
Kriptorkismus adalah suatu kondisi yang menyebabkan testis pada bayi tidak turun ke skrotum alias kantung buah zakar. Kondisi ini lebih umum dijumpai pada bayi laki-laki dibandingkan pria dewasa.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat membaik dengan sendirinya. Sementara, beberapa kasus lain mungkin membutuhkan intervensi medis.
Apa itu kriptorkismus?
Kriptorkismus, atau undescended testis, adalah bahasa medis untuk menggambarkan kondisi testis atau buah zakar yang tidak turun ke skrotum. Kondisi ini biasanya ditemukan pada bayi laki-laki, terutama bayi yang lahir secara prematur.
Selama kehamilan, perkembangan testis terjadi di bagian perut bawah janin. Normalnya, testis akan turun ke skrotum sekitar 1-2 bulan sebelum kelahiran, atau pada usia kehamilan 28-32 minggu.
Akan tetapi, anak yang mengalami kriptorkismus, testisnya tidak turun ke skrotum dari rongga perut setelah dilahirkan. Terlebih ketika anak lahir prematur (sebelum usia kehamilan 37 minggu).
Testis yang tidak turun dapat terjadi pada salah satu testis atau keduanya
Testis yang tidak turun ini dapat turun dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia bayi. Namun, jika kondisi ini tidak pulih dengan sendirinya, anak Anda mungkin perlu menjalani operasi pemindahan testis dari rongga abdomen ke skrotum.
Gejala kriptorkismus
Gejala utama paling jelas yang dapat dilihat dari kriptorkismus adalah ketiadaan testis dalam kantung buah zakar (skrotum).
Anak bisa terlihat hanya memiliki sebelah testis atau skrotum yang tampak kecil sebelah.
Penyebab kriptorkismus
Penyebab pasti testis tidak turun belum diketahui. Namun kriptorkismus lebih besar risikonya terjadi pada anak yang lahir secara prematur. Hal ini karena turunnya testis dari rongga perut bawah janin baru akan terjadi menjelang 1-2 bulan waktu kelahiran.
Tidak diketahui secara pasti hal yang menyebabkan testis tidak turun. Namun, anak Anda berisiko lebih besar mengalami undescended testis saat lahir jika:
- Anak lahir prematur
- Berat badan bayi saat lahir rendah
- Riwayat kriptorkismus dalam keluarga
- Masalah kesehatan pada bayi, terutama yang terjadi pada dinding perut
- Gangguan pertumbuhan janin seperti sindrom Down
- Ibu yang memiliki obesitas
- Ibu mengalami diabetes, baik sebelum atau saat kehamila
- Konsumsi alkohol saat hamil
- Merokok atau terpapar asap rokok selama hamil
- Paparan zat kimia lain saat hamil, seperti pestisida
Diagnosis
Diagnosis undescended testis dapat dilakukan lewat pemeriksaan fisik sederhana saat bayi dilahirkan. Apabila tidak tampak atau tidak teraba adanya testis pada skrotum ketika bayi dilahirkan, kemungkinan anak Anda mengalami kriptorkismus.
Untuk pemeriksaan yang lebih pasti, anak Anda dapat dirujuk ke dokter spesialis anak konsultan urologi untuk mengatasinya.
Cara mengatasi kriptorkismus
Pada beberapa bayi yang mengalami kriptorkismus, testis dapat turun dengan sendirinya ke kantung buah zakar pada bulan-bulan awal kehidupannya.
Akan tetapi, jika testis tidak turun sendiri ke skrotum ketika anak berusia 6 bulan, orchiopexy (atau orchidopexy) adalah tindakan utama untuk memperbaiki testis yang tidak turun.
Orchiopexy adalah prosedur bedah dengan membuat sayatan kecil di pangkal paha untuk memindahkan testis yang tidak turun dan berada di rongga abdomen bagian bawah ke skrotum. Idealnya, operasi untuk testis tidak turun dapat dilakukan ketika anak berusia 12-24 bulan.
Semakin dini dilakukan, risiko komplikasi yang terjadi juga dapat ditekan.
Komplikasi
Pada dasarnya, testis membutuhkan suhu yang lebih rendah agar produksi spermanya berjalan optimal. Itu sebabnya, testis ini harus turun ke skrotum karena skrotum memiliki suhu yang lebih rendah dibandingkan suhu di dalam tubuh.
Kriptorkismus yang tidak ditangani akan menyebabkan masalah kesuburan pada anak ketika ia dewasa nantinya.
Beberapa masalah kesehatan yang terjadi jika testis tidak tidak turun ke skrotum, antara lain:
Kanker testis
Risiko anak mengalami kanker testis bahkan tetap meningkat sekalipun orchiopexy sudah dilakukan. Namun, risiko meningkat bukan berarti anak Anda pasti mengalami kanker testis.
Masalah kesuburan
Risiko masalah kesuburan di masa dewasa akan lebih besar ketika kriptorkismus tidak ditangani sedini mungkin sesuai dengan anjuran dokter.
Torsio testis
Kondisi ketika tali sperma—tali yang berisi saluran sperma, pembuluh darah, dan jaringan ikat yang menghubungkan testis dengan tubuh—menjadi terpuntir dan memutus aliran darah ke testis.
Torsio testis menyebabkan sakit pada buah zakar atau selangkangan yang amat sangat dan menyebabkan kematian testis tanpa pengobatan tepat.
Hernia inguinal
Kondisi ketika organ dalam tubuh Anda mencuat lewat otot atau jaringan di sekitar selangkangan anak Anda.
Hipogonadisme
Kondisi ketika testis tidak memproduksi hormon testosteron dalam jumlah cukup. Kondisi ini dapat memengaruhi karakteristik fisik anak laki-laki Anda juga kesuburan.
Mengingat penyebabnya tidak diketahui pasti, sulit juga untuk mengetahui cara mencegah kriptorkismus.
Yang terpenting, segera konsultasikan dengan dokter secara intensif mengenai rencana pengobatan yang harus dilakukan jika anak Anda didiagnosis kriptorkismus. Pengobatan sedini mungkin dapat mencegah dan meminimalisir komplikasi yang mungkin saja terjadi.
Anda bisa mengunjungi Eka Hospital untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak konsultan urologi untuk mendapatkan penanganan yang lebih komprehensif terkait kriptorkismus yang dialami anak Anda.
Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu.

