyatanya juga berperan dalam menjaga kesehatan jantung perempuan dengan beberapa cara, seperti:

  • Meningkatkan kolesterol baik (HDL)
  • Menurunkan kolesterol jahat (LDL)
  • Meningkatkan sirkulasi darah dengan cara merelaksasi dan melebarkan pembuluh darah
  • Menyerap radikal bebas yang menyebabkan kerusakan pembuluh darah jantung

Oleh karena itulah, perempuan yang belum menopause cenderung memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah dibandingkan laki-laki karena keberadaan hormon ini.

Sayangnya, “perlindungan” ini tidak berlangsung selamanya. Saat kadar hormon estrogen rendah atau menurun, seperti saat menopause, risiko serangan jantung pada wanita pun meningkat, menjadi sama dengan laki-laki. 

Selain itu, risiko penyakit jantung juga umumnya lebih tinggi pada wanita yang memiliki kadar estrogen rendah dibandingkan perempuan lain dengan level hormon estrogen normal.

Apa Peran Estrogen untuk Tulang Perempuan?

Selain memberikan perlindungan untuk jantung, hormon estrogen juga menawarkan manfaat lain pada wanita, yaitu menjaga kepadatan tulang. 

Hormon estrogen diketahui berperan dalam pembentukan tulang. Normalnya, sel-sel tulang yang sudah tua akan mati (osteoklas) dan digantikan dengan sel-sel tulang baru (osteoblas).

Keseimbangan antara jumlah sel tulang yang mati dan yang baru akan menyusun kepadatan tulang. Namun, ketika jumlah estrogen menurun, proses pembentukan sel tulang baru (osteoblas) menjadi turun juga.

Inilah yang menyebabkan wanita memiliki risiko osteoporosis yang lebih tinggi ketika berusia di atas 50 tahun atau sudah menopause. Risikonya, lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Meski tidak memiliki hormon estrogen, risiko osteoporosis cenderung lebih rendah pada laki-laki karena memiliki tulang yang lebih besar dan tidak mengalami perubahan drastis level hormon estrogen.

Umumnya, kepadatan tulang wanita mulai menurun beberapa tahun sebelum menopause, alias perimenopause. Puncak penurunan kepadatan tulang akan terjadi pasca menopause dan bisa berujung pada osteoporosis.

Dampak Penurunan Hormon Estrogen pada Kesehatan

Dampak penurunan hormon estrogen yang paling tampak adalah pada sistem reproduksi wanita, yaitu penurunan kesuburan dan terjadinya menopause. Beberapa gejala menopause, seperti:

  • Menstruasi tidak teratur
  • Vagina kering
  • Wajah terasa panas (hot flashes)
  • Sulit tidur
  • Mood swing

Meski demikian, dampak penurunan hormon estrogen pada wanita juga memengaruhi kondisi kesehatannya secara umum, tidak hanya soal reproduksi.

Beberapa dampak kesehatan akibat penurunan hormon estrogen pada wanita, antara lain:

  • Meningkatnya risiko penyakit jantung koroner
  • Naiknya risiko gangguan irama jantung (aritmia)
  • Osteoporosis akibat menurunnya kepadatan tulang
  • Radang sendi (osteoarthritis) akibat rendahnya estrogen memengaruhi kesehatan tulang dan sendi
  • Fraktur (patah) tulang pinggul atau pergelangan tangan akibat menurunnya kepadatan tulang
  • Diabetes karena rendahnya estrogen dapat meningkatkan risiko resistensi insulin
  • Hipertensi, sebab hormon estrogen juga berperan dalam mengendalikan tekanan darah
  • Kanker payudara yang terjadi akibat sel-sel penjaga yang didukung estrogen akan berhenti merespons kondisi jaringan, termasuk jika ada pertumbuhan tumor

Mencegah Efek Buruk Penurunan Estrogen

Penurunan estrogen adalah sebuah kepastian yang tidak bisa dicegah. Akan tetapi, berbagai risiko kesehatan yang muncul akibat penurunan estrogen bisa dicegah.

Terlebih, estrogen bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kesehatan jantung dan tulang pada wanita. Gaya hidup sehat dan pola makan jadi faktor yang lebih berpengaruh terhadap kondisi kesehatan Anda.

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah dampak buruk penurunan estrogen, yaitu:

  • Makan makanan bergizi dan mengurangi makanan penyebab kolesterol tinggi
  • Melakukan olahraga secara rutin minimal 30 menit sehari untuk menambah massa otot
  • Lakukan olahraga beban (strength training) untuk menambah massa otot
  • Lakukan olahraga low impact secara rutin
  • Istirahat cukup
  • Mengendalikan stres dengan relaksasi atau menjalani hobi
  • Konsumsi makanan yang tinggi vitamin D, kalsium, dan omega 3
  • Batasi konsumsi rokok atau alkohol, bahkan berhenti sama sekali
  • Menjalani pemeriksaan rutin, seperti cek kolesterol, tekanan darah, dan EKG
  • Melakukan tes kepadatan tulang setiap 1-3 tahun sekali terutama setelah menopause

Semua itu perlu Anda lakukan jauh sebelum menopause. Memulai gaya sehat sedini mungkin akan selalu lebih baik dalam menjaga kesehatan.

Untuk mengatasi gejala menopause, Anda dapat berkonsultasi ke beberapa dokter tergantung gejala yang dialami. Anda dapat mengunjungi dokter Sp.OG untuk mengatasi gejala menopause.

Sementara, untuk gejala yang berhubungan dengan jantung, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung di MYCardia Eka Hospital. Dokter akan membantu Anda untuk:

  • Memantau kondisi kesehatan jantung dan menilai risiko Anda
  • Memberikan panduan pola makan dan olahraga yang aman untuk jantung
  • Mencegah komplikasi yang mungkin muncul.

Jika gejala Anda berhubungan dengan nyeri tulang sendi, dokter spesialis ortopedi dari Gatam Institute adalah pilihan terbaik. Mereka akan membantu Anda untuk:

  • Skrining kepadatan tulang dan deteksi dini risiko osteoporosis
  • Mengatasi nyeri sendi lutut, pinggul, dan punggung bawah
  • Merekomendasikan terapi yang tepat
  • Mencegah patah tulang

Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu.

Bagikan

  • Instagram Post MYCardia & Gatam Institute, https://www.instagram.com/p/DLW9Xh5JeUE/

    Diakses pada 17 August 2025

  • clevelandclinic.org, https://health.clevelandclinic.org/estrogen-and-heart-health

    Diakses pada 17 August 2025

  • mayoclinic.org, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/menopause/symptoms-causes/syc-20353397

    Diakses pada 17 August 2025

  • betterhealth.vic.gov.au, https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/osteoporosis-in-men

    Diakses pada 17 August 2025

  • healthline.com, https://www.healthline.com/health/osteoporosis/estrogen-and-osteoporosis

    Diakses pada 17 August 2025

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2025 Eka Hospital - All Rights Reserved