Kelenjar tiroid adalah organ kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di leher bagian depan. Meskipun ukurannya kecil, tiroid memiliki peran besar karena membantu menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme, suhu tubuh, detak jantung, dan hampir setiap fungsi organ dalam tubuh.
Ketika tiroid bermasalah, baik terlalu aktif (hipertiroidisme) maupun kurang aktif (hipotiroidisme)—seluruh keseimbangan tubuh bisa terganggu. Di sinilah pentingnya skrining tiroid.
Apa itu skrining tiroid?
Skrining tiroid adalah serangkaian tes sederhana yang dilakukan untuk mendeteksi gangguan pada kelenjar tiroid, seringkali sebelum gejala muncul. Tes yang paling umum digunakan adalah tes darah untuk mengukur kadar Thyroid-Stimulating Hormone (TSH) dan kadang-kadang kadar hormon tiroid bebas, seperti T3 dan T4.
Hasil tes ini dapat membantu dokter mengetahui adanya gangguan pada kelenjar tiroid. Skrining ini juga dapat mendeteksi kondisi lain, seperti adanya nodul (benjolan) atau kemungkinan kanker tiroid.
Manfaat melakukan skrining tiroid
Skrining tiroid dapat membantu mempertegas kondisi seseorang, terutama karena banyak gejala gangguan tiroid yang sering kali disalahartikan sebagai kondisi lain (seperti stres atau kelelahan).
- Deteksi dini gangguan fungsi: Skrining dapat mengidentifikasi hipotiroidisme (tiroid kurang aktif, menyebabkan kelelahan, kenaikan berat badan, dan depresi) atau hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif, menyebabkan jantung berdebar, penurunan berat badan, dan kegelisahan) pada stadium awal, memungkinkan penanganan yang lebih cepat.
- Mencegah komplikasi serius: Gangguan tiroid yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit jantung, masalah kesuburan, hingga krisis tiroid yang mengancam jiwa.
- Diagnosis nodul dan kanker: Skrining awal, terkadang dilanjutkan dengan pemeriksaan pencitraan seperti USG leher, dapat mendeteksi nodul tiroid yang berpotensi menjadi kanker. Kanker tiroid, jika terdeteksi dini, memiliki tingkat kesembuhan yang sangat tinggi.
Siapa yang perlu melakukan skrining tiroid?
Meskipun skrining tiroid secara umum direkomendasikan untuk semua orang dewasa, ada beberapa kelompok risiko tinggi yang sangat dianjurkan untuk menjadwalkan pemeriksaan ini, terlepas dari ada atau tidaknya gejala:
- Wanita: Wanita memiliki risiko 5-8 kali lebih tinggi mengalami masalah tiroid dibandingkan pria.
- Penderita penyakit autoimun: Seseorang dengan penyakit seperti diabetes tipe 1, lupus, atau rheumatoid arthritis memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit tiroid.
- Memiliki riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat gangguan tiroid atau kanker tiroid.
- Wanita yang berencana hamil atau sedang hamil: Hormon tiroid sangat penting untuk perkembangan otak janin. Skrining sangat krusial selama masa kehamilan.
- Penderita gejala yang tidak jelas: Jika Anda mengalami kelelahan, perubahan berat badan yang tiba-tiba atau tanpa sebab, atau masalah mood yang bertahan dalam waktu lama.
- Usia lanjut: Seiring bertambahnya usia, risiko gangguan tiroid juga meningkat.
Jangan anggap enteng gejala-gejala kecil. Melakukan skrining tiroid adalah langkah proaktif yang sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan metabolisme dan kualitas hidup Anda.
Konsultasikan kesehatan tiroid Anda
Jika Anda berada dalam kelompok berisiko atau merasakan adanya gejala yang mengarah pada gangguan tiroid, jangan tunda untuk berkonsultasi.
Untuk pemeriksaan dan penanganan komprehensif terkait gangguan tiroid, Anda dapat berkonsultasi dengan dr. Melisa Diah Puspitasari, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Eka Hospital Bekasi.
Segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129.