.jpg)
Keloid adalah salah satu bekas luka menonjol yang terkadang berukuran cukup besar. Walau menyerupai benjolan, seringnya keloid bukanlah sesuatu yang membahayakan.
Namun, beberapa orang mungkin menjadi tidak percaya diri, terutama ketika keloid muncul di area yang dapat terlihat oleh siapa pun. Bisakah kondisi ini dicegah?
Apa Itu Keloid?
Keloid adalah jenis bekas luka yang menonjol. Ukurannya bahkan bisa lebih besar daripada luka awal itu sendiri.
Pada awalnya, keloid mungkin berukuran kecil. Namun, seiring berjalannya waktu, bekas luka keloid ini bisa semakin membesar. Hal ini bisa memakan waktu bulanan atau tahunan.
Meski kesannya bekas luka ini “bertumbuh”, keloid sering kali tidak bersifat ganas. Namun, keloid juga jarang yang bisa hilang dengan sendirinya. Dokter dapat merekomendasikan pemberian obat atau pembedahan jika lokasi munculnya keloid mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tanda-Tanda Keloid
Untuk mengenali keloid cukup sederhan, keloid sering tumbuh di bekas luka. Artinya, jika sebelumnya tidak ada luka, tapi muncul bekas yang menonjol, kemungkinan itu bukanlah keloid.
Bekas luka yang jadi keloid bisa memiliki ciri-ciri, seperti:
- Berbentuk bulat, oval, atau lonjong
- Menonjol dan tampak tegas dibandingkan kulit di area sekitarnya
- Bekas luka umumnya berbeda dan lebih gelap dibandingkan warna kulit asli, seperti pink, kemerahan, ungu, atau cokelat
- Permukaannya dapat tampak licin dan mengilap ataupun berkerut
- Bertekstur keras atau lembut
- Memiliki ukuran yang bervariasi
- Terasa gatal
Beberapa orang juga menyebutkan saat keloid bertumbuh, mereka merasakan sakit atau sensasi terbakar. Iritasi di sekitar batas keloid juga mungkin terjadi karena gesekan dengan pakaian.
Penyebab Terbentuknya Keloid
Bekas luka keloid muncul ketika tubuh memproduksi kolagen lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh untuk memulihkan luka.
Normalnya, saat terjadi luka, kolagen akan membantu menutup kembali permukaan kulit yang terbuka. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak, muncullah keloid. Hingga kini, tidak diketahui secara pasti mengapa keloid dapat terbentuk, tapi riwayat keluarga turut berkontribusi.
Keloid dapat muncul dari bekas luka apa pun, seperti:
- Jerawat
- Luka bakar
- Gigitan serangga
- Cacar air
- Bekas tindikan
- Luka bekas operasi
- Bekas vaksin
- Luka gores ringan
Lokasi Munculnya Keloid
Pada dasarnya, keloid dapat muncul di mana pun, ketika terjadi bekas luka. Namun, keloid lebih sering dijumpai di beberapa area berikut ini:
- Perut (abdomen)
- Punggung
- Dada
- Telinga
- Rahan
- Bahu
Komplikasi Keloid
Sebenarnya, keloid bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, tetap ada beberapa dampak negatif atau komplikasi yang terjadi saat memiliki keloid, yaitu:
- Bekas luka yang menggelap karena paparan sinar matahari
- Rasa sakit yang muncul terus akibat bekas luka keloid terus tumbuh
- Penurunan kepercayaan diri akibat bekas luka yang tampak
Penanganan Keloid
Dokter umumnya dapat mengenali apakah bekas luka menonjol yang Anda miliki itu keloid atau bukan. Namun, dalam beberapa kasus, mungkin saja dokter akan meminta biopsi untuk memastikan sifat pertumbuhan jaringan kulit.
Penanganan keloid tidak selalu melibatkan pembedahan. Faktanya, pembedahan adalah opsi yang diambil jika metode pengobatan lainnya tidak mampu menghilangkan keloid.
Berikut ini adalah beberapa opsi pengobatan yang dapat diberikan untuk mengatasi keloid:
- Penggunaan obat-obatan, baik dalam bentuk salep atau injeksi
- Laser
- Krioterapi (menggunakan energi dingin untuk mematikan jaringan)
- Menggunakan pakaian ketat untuk memberikan tekanan pada keloid
- Ligasi, yaitu mengikat jaringan keloid untuk memutus aliran darah sehingga jaringan dapat mati dengan sendirinya
Operasi mungkin saja dipilih. Namun, berhubung orang yang memiliki keloid cenderung punya “bakat” untuk memiliki keloid lagi di kemudian hari, beberapa metode pengobatan yang berpotensi menyayat kulit dan menyebabkan luka bisa berisiko memunculkan keloid.
Untuk itu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui metode pengobatan apa yang paling tepat dengan mempertimbangkan segala risiko dan manfaatnya.
Pencegahan Keloid
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, terutama jika itu berhubungan dengan keloid. Jika memiliki kecenderungan mengalami keloid, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan untuk menurunkan risiko keloid, seperti:
- Mencegah terjadinya luka dengan memakai alat pelindung
- Tidak menindik atau tato
- Menggunakan perban silikon gel atau penutup luka pada kulit setelah cedera atau trauma
- Mencegah gigitan serangga dengan baju panjang atau semprotan anti-serangga
Anda juga bisa menggunakan tabir surya untuk mencegah keloid semakin menghitam dan mempertegas tampilannya.
Mengobati keloid tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Sebab, salah pengobatan justru berpotensi menimbulkan keloid baru.
Penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah plastik demi mengetahui opsi apa saja yang tersedia.
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah plastik, Eka Hospital Depok dr. Narottama Tunjung Hariwangsa, Sp.BP-RE, Subsp. LBL(K). Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu atau informasi lain terkait dokter spesialis kami di cabang Eka Hospital lainnya.

