Ada anggapan jantung bisa berdetak lebih kencang saat seseorang jatuh cinta, itu sangat romantis dan tidak berbahaya. Namun jika jantung terus-terusan berdetak lebih cepat lagi dan lagi, Anda harus mendapatkan tindakan medis dari dokter.
Detak jantung yang cepat, detak jantung yang lambat dan tidak beraturan bisa terjadi karena Anda menderita aritmia jantung. Penyakit ini bisa terjadi pada jantung yang sangat sehat dan normal. Aritmia juga bisa menandakan adanya masalah jantung serius dalam tubuh Anda. Jika dibiarkan, detak jantung abnormal yang terus berulang dapat membuat Anda dalam bahaya karena bisa terkena penyakit serangan jantung, stroke hingga mengancam nyawa jika tidak segera diobati.
Aritmia jantung adalah gangguan pada impuls listrik yang memiliki tugas mengatur detak jantung. Akibatnya jantung berdetak terlalu cepat, lambat atau tidak beraturan.
Sekadar informasi, jantung dengan kondisi normal memiliki ritme stabil berdetak sekitar 60-100 kali per menit atau 100.000 kali setiap hari dan memompa sekitar 7.571 liter darah ke seluruh tubuh tanpa henti. Sementara pada penderita aritmia memiliki detak jantung dengan ritme tidak teratur atau abnormal.
Aritmia atau gangguan irama jantung dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kecepatan jantung dalam berdetak, antara lain:
Takikardia adalah aritmia dengan kondisi detak jantung lebih cepat
Bradikardia adalah gangguan irama jantung yang ditandai dengan detak jantung yang lebih lambat.
Flutter atau fibrilasi adalah kondisi aritmia dengan penderita mengalami detak jantung tidak teratur.
Kontraksi dini adalah aritmia dengan detak jantung yang terlalu dini
Lebih spesifik lagi, berikut ini jenis-jenis aritmia yang kemungkinan sering terjadi:
Fibrilasi ventrikel adalah aritmia yang terjadi disebabkan ventrikel atau bilik tidak mampu memompa darah secara optimal namun malah bergetar. Aritmia ini yang sering mengancam nyawa dan sering dipicu serangan jantung.
Fibrilasi atrium adalah detak jantung tidak teratur di ruang atrium. Kondisi ini hampir selalu melibatkan takikardia atau detak jantung lebih cepat.
Takikardia supraventrikular atau Supraventricular tachycardia (SVT) adalah gangguan irama jantung berdetak lebih cepat yang bersumber dari impuls listrik di serambi jantung atau atrium (ruang di atas bilik jantung atau ventrikel), yaitu nodus AV.
Atrial flutter terjadi karena satu area di atrium tidak bekerja dengan baik sehingga menghasilkan pola detak jantung abnormal. Jika tak diobati akan menyebabkan fibrilasi.
Takikardia ventrikel adalah kondisi ketika ventrikel (bilik) jantung berdetak terlalu cepat.
Long QT syndrome atau Sindrom QT panjang adalah gangguan irama jantung yang terkadang memicu detak jantung yang cepat dan tidak teratur. Ini dipicu karena faktor genetik atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Di beberapa kasus, aritmia jantung tidak menunjukkan adanya gejala jelas yang dirasakan. Ini bukan berarti Anda bebas dari bahaya. Justru harus lebih waspada dan benar-benar memperhatikan gejala kecil yang muncul.
Berikut ini gejala umum aritmia yang perlu diwaspadai, seperti:
Penyebab gangguan irama jantung pada umumnya karena masalah anatomi jantung atau gangguan pada aktivitas kelistrikan jantung. Berikut ini beberapa penyakit atau kondisi yang menjadi penyebab aritmia:
Penyebab aritmia jantung terkadang tidak diketahui dengan jelas. Namun ada beberapa faktor risiko Anda mengalami gangguan irama jantung, antara lain:
Aritmia jantung bisa didiagnosis melalui beberapa metode pemeriksaan medis di bawah ini:
Elektrokardiogram (EKG) adalah prosedur untuk mengetahui irama detak jantung dengan mendeteksi aktivitas listrik pada jantung melalui sensor yang terhubung dengan EKG. Ini dengan cara direkam menggunakan alat EKG portable. Alat ini biasanya dipakai penderita aritmia sporadik untuk mengetahui kapan muncul gejala dan penyebabnya.
Tes stres untuk mengevaluasi apakah aritmia disebabkan oleh aktivitas fisik tertentu. Biasanya pasien akan diminta untuk berjalan di atas treadmill selama tes stres dilakukan.
Ekokardiogram atau echo jantung yakni memanfaatkan gelombang suara untuk menilai ukuran, struktur, dan gerakan jantung pasien.
Monitor Holter untuk merekam aktivitas jantung pasien saat melakukan kegiatan sehari-hari. Alat yang bersifat portable ini harus digunakan selama beraktivitas.
Dalam prosedur medis ini, dokter akan meminta pasien berbaring telentang di meja pemeriksaan, kemudian detak jantung dan tekanan darah akan diukur. Tilt table test ini disarankan untuk pasien dengan riwayatyang pernah pingsan.
