Ablasi jantung menjadi pilihan pengobatan untuk penderita aritmia atau gangguan irama jantung yang sudah menjalani pengobatan menggunakan obat-obatan hingga kardioversi atau alat kejut jantung untuk mengembalikan detak jantung menjadi normal namun tidak berhasil.
Tindakan medis ablasi jantung adalah prosedur memperbaiki aritmia yang dilakukan dengan cara membuat jaringan parut di jantung untuk memblokir sinyal listrik yang tidak teratur dan mengembalikan detak jantung menjadi normal. Aritmia sendiri merupakan gangguan pada impuls listrik yang memiliki tugas mengatur detak jantung akibatnya jantung berdetak terlalu cepat, lambat atau tidak beraturan.
Ablasi jantung yang juga dikenal dengan nama ablasi kateter atau ablasi radiofrekuensi biasanya menggunakan kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah tanpa operasi agar lebih mudah dan cepat pemulihannya.
Ada dua metode untuk melakukan ablasi jantung, yakni:
Tidak semua penderita gangguan irama jantung langsung melakukan ablasi jantung. Aritmia jantung bisa terlebih dahulu diobati dengan pemberian obat-obatan dan kardioversi listrik. Hanya saja ada beberapa kasus pasien dengan kondisi tertentu tidak berhasil dengan pengobatan itu, makanya diperlukan ablasi jantung dalam penanganannya.
Dokter akan merekomendasikan ablasi jantung pada pasien dengan kondisi seperti berikut:
Jenis prosedur yang Anda lakukan akan tergantung pada jenis gangguan irama jantung abnormal yang Anda derita. Prosedur ablasi jantung dilakukan di laboratorium rumah sakit oleh staf terlatih. Ini termasuk ahli jantung (dokter jantung), teknisi, dan perawat. Berikut langkah-langkahnya:
Setelah prosedur ablasi jantung selesai, pasien akan dipindah ke ruang pemulihan untuk beristirahat selama 4-6 jam. Ini sekaligus untuk mencegah perdarahan di lokasi masuknya kateter. Dokter juga akan memantau tekanan darah dan detak jantung pasien untuk melihat ada tidaknya komplikasi. Pasien bisa langsung pulang atau menjalani rawat inap tergantung pada kondisi umum kesehatannya. Pasien biasanya sudah bisa beraktivitas seperti semula setelah beberapa hari ablasi jantung.
Penting diperhatikan selama satu minggu setelah ablasi jantung perlu menghindari beberapa hal ini:
Ablasi jantung memiliki tingkat keberhasilan lebih dari 90 persen. Tindakan medis ablasi bahkan dapat menyembuhkan beberapa jenis aritmia hingga sepenuhnya.
Untuk menjaga kesehatan jantung yang sudah sembuh dari aritmia, dokter akan menyarankan Anda pola hidup sehat, seperti:
Ablasi jantung memang bisa menyembuhkan total aritmia. Tetap ada beberapa risiko komplikasi yang disebabkan akibat tindakan ablasi jantung, seperti:
MYcardia Eka Hospital
Jika Anda harus melakukan ablasi jantung, maka bisa melakukannya di MYcardia Eka Hospital. Ini adalah unit layanan jantung dan pembuluh darah atau unit kardiovaskuler yang menawarkan layanan lengkap untuk berbagai kasus gangguan jantung dan pembuluh darah.
MYcardia pusat penanganan aritmia yang cepat dengan fasilitas pemeriksaan listrik jantung dan tindakan kateter ablasi. Pusat unggulan milik Eka Hospital satu ini bahkan sudah melakukan lebih dari 100 tindakan ablasi jantung setiap tahunnya serta akan memiliki teknologi Cryo Ablation AF di tahun 2022. Melalui teknologi ini, durasi tindakan ablasi dapat dipersingkat menjadi 1-2 jam saja sementara tindakan dengan radiofrekuensi memakan waktu lebih lama, yakni 4-5 jam.
Anda ingin memasang alat pacu jantung di Eka Hospital, biayanya mulai dari Rp 120 juta, sedangkan untuk ablasi jantung mulai dari Rp 108 juta sampai Rp 180 juta.
