close

Layanan Lainnya

  • logo
    Cari
    Dokter
  • logo
    Layanan Emergency
  • logo
    Layanan Telepon
  • logo
    Paket Kesehatan
  • logo
    Informasi Rumah Sakit
  • logo
    Pusat Unggulan
  • logo
    Whatsapp Eka Hospital
Better Health

Lordosis: Gejala, Penyebab, Dan Pengobatan

Lordosis adalah kelainan tulang belakang yang menyebabkan tulang belakang bagian bawah (lumbar) menjadi terlalu melengkung ke dalam.

Lengkungan yang terlalu dalam ini dapat menyebabkan tekanan pada ruas tulang belakang lain yang bisa mengakibatkan rasa tidak nyaman atau nyeri.

Walau pada kebanyakan kasus, lordosis tergolong sebagai kelainan tulang belakang yang tidak berat dan tak membutuhkan penanganan khusus, Anda harus tetap waspada jika tubuh mulai merasakan gejala-gejala.

Apa itu lordosis?

Lordosis adalah kondisi tulang belakang bagian bawah melengkung terlalu dalam. Bukan hanya bagian bawah, tulang belakang di ruas leher juga bisa memiliki derajat lengkungan yang terlalu dalam.

Hal tersebut menyebabkan lordosis terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Lordosis tulang punggung bawah (lower back lordosis)
  • Lordosis tulang leher (cervical lordosis)

Di antara keduanya, lower back lordosis adalah jenis yang lebih umum terjadi.

Sebenarnya, lengkungan pada tulang belakang bagian bawah atau ruas leher tergolong normal. Namun, orang yang mengalami lordosis biasanya memiliki lengkungan yang terlalu dalam.

Bahkan, kondisi ini bisa menyebabkan postur tubuh seseorang terlihat seperti huruf C pada bagian lumbar pada tahap yang ekstrem.

Kondisi ini bisa menyebabkan tulang belakang mendapatkan tekanan berlebih yang menyebabkan rasa sakit. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada keterbatasan ruang gerak.

Gejala lordosis

Lordosis sering kali tidak menimbulkan gejala sampai kondisinya jadi memburuk. Bahkan, terkadang Anda baru tahu memiliki lordosis saat dokter mendiagnosisnya.

Nyeri otot adalah gejala yang paling sering muncul dari masalah tulang belakang, termasuk lordosis.

Selain itu, berikut adalah gejala lordosis:

  • Kepala dan leher terlalu condong ke depan
  • Pinggul terdorong ke depan
  • Bokong yang terlalu mengarah ke belakang
  • Adanya ruang yang terlalu luas di punggung bawah saat berbaring
  • Nyeri punggung bawah
  • Nyeri leher
  • Mati rasa di area kaki
  • Kesemutan
  • Sensasi seperti tersetrum
  • Kaki yang terasa melemah

Dalam kondisi yang cukup berat, lordosis juga dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam menahan buang air kecil dan gerak otot.

Penyebab dan faktor risiko

Lordosis dapat terjadi pada siapa saja dan di usia berapa pun. Walau demikian, orang yang berusia di atas 50 tahun dan ibu hamil lebih rentan mengalaminya.

Berikut ini adalah beberapa penyebab seseorang mengalami lordosis:

  • Spondilolistesis, yaitu bergesernya salah satu ruas tulang belakang ke tulang di bawahnya.
  • Akondroplasia, yang termasuk ke salah satu masalah pertumbuhan tulang yang berhubungan dengan dwarfisme.
  • Osteoporosis, yaitu pengeroposan tulang yang terjadi akibat penurunan kepadatan tulang.
  • Osteosarkoma yang merupakan salah satu jenis kanker tulang
  • Obesitas.
  • Kifosis, yaitu kelainan tulang belakang yang menyebabkan tubuh membungkuk.
  • Distrofi otot atau kelemahan otot yang menyangga tulang belakang

Diagnosis lordosis

Lordosis biasanya dapat dilihat lewat postur tubuh. Sebab, dalam kasus ekstrem, seseorang yang memiliki lordosis akan memiliki lengkungan hampir sama dengan huruf C di area tulang belakang bagian bawah.

Sebagai pemeriksaan awal, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat postur tubuh dan tulang belakang.