Pengobatan aritmia jantung pada umumnya dengan beberapa tindakan medis di bawah ini:
Sebagian besar penderita aritmia jantung bisa sembuh total dan bisa menjalani kehidupan normal dengan pengobatan yang tepat. Tindakan medis ablasi bahkan dapat menyembuhkan beberapa jenis aritmia hingga sepenuhnya.
Anda yang menderita aritmia jantung bisa berkonsultasi dan melakukan pengobatan di MYcardia Eka Hospital. Ini adalah unit layanan jantung dan pembuluh darah atau unit kardiovaskuler yang menawarkan layanan lengkap untuk berbagai kasus gangguan jantung dan pembuluh darah.
MYcardia pusat penanganan aritmia yang cepat dengan fasilitas pemeriksaan listrik jantung dan tindakan kateter ablasi. Pusat unggulan milik Eka Hospital satu ini bahkan sudah melakukan lebih dari 100 tindakan ablasi jantung setiap tahunnya serta akan memiliki teknologi Cryo Ablation AF di tahun 2022.
Melalui teknologi ini, durasi tindakan ablasi dapat dipersingkat menjadi 1-2 jam saja sementara tindakan dengan radiofrekuensi memakan waktu lebih lama, yakni 4-5 jam.
Jika Anda ingin memasang alat pacu jantung di Eka Hospital, biayanya mulai dari Rp 120 juta. Sementara itu untuk ablasi jantung mulai dari Rp 108 juta sampai Rp 180 juta.
Berikut ini fasilitas unggulan di MYcardia Eka Hospital dalam mendiagnosis jantung:
Pusat Aritmia Jantung Eka Hospital didukung oleh 5 dokter profesional, antara lain:
1. DR. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), FACC, FSCAI
DR. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), FACC, FSCAI merupakan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Intervensi di Eka Hospital BSD. Beliau lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Syah Kuala, Aceh, Indonesia. Kemudian melanjutkan pendidikannya sebagai dokter spesialis di Universitas Indonesia. Lanjut lagi pendidikan untuk gelar Ph.D in Cardiac Pacing and Resynchroniza on Therapy di Universitas Indonesia.
Dr. M. Yamin mempunyai keahlian melakukan pemasangan alat pacu jantung (pacemaker), Kateterisasi jantung (pemasangan ring jantung di pembuluh darah jantung) dengan teknologi IVUS. Beliau sangat berpengalaman menangani pasien penderita jantung koroner. Dr. M. Yamin juga pernah menjadi konsultan dokter jantung Kepresidenan RI.
2. dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA
dr. Ignatius Yansen NG., Sp.JP (K), FIHA adalah dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Konsultan Kardiologi Intervensi dan Konsultan Aritmia Elektrofisiologi di Rumah Sakit Eka Hospital BSD. Beliau menempuh pendidikan kedokteran umum dan spesialisasinya sebagai Cardiologist di Universitas Indonesia. Pengalamannya mengikuti berbagai program dan fellowship juga sangat banyak baik nasional maupun internasional.
dr. Yansen sebagai ahli aritmia jantung, dia sudah sangat berpengalaman menangani lebih dari 250 kasus ablasi jantung aritmia dalam setahun. Beliau juga menjadi Proctor untuk pemasangan pacu jantung permanen di Indonesia.
3. dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP, (K)
dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP, FIHA merupakan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Eka Hospital BSD. Beliau menempuh Pendidikan Kedokteran di Universitas Padjadjaran. Kemudian melanjutkan pendidikan sebagai Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Universitas Indonesia.
dr. Daniel Tanubudi termasuk di dalam tim bengkel jantung untuk menyembuhkan aritmia di Eka Hospital. Bengkel jantung merupakan pusat penanganan aritmia yang cepat dengan fasilitas pemeriksaan listrik jantung dan tindakan kateter ablasi. Setidaknya ada 100 tindakan ablasi jantung setiap tahunnya.
4. dr. Haryadi, Sp.JP (K), FIHA
dr. Haryadi, Sp.JP (K) EP, FIHA adalah Dokter Spesialis Jantung di Eka Hospital Pekanbaru. Beliau satu-satunya dokter konsultan aritmia di Riau. Pendidikan kedokteran yang pernah ditempuh dr. Haryadi di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang. Kemudian melanjutkan pendidikan sebagai dokter spesialis Jantung di Universitas Indonesia. Di kampus yang sama, beliau juga menekuni bidang Electrophysiology.
dr. Haryadi berpengalaman menangani aritmia jantung. Dalam pengobatannya, beliau memiliki kompetensi dalam pemasangan pacemaker, pemasangan alat pacu jantung permanen hingga melakukan service pacemaker untuk memastikan alatnya berjalan sesuai fungsi.
5. dr. Simon Salim, Sp.PD - KKV, Mkes, AIFO, FINASIM, FACP, FICA
Dr. Simon Salim, Sp.PD - KKV, Mkes, AIFO, FINASIM, FACP, FICA merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Kardiovaskular. Beliau merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus melanjutkan pendidikan spesialis penyakit dalam di sana.
dr. Simon Salim memiliki keahlian dalam pemasangan ring jantung (stent) dan alat pacu jantung permanen. Beliau juga berpengalaman menangani rehabilitasi post operasi jantung.
Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan WhatsApp Eka Hospital 0-8888-90-5555 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.
Bagikan