Berikut ini fasilitas unggulan di MYcardia Eka Hospital dalam mendiagnosis jantung:
Pusat Aritmia Jantung Eka Hospital didukung oleh 5 dokter profesional yang berkompetensi melakukan prosedur ablasi jantung, antara lain :
1. DR. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), FACC, FSCAI
DR. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), FACC, FSCAI merupakan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Intervensi di Eka Hospital BSD. Beliau lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Syah Kuala, Aceh, Indonesia. Kemudian melanjutkan pendidikannya sebagai dokter spesialis di Universitas Indonesia. Lanjut lagi pendidikan untuk gelar Ph.D in Cardiac Pacing and Resynchroniza on Therapy di Universitas Indonesia.
Dr. M. Yamin mempunyai keahlian melakukan pemasangan alat pacu jantung (pacemaker), Kateterisasi jantung (pemasangan ring jantung di pembuluh darah jantung) dengan teknologi IVUS. Beliau sangat berpengalaman menangani pasien penderita jantung koroner. Dr. M. Yamin juga pernah menjadi konsultan dokter jantung Kepresidenan RI.
2. dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA
dr. Ignatius Yansen NG., Sp.JP (K), FIHA adalah dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Konsultan Kardiologi Intervensi dan Konsultan Aritmia Elektrofisiologi di Rumah Sakit Eka Hospital BSD. Beliau menempuh pendidikan kedokteran umum dan spesialisasinya sebagai Cardiologist di Universitas Indonesia. Pengalamannya mengikuti berbagai program dan fellowship juga sangat banyak baik nasional maupun internasional.
dr. Yansen sebagai ahli aritmia jantung, dia sudah sangat berpengalaman menangani lebih dari 250 kasus ablasi jantung aritmia dalam setahun. Beliau juga menjadi Proctor untuk pemasangan pacu jantung permanen di Indonesia.
3. dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP, (K)
dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP, FIHA merupakan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Eka Hospital BSD. Beliau menempuh Pendidikan Kedokteran di Universitas Padjadjaran. Kemudian melanjutkan pendidikan sebagai Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Universitas Indonesia.
dr. Daniel Tanubudi termasuk di dalam tim bengkel jantung untuk menyembuhkan aritmia di Eka Hospital. Bengkel jantung merupakan pusat penanganan aritmia yang cepat dengan fasilitas pemeriksaan listrik jantung dan tindakan kateter ablasi. Setidaknya ada 100 tindakan ablasi jantung setiap tahunnya.
4. dr. Haryadi, Sp.JP (K), FIHA
dr. Haryadi, Sp.JP (K) EP, FIHA adalah Dokter Spesialis Jantung di Eka Hospital Pekanbaru. Beliau satu-satunya dokter konsultan aritmia di Riau. Pendidikan kedokteran yang pernah ditempuh dr. Haryadi di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang. Kemudian melanjutkan pendidikan sebagai dokter spesialis Jantung di Universitas Indonesia. Di kampus yang sama, beliau juga menekuni bidang Electrophysiology.
dr. Haryadi berpengalaman menangani aritmia jantung. Dalam pengobatannya, beliau memiliki kompetensi dalam pemasangan pacemaker, pemasangan alat pacu jantung permanen hingga melakukan service pacemaker untuk memastikan alatnya berjalan sesuai fungsi.
5. dr. Simon Salim, Sp.PD - KKV, Mkes, AIFO, FINASIM, FACP, FICA
Dr. Simon Salim, Sp.PD - KKV, Mkes, AIFO, FINASIM, FACP, FICA merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Kardiovaskular. Beliau merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus melanjutkan pendidikan spesialis penyakit dalam di sana.
dr. Simon Salim memiliki keahlian dalam pemasangan ring jantung (stent) dan alat pacu jantung permanen. Beliau juga berpengalaman menangani rehabilitasi post operasi jantung.
Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan WhatsApp Eka Hospital 0-8888-90-5555 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.
Bagikan