Pada pemeriksaan fisik ini, dokter akan memeriksa:

  • Fleksibilitas dari lengkungan tulang belakang
  • Rentang gerak
  • Sejajar atau tidaknya tulang belakang

Selain itu, dokter juga mungkin saja merekomendasikan beberapa prosedur pemeriksaan, seperti:

  • Rontgen tulang belakang
  • MRI
  • CT scan

Pengobatan lordosis

Tidak semua kondisi lordosis membutuhkan penanganan khusus. Misalnya, jika dalam pemeriksaan fisik dokter menilai lengkungan tulang belakang, Anda mungkin tidak membutuhkan pembedahan untuk memperbaikinya.

Artinya, pengobatan yang diberikan akan sangat tergantung pada tingkat keparahannya.

Beberapa pilihan pengobatan untuk mengatasi lordosis, antara lain:

Fisioterapi

Dokter spesialis ortopedi dapat merujuk Anda ke spesialis rehab medik untuk melakukan fisioterapi. Dokter mungkin akan mengajarkan beberapa jenis latihan dan peregangan yang dapat memperkuat otot penopang tulang belakang.

Cara ini dapat mengurangi nyeri meskipun tidak mengurangi derajat lengkungan kurva lordosis.

Pemberian obat

Anda mungkin saja dianjurkan untuk minum obat pereda nyeri dan radang untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak yang muncul akibat lordosis.

Penggunaan korset

Dokter juga mungkin akan meminta Anda menggunakan brace atau penyangga tulang belakang untuk mencegah tulang belakang semakin melengkung.

Dokter akan memberi tahu cara pakai korset ini dan berapa lama waktunya. Umumnya, orang dengan masalah tulang belakang harus menggunakan korset ini setidaknya 20 jam sehari.

Operasi

Dalam kasus yang berat, yang tidak berhasil diredakan dengan berbagai cara di atas, operasi untuk membantu meluruskan tulang belakang dan mengurangi kelengkungannya jadi cara pamungkas dalam mengobati lordosis.

Dokter dapat merekomendasikan fusi tulang belakang ataupun cangkok tulang. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui cara terbaik

Cara mencegah lordosis

Tidak ada cara khusus yang dapat dilakukan untuk mencegah lordosis. Sebab, kadang kala kondisi ini tidak diketahui penyebabnya atau merupakan dampak dari kondisi kesehatan yang lain.

Akan tetapi, berolahraga secara rutin untuk memperkuat otot-otot penopang tulang belakang dapat membantu Anda meminimalisir risikonya.

Duduk juga diketahui dapat menurunkan risiko lordosis. Jadi, pastikan Anda menyempatkan diri untuk duduk setelah lama berdiri karena pekerjaan. Pastikan pula tempat duduk Anda ergonomis sehingga tidak merusak postur tubuh yang malah meningkatkan risiko lordosis.

Walau sering kali lordosis tidak membutuhkan penanganan khusus, Anda sebaiknya tidak mengabaikannya. Alih-alih, Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter spesialis ortopedi untuk memastikan kurvanya tidak bertambah dalam.

Anda juga sebaiknya segera konsultasi ke dokter apabila mengalami nyeri punggung atau leher yang sampai mengganggu aktivitas Anda.

Ditinjau Oleh

dr. Starifulkani Arif, Sp.OT (K)Spine, FICS

Last Update : 22 April 2024

  • What Causes Lordosis? https://www.healthline.com/health/lordosis
    Diakses pada 22 April 2024
  • Lordosis (Swayback) https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23908-lordosis
    Diakses pada 22 April 2024

Ditinjau Oleh

dr. Starifulkani Arif, Sp.OT (K)Spine, FICS

Last Update : 22 April 2024

Dokter Terkait

Dr. dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine

Orthopedi : Tulang Belakang

hospital EKA Hospital BSD

dr. Yanuar Kristianto, Sp.OT

Orthopedi & Traumatologi

hospital EKA Hospital Pekanbaru

Dr. dr Luthfi Gatam, Sp.OT (K) Spine, FICS, Ph.D

Orthopedi : Tulang Belakang

hospital EKA Hospital BSD

Informasi Terkait

Olahraga Aman Untuk Usia Lansia, Apakah Masih Boleh Lakukan Lompat-Lompat?

Kelainan Tulang Belakang: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Mengenal Penyebab Skoliosis Langkah Pencegahannya

close

Buat Appointment

Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan service of excelent, kami menawarkan pilihan kemudahan dalam pembuatan Appointment sesuai dengan kenyamanan Anda.

  • Alodokter
    Buat janji melalui

    Alodokter

  • Whatsapp Eka Hospital
    Buat janji melalui

    Whatsapp Eka Hospital

logo