.jpg)
Memar terjadi ketika pembuluh darah kecil di bawah kulit pecah, menyebabkan darah merembes ke jaringan sekitarnya dan menimbulkan perubahan warna pada kulit. Meskipun seringkali disebabkan oleh trauma ringan yang terlupakan, memar tanpa sebab yang jelas memerlukan perhatian lebih.
Penyebab memar tanpa sebab
Ada beberapa alasan mengapa memar bisa muncul tanpa adanya riwayat cedera yang jelas:
- Proses penuaan: Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah menjadi lebih rapuh dan kulit menjadi lebih tipis. Hal ini membuat pembuluh darah lebih mudah pecah, bahkan akibat tekanan kecil atau gesekan ringan yang mungkin tidak Anda sadari.
- Kulit tipis: Beberapa orang secara alami memiliki kulit yang lebih tipis dan pembuluh darah yang lebih dekat ke permukaan kulit, sehingga lebih rentan terhadap memar.
- Penggunaan obat-obatan: Beberapa jenis obat dapat meningkatkan risiko terjadinya memar, di antaranya:
- Obat pengencer darah (Antikoagulan): Seperti warfarin, heparin, atau obat antiplatelet seperti aspirin dan clopidogrel, mencegah pembekuan darah sehingga memar lebih mudah terbentuk dan lebih luas.
- Kortikosteroid: Penggunaan jangka panjang dapat menipiskan kulit dan melemahkan pembuluh darah.
- Obat-obatan tertentu: Beberapa obat lain juga dapat mempengaruhi pembekuan darah atau fungsi trombosit.
- Suplemen herbal: Beberapa suplemen seperti ginkgo biloba, ginseng, dan minyak ikan dosis tinggi juga dapat memiliki efek pengencer darah.
- Kekurangan vitamin: Kekurangan vitamin tertentu, terutama vitamin C dan vitamin K, dapat menyebabkan kerapuhan pembuluh darah dan gangguan pembekuan darah, sehingga memicu memar.
- Gangguan pembekuan darah: Beberapa kondisi medis dapat mengganggu kemampuan darah untuk membeku dengan normal, seperti hemofilia atau penyakit von Willebrand. Kondisi ini dapat menyebabkan memar yang sering, besar, atau muncul tanpa sebab yang jelas.
- Trombositopenia: Kondisi di mana jumlah trombosit (sel darah yang membantu pembekuan darah) rendah juga dapat menyebabkan memar yang mudah terjadi.
- Penyakit Hati dan Ginjal: Hati memproduksi protein yang dibutuhkan darah untuk pembekuan. Gangguan pada organ hati dan ginjal dapat mempengaruhi produksi faktor pembekuan darah. Sehingga Anda akan lebih mudah berdarah atau memar.
- Kanker Darah (Leukemia): Pada beberapa kasus, memar yang sering dan tanpa sebab jelas dapat menjadi salah satu gejala leukemia atau jenis kanker darah lainnya.
- Vaskulitis: Peradangan pada pembuluh darah (vaskulitis) juga dapat menyebabkan memar.
- Malnutrisi: Kekurangan nutrisi secara umum dapat melemahkan tubuh dan pembuluh darah.
Pemeriksaan dan diagnosis
Dokter akan melakukan wawancara medis mengenai riwayat kesehatan Anda, obat-obatan yang dikonsumsi, dan pola memar yang terjadi. Pemeriksaan fisik juga akan dilakukan. Untuk menentukan penyebab memar tanpa sebab, dokter mungkin merekomendasikan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:
- Pemeriksaan darah lengkap: Untuk memeriksa jumlah sel darah, termasuk trombosit, dan fungsi pembekuan darah.
- Tes fungsi hati dan ginjal: Untuk mengevaluasi fungsi organ-organ tersebut.
- Tes Koagulasi: Untuk mengukur kemampuan darah untuk membeku.
- Aspirasi sumsum tulang atau biopsi: Jika dicurigai adanya gangguan pada sumsum tulang atau kanker darah.
- Tes lainnya: Tergantung pada dugaan penyebab, dokter mungkin merekomendasikan tes lain seperti tes kadar vitamin atau tes vaskulitis.
Penanganan memar tanpa sebab akan sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika disebabkan oleh obat-obatan, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau mengganti obat. Kekurangan vitamin akan ditangani dengan pemberian suplemen. Gangguan pembekuan darah atau kondisi medis lainnya memerlukan penanganan spesifik sesuai dengan diagnosis.
Kapan harus ke dokter?
Meskipun memar sesekali tanpa sebab yang jelas mungkin tidak mengkhawatirkan, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami kondisi berikut:
- Memar yang sering muncul tanpa riwayat cedera yang jelas.
- Memar yang berukuran besar atau sangat nyeri.
- Memar yang muncul di area yang tidak biasa (misalnya, punggung, dada, atau perut tanpa trauma).
- Memar yang tidak membaik atau justru bertambah parah setelah beberapa minggu.
- Munculnya banyak memar secara tiba-tiba.
- Memar disertai dengan gejala lain seperti:
- Perdarahan yang tidak normal (misalnya, mimisan yang sering, gusi berdarah, perdarahan menstruasi yang berlebihan).
- Bintik-bintik merah atau ungu kecil di kulit (petekie).
- Kelelahan yang berlebihan.
- Benjolan di sekitar memar (hematoma)
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
- Demam yang tidak kunjung sembuh.
- Pembengkakan pada persendian.
- Nyeri tulang.
Jangan pernah mengabaikan memar yang muncul tanpa sebab yang jelas, terutama jika disertai dengan gejala-gejala lain yang mengkhawatirkan. Konsultasi dengan dokter adalah langkah terbaik untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat. Deteksi dini dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.
Jika Anda ingin tahu lebih lanjut, segera berkonsultasi di Eka Hospital. Didukung oleh spesialis serta peralatan screening, Anda dapat melakukan pemeriksaan benjolan pada leher Anda dengan lebih seksama. Untuk mendapatkan informasi, segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129.

