Home>Better Health>Jantung>Kenali Risiko Sakit Jantung di Balik Terapi Kanker

Better Health

Kenali Risiko Sakit Jantung di Balik Terapi Kanker

Sejauh ini kemoterapi, radioterapi, dan beberapa terapi lainnya, seperti terapi target merupakan pilihan pengobatan yang cukup efektif untuk menangani kanker. Namun sedikit yang menyadari bahwa metode pengobatan ini dapat memengaruhi kesehatan jantung. Peningkatan risiko ini dapat terjadi pada saat proses terapi dimulai atau bahkan setelahnya. Artikel ini akan membantu Anda memahami bagaimana pengobatan kanker dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Mengapa terapi kanker dapat meningkatkan risiko penyakit jantung?

Beberapa obat kemoterapi dan radioterapi dirancang untuk sangat agresif dalam membunuh sel yang membelah cepat. Sayangnya, sel jantung juga dapat terpengaruh oleh zat-zat ini sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Berikut ini beberapa penyakit jantung yang mungkin dialami setelah melakukan pengobatan kanker:

  1. Kerusakan otot jantung (kardiomiopati): Beberapa obat kemoterapi dapat melemahkan otot jantung. Jantung menjadi kurang efisien dalam memompa darah, yang dapat menyebabkan gagal jantung.
  2. Penyakit pembuluh darah koroner: Terapi tertentu (terutama radioterapi di area dada) dapat menyebabkan peradangan dan pembentukan plak lebih cepat pada arteri koroner. Hal ini meningkatkan risiko serangan jantung.
  3. Masalah irama jantung (aritmia): Obat-obatan dapat mengganggu sinyal listrik jantung, menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur atau terlalu cepat.
  4. Kerusakan katup jantung: Radioterapi dapat menyebabkan penebalan dan pengerasan pada katup jantung, mengganggu fungsinya.

Terapi kanker apa saja yang berisiko tinggi?

Beberapa jenis terapi yang sering dikaitkan dengan risiko jantung, antara lain:

  • Kemoterapi: Khususnya obat-obatan golongan anthracyclines (seperti Doxorubicin) yang sangat efektif melawan berbagai kanker tetapi beracun bagi sel otot jantung.
  • Terapi Target: Beberapa obat target yang lebih baru, meskipun lebih spesifik, masih dapat memengaruhi fungsi pompa jantung dan menyebabkan tekanan darah tinggi.
  • Imunoterapi: Terapi yang memicu sistem kekebalan tubuh ini bisa menyebabkan peradangan di otot jantung (miokarditis), meskipun kasusnya jarang namun bisa sangat serius.
  • Radioterapi Dada: Penyinaran di area dada (misalnya untuk kanker payudara atau limfoma) dapat merusak jaringan di sekitar jantung, termasuk arteri koroner dan selaput jantung.

Kapan risiko terjadi?

Risiko kerusakan jantung bisa terjadi pada tiga waktu:

  1. Selama terapi: Efek samping akut bisa muncul saat pasien menerima sesi kemoterapi pertama.
  2. Segera setelah terapi: Dalam beberapa minggu atau bulan setelah pengobatan selesai.
  3. Jangka panjang (tahunan): Kerusakan jantung bisa baru terlihat bertahun-tahun (bahkan puluhan tahun) setelah pengobatan kanker selesai.

Kunjungan ke dokter jantung (kardio-onkologi)

Untuk meminimalkan risiko ini, peran dokter kardio-onkologi (ilmu yang mempelajari persimpangan antara kanker dan jantung) sangat penting. Pasien kanker memerlukan pemeriksaan jantung:

  • Sebelum terapi dimulai: Untuk mengevaluasi kondisi jantung awal dan menentukan apakah obat perlu disesuaikan dosisnya.
  • Selama terapi: Pemantauan berkala (misalnya dengan EKG) untuk mendeteksi penurunan fungsi jantung secepat mungkin.
  • Setelah terapi selesai: Pemantauan jangka panjang diperlukan untuk mendeteksi kerusakan yang muncul bertahun-tahun kemudian.

Gejala penyakit jantung

Pasien kanker dan penyintas harus segera mencari bantuan medis jika mengalami:

  • Napas pendek: Sesak napas saat beraktivitas ringan atau bahkan saat beristirahat.
  • Pembengkakan: Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau perut.
  • Jantung berdebar: Perasaan jantung berdetak sangat cepat atau tidak teratur.
  • Nyeri dada: Nyeri atau ketidaknyamanan di dada.

Konsultasikan Kesehatan Jantung Anda

Memerangi kanker sambil menjaga kesehatan jantung adalah hal yang penting agar pasien memiliki kualitas hidup  yang baik. Penanganan yang terintegrasi antara dokter onkologi dan dokter jantung adalah kunci.

Untuk evaluasi risiko, pemantauan fungsi jantung, dan penanganan komplikasi jantung akibat terapi kanker, Anda dapat berkonsultasi dengan dr. Alexandra Gabriella, Sp.JP, FIHA, FAsCC, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Eka Hospital BSD.

Segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129.

Bagikan

  • Instagram Post Gatam Institute Eka Hospital, https://www.instagram.com/p/DOrn6pzEhPj/

    Diakses pada 8 October 2025

  • clevelandclinic.org, https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16858-chemotherapy--the-heart-cardiotoxicity

    Diakses pada 8 October 2025

  • NCBI, https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3318862/

    Diakses pada 8 October 2025

  • clevelandclinic.org, https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17409-radiation-heart-disease-overview

    Diakses pada 8 October 2025

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2025 Eka Hospital - All Rights Reserved