Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang organ paru-paru. Kondisi yang disebut dengan TB paru ini harus ditangani segera jika tidak ingin berakibat fatal.
Bakteri penyebab TBC menyebar dari orang ke orang melalui droplet yang dilepaskan ke udara melalui batuk dan bersin.
Gejala TBC Paru
Ciri-ciri TB paru yang menginfeksi seseorang pada awalnya memunculkan gejala utama sebagai berikut:
- Sesak nafas.
- Batuk berlangsung lama hingga lebih dari 3 minggu.
- Batuk berdarah.
- Dada terasa nyeri.
Selain gejala TB paru di atas, adapun gejala yang biasanya muncul, di antaranya adalah:
- Demam.
- Menggigil.
- Mudah merasa lelah.
- Berat badan turun drastis.
- Nafsu makan menghilang.
- Berkeringat di malam hari.
Penyebab TBC Paru
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, TB adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, tepatnya Mycobacterium tuberculosis. Tahap infeksi bakteri pada pengidap TB melewati tiga tahapan, di antara sebagai berikut.
1. Infeksi Primer
Tahap ini terjadi saat udara yang mengandung bakteri penyebab TB terhirup oleh hidung atau mulut hingga masuk menuju paru-paru dan berkembang biak.
2. Infeksi Laten
Ketika bakteri mulai berkembang, sistem imun akan melakukan perlawanan. Ketika sistem imun berhasil melawannya, maka bakteri akan “tertidur” dan tidak aktif menginfeksi. Sehingga, orang yang terinfeksi tidak akan merasakan gejala apapun.
3. Infeksi Aktif
Sebaliknya, saat imun tubuh tidak berhasil melawan bakteri yang masuk dan berkembang biak, maka bakteri akan bebas menyerang sel-sel sehat pada paru-paru. Kondisi ini akan membuat pengidapnya merasakan gejala.
Pengobatan TBC
Berikut adalah beberapa jenis obat yang biasa digunakan dalam pengobatan TBC:
- Isoniazid
- Rifampin
- Ethambutol
- Pyrazinamide
- Rifapentine
Perlu diingat, obat TBC ini tidak sama dengan obat antibiotik pada umumnya. Ada aturan khusus bagi pasien dalam mengonsumsi obat ini.
Jika Anda sudah terinfeksi, selain menjalani pengobatan, harus menjalani pola hidup sehat seperti makan teratur, hindari rokok, menjaga pola tidur sehat.
Apabila Anda memiliki anak, jangan sampai melewatkan vaksin BCG atau Bacillus Calmette–Guérin untuk mencegah TBC. Selain untuk bayi dan anak-anak, vaksin ini juga bisa diberikan pada orang dewasa berusia 16–35 tahun, terutama untuk mereka yang berisiko tinggi terpapar TBC di tempat kerja.
Terakhir, jangan lupa untuk selalu melalui medical check up untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit, termasuk TBC.
Kapan Perlu Pergi ke Dokter?
Anda perlu pergi ke dokter ketika sudah melakukan kontak dengan seseorang yang menderita TBC. Selain itu, perhatikanlah gejala yang Anda alami. Jika sudah mengalami batuk-batuk lebih dari dua minggu disertai beberapa gejala TBC lainnya. Anda dapat berkonsultasi dengan dr. Atmasari Pratiwi, Sp.P, seorang Dokter Spesialis Paru & Pernapasan di Eka Hospital Permata Hijau. Hubungi 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu.