Pijat bayi adalah salah satu aktivitas yang dapat membuat bayi rileks. Bahkan, jika orang tua yang melakukannya sendiri, ini bisa jadi aktivitas yang sangat bagus untuk memperkuat ikatan antara Anda dan si Kecil.
Meski demikian, Anda mungkin tertarik untuk mencoba pijat pada bayi di tempat-tempat khusus, seperti spa bayi. Pijat pada bayi memang memiliki segudang manfaat. Namun, orang tua juga harus tahu tips tepat melakukannya agar tidak berdampak buruk pada anak.
Manfaat Pijat untuk Bayi
Pijat untuk bayi memang memiliki sejumlah manfaat terutama ketika dilakukan dengan benar. Sering kali, kebanyakan bayi sangat menikmati sentuhan dan pijatan lembut yang teratur.
Sentuhan lembut dapat diterjemahkan bayi sebagai rasa sayang dan peduli.
Bahkan, penelitian juga menunjukkan bahwa sentuhan bisa membantu mengoptimal perkembangan emosional dan tumbuh kembang bayi secara keseluruhan.
Berikut ini adalah beberapa manfaat pijat untuk bayi:
- Membantu membangun ikatan antara anak dan orang tua
- Menjaga bayi agar tetap rileks
- Pijat dapat membantu bayi tidur lebih nyenyak
- Membantu meredakan sakit perut atau rasa tidak nyaman pada bayi
- Mendukung perkembangan emosional anak
- Menciptakan quality time antara orang tua dan anak
- Membangun kepercayaan pada anak
Orang tua dapat memijat bayi sejak si Kecil lahir. Namun, Anda perlu tahu pijatan seperti apa yang aman untuk bayi.
Risiko Pijat pada Bayi Jika Dilakukan Sembarangan
Meskipun pijat bayi memberikan manfaat, kalau dilakukan secara sembarangan, akan ada risiko kesehatan yang terjadi.
Dibandingkan orang dewasa, tulang bayi dan anak-anak cenderung lebih lemah jaringannya dan tidak padat.
Menurut dr. Gabriel Klemens Wienanda, M.Ked(Surg), SpOT, Spesialis Orthopedi Eka Hospital menjelaskan, hal itu bisa menyebabkan tulang anak rusak atau patah ketika melakukan pijat secara sembarangan.
“Pada bayi dan anak-anak, terdapat lempeng pertumbuhan yang terdapat di tulang. Lempeng pertumbuhan ini bersifat lemah sehingga dapat rusak atau patah akibat tekanan karena pijat yang terlalu keras,” tukasnya.
Itu sebabnya, jika orang tua memutuskan untuk memijat sendiri bayi di rumah, pastikan tekanannya tidak terlalu keras. Atau, jika hendak menggunakan fasilitas pijat bayi, pilihlah terapis yang berpengalaman dan tersertifikasi.
Cara Pijat Bayi yang Benar
Jika Anda memutuskan untuk memijat sendiri bayi di rumah, berikut ini adalah beberapa cara pijat bayi yang dapat dicoba:
- Biarkan bayi bertelanjang dada dan hanya mengenakan popok atau celana saja.
- Selama memijat, tetaplah bercerita dan berbicara dengan bayi
- Mulai pijat dari area kaki dan mulai bergerak ke atas
- Gunakan pijatan lembut di masing-masing telapak kaki, pergelangan kaki, tungkai bawah, dan paha atas
- Pijat lembut bayi di bagian perut dan dada dengan gerakan memutar searah jaruh jam
- Usai memijat perut, Anda bisa menggerakkan kaki si Kecil dan menekuknya seperti gerakan bicycle crunch.
- Pijat lembut bagian wajah bayi, jidat, telinga, dan kepala
- Tengkurapkan anak Anda dan ulangi pijatan dari bagian punggung
Kapan Waktu yang Tepat untuk Memijat Bayi?
Sebenarnya Anda boleh memijat bayi kapan pun selama Anda memiliki waktu luang dan tidak terburu-buru.
Anda bisa memijat bayi pada waktu-waktu berikut ini:
- Setelah mandi
- Selama mengganti popok dan lakukan juga pijat perut dengan lembut
- Pijat telapak kaki bayi ketika memberi mereka makan ataupun saat rewel
Salah pijat pada bayi bisa berdampak fatal. Itu sebabnya, pastikan orang tua memahami cara memijat yang benar.
Orang tua bertanya dengan dokter spesialis anak untuk mengetahui cara memijat yang benar atau mendapatkan informasi mengenai terapi pijat bayi yang berpengalaman dan tepercaya.
Jika Anda merasa si Kecil jadi lebih rewel setelah melakukan pijat di tempat lain, segera konsultasikan ke dokter.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter ortopedi anak di Eka Hospital, yakni dr. Gabriel Klemens Wienanda, M.Ked(Surg), Sp.OT, AIFO-K.
Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu