
Limfoma adalah jenis kanker yang berkembang di sistem limfatik, bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Limfoma termasuk salah satu kanker yang paling sering menyerang anak-anak, dengan dua jenis utama: Limfoma Hodgkin (LH) dan Limfoma Non-Hodgkin (LNH).
Deteksi dini limfoma pada anak sedikit sulit karena gejala awalnya seringkali menyerupai penyakit umum lainnya. Orang tua perlu waspada terhadap gejala yang menetap, berulang, atau memburuk seiring waktu.
Gejala Limfoma pada Anak
Gejala limfoma terbagi menjadi dua kategori utama: gejala lokal (benjolan) dan gejala sistemik (gejala "B").
1. Pembesaran kelenjar getah bening (gejala lokal)
Gejala utama limfoma adalah pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati). Kelenjar getah bening yang membesar ini biasanya teraba sebagai benjolan di bawah kulit.
Benjolan paling sering muncul di leher, ketiak, selangkangan, atau di atas tulang selangka. Benjolan ini seringkali tidak terasa sakit saat disentuh dan ukurannya dapat bertambah besar atau menetap dalam waktu lama (tidak mengecil setelah beberapa minggu, tidak seperti pembengkakan akibat infeksi biasa).
Jika limfoma tumbuh di area dada, benjolan ini dapat menekan saluran napas, menyebabkan gejala seperti batuk kronis dan sesak napas.
2. Gejala sistemik (gejala "B")
Gejala sistemik disebut juga gejala "B" dan seringkali mengindikasikan bahwa kanker sudah lebih menyebar. Gejala ini harus diwaspadai jika terjadi secara berulang atau tidak dapat dijelaskan penyebabnya, seperti:
- Demam tanpa sebab jelas: Demam tinggi yang berulang dan berkepanjangan tanpa adanya infeksi yang jelas.
- Keringat malam berlebihan: Keringat dingin yang membasahi pakaian tidur dan tempat tidur, terutama terjadi di malam hari.
- Penurunan berat badan yang tidak jelas: Berat badan anak turun drastis tanpa adanya perubahan pola makan atau peningkatan aktivitas fisik yang signifikan.
3. Gejala lain yang perlu diperhatikan
Bergantung pada lokasi penyebaran limfoma, gejala tambahan mungkin muncul:
- Kelelahan parah: Anak tampak sangat lemah, lesu, dan kelelahan terus-menerus meskipun sudah cukup beristirahat.
- Gatal-gatal pada kulit: Rasa gatal yang menetap pada kulit tanpa adanya ruam yang jelas.
- Pembesaran perut: Jika limfoma memengaruhi organ perut (seperti limpa atau hati), anak dapat mengeluh sakit perut, perut tampak bengkak, atau cepat merasa kenyang meski hanya makan sedikit.
- Nyeri tulang atau sendi: Nyeri yang tidak berhubungan dengan cedera dapat terjadi jika kanker telah menyebar ke sumsum tulang.
Kapan harus ke dokter?
Meskipun sebagian besar pembengkakan kelenjar getah bening pada anak disebabkan oleh infeksi virus dan akan hilang sendiri, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter jika:
- Benjolan kelenjar getah bening keras, tidak nyeri, dan menetap selama lebih dari dua minggu atau terus membesar.
- Pembengkakan kelenjar getah bening disertai dengan salah satu Gejala "B" (demam, keringat malam, atau penurunan berat badan).
- Anak mengalami kesulitan bernapas atau batuk yang tidak kunjung sembuh.
Diagnosis Limfoma memerlukan pemeriksaan fisik, tes darah, dan konfirmasi melalui biopsi (pengambilan sampel jaringan benjolan untuk diperiksa di laboratorium).
Konsultasi dengan dokter spesialis
Penanganan Limfoma pada anak memerlukan keahlian khusus dari tim onkologi anak. Jika Anda mencurigai adanya gejala limfoma pada anak, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis.
Anda bisa berkonsultasi dengan dr. Ganda Ilmana, Sp.A, Subsp.HO Dokter Spesialis Anak Subspesialis Hematologi Onkologi Anak Eka Hospital Bekasi.
dr. Ganda Ilmana adalah ahli di bidangnya yang berfokus pada diagnosis dan pengobatan kanker darah dan kelainan darah pada anak.
Segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129.

