Kanker tulang merupakan salah satu jenis kanker yang relatif jarang terjadi dibandingkan dengan kanker lainnya. Namun demikian, dampak yang ditimbulkannya bisa sangat serius jika tidak ditangani dengan cepat.
Deteksi dini adalah langkah penting dalam upaya pencegahan dan pengobatan kanker tulang yang efektif. Dengan mendeteksi gejalanya, cara diagnosis yang tepat, serta opsi pengobatan yang tersedia, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang Anda.
Apa saja gejala kanker tulang?
Kanker tulang dapat menampakkan gejala yang beragam, namun seringkali sulit dikenali pada tahap awal. Gejala kanker tulang yang paling umum adalah nyeri pada tulang dan persendian, yang mungkin memburuk pada malam hari atau saat beraktivitas.
Gejala lain mungkin termasuk:
- Pembengkakan dan kemerahan di bagian tulang yang terkena, yang dapat membuat pergerakan menjadi sulit jika pembengkakan berada di dekat sendi.
- Benjolan yang terlihat jelas di atas tulang.
- Tulang lemah dan lebih mudah patah.
- Patah tulang yang tidak lazim, tanpa sebab yang jelas atau dengan trauma ringan.
- Kekakuan atau nyeri tekan pada tulang.
- Demam
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Hilangnya perasaan pada anggota tubuh yang terdampak.
- Masalah dalam bergerak – misalnya, berjalan pincang.
- Mati rasa, kesemutan, atau kelemahan di berbagai bagian tubuh jika tumor menekan saraf
Jika Anda mengalami nyeri tulang yang tidak kunjung reda, terutama saat beristirahat atau di malam hari, segera konsultasikan dengan dokter Anda. Nyeri yang terus-menerus pada tulang bisa menjadi tanda adanya masalah serius seperti kanker tulang.
Bagaimana cara diagnosis kanker tulang?
Jika Anda mencurigai ada tanda atau gejala yang menunjukkan kanker tulang, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan lengkap Anda untuk mengetahui lebih lanjut tentang gejala tersebut.
Pemeriksaan fisik terkadang dapat memberikan informasi tentang kemungkinan tumor. Misalnya, dokter mungkin dapat melihat atau merasakan massa yang tidak normal.
Setelah pemeriksaan, jika dokter mencurigai hal tersebut adalah kanker tulang (atau tumor tulang jenis lain), tes lebih lanjut akan dilakukan. Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kanker tulang adalah:
1. Biopsi
Biopsi adalah satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti apakah Anda menderita kanker tulang.
Selama biopsi, dokter akan memasukkan jarum yang panjang dan tipis ke area abnormal di tulang Anda untuk mengambil sedikit sampel jaringan tulang. Sampel jaringan tersebut kemudian akan diperiksa oleh seorang ahli patologi di laboratorium untuk memastikan ada atau tidaknya sel kanker.
Jika terdeteksi adanya kanker, dokter mungkin akan melakukan tes lebih lanjut pada sampel tersebut untuk mengetahui jenis kanker tulang.
2. Rontgen (X-ray)
X-ray adalah tes untuk mengambil gambaran bagian dalam tubuh menggunakan sejumlah kecil radiasi. Hasil rontgen dapat menunjukkan perubahan pada tulang Anda seperti:
- Kerusakan pada suatu area tulang.
- Pertumbuhan tulang baru.
- Pembengkakan tulang.
- Pembengkakan pada jaringan yang mengelilingi tulang.
- Patah atau retak pada tulang.
3. Bone Scan
Bone scan adalah pemindaian bagian dalam tulang menggunakan pelacak radioaktif untuk untuk membantu menentukan stadium kanker tulang.
Pelacak disuntikkan ke pembuluh darah pasien dan akan berkumpul di area tulang yang dapat terdeteksi oleh kamera khusus. Radioaktif yang digunakan hanya dalam jumlah kecil dan tidak membahayakan.
Tulang yang sehat tampak lebih terang di depan kamera, dan area cedera, misalnya yang disebabkan oleh sel kanker atau terkadang patah tulang, akan terlihat jelas pada gambar.
4. CT atau CAT Scan
CT scan mengambil gambar bagian dalam tubuh menggunakan sinar-x yang diambil dari berbagai sudut.
Terkadang, pewarna khusus yang disebut media kontras diberikan sebelum pemindaian untuk memberikan detail gambar yang lebih baik. Pewarna ini tidak membahayakan, dapat disuntikkan ke pembuluh darah pasien atau diberikan dalam bentuk pil atau cairan untuk ditelan.
Komputer menggabungkan gambar-gambar ini menjadi gambar 3 dimensi yang mendetail untuk menunjukkan adanya kelainan atau tumor. CT scan dapat digunakan untuk mengukur ukuran tumor.
5. MRI scan
MRI menghasilkan gambar detail bagian dalam tubuh menggunakan medan magnet, bukan sinar X. Pewarna khusus yang disebut media kontras diberikan sebelum pemindaian untuk menghasilkan gambar yang lebih jelas. Pewarna ini bisa disuntikkan ke pembuluh darah pasien.
MRI scan digunakan untuk memeriksa adanya tumor di jaringan lunak terdekat. MRI juga dapat digunakan untuk mengukur ukuran tumor.
6. PET Scan
PET scan dapat membantu menentukan sejauh mana kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain di luar tulang. Pemindaian PET juga dapat digunakan untuk membantu menentukan stadium kanker tulang.
Sejumlah kecil zat gula radioaktif disuntikkan ke dalam tubuh pasien. Jumlah radiasi dalam zat tersebut sangat kecil dan tidak membahayakan.
Zat gula ini diambil oleh sel-sel yang menggunakan energi paling banyak. Karena kanker cenderung menggunakan energi secara aktif, maka kanker menyerap lebih banyak zat radioaktif.
Pemindai kemudian mendeteksi zat ini untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh. PET scan biasanya digabungkan dengan CT scan, yang disebut PET-CT scan.
Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan menentukan stadium kanker tulang, yang akan menjadi dasar untuk rencana pengobatan selanjutnya.
Apa saja pengobatan untuk kanker tulang?
Pengobatan kanker tulang akan ditentukan berdasarkan jenis kanker, stadium, serta kondisi kesehatan secara keseluruhan. Beberapa opsi pengobatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter Anda meliputi:
1. Pembedahan
Pembedahan dapat dilakukan untuk mengangkat tumor tulang secara keseluruhan atau sebagian. Prosedur ini dapat meliputi pengangkatan bagian tulang yang terkena kanker (reseksi), penggantian tulang dengan implan buatan, atau amputasi dalam kasus yang ekstensif.
2. Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk menghancurkan sel kanker. Ini dapat menjadi pilihan pengobatan utama atau sebagai bagian dari terapi adjuvan setelah pembedahan untuk membunuh sisa-sisa sel kanker yang mungkin tersisa.
3. Terapi radiasi (radioterapi)
Radioterapi menggunakan sinar gamma atau partikel lain untuk menghancurkan sel kanker. Ini dapat dilakukan sebelum atau setelah pembedahan, atau sebagai terapi utama untuk mengurangi ukuran tumor atau mengurangi gejala.
4. Terapi tertarget
Terapi target menggunakan obat-obatan yang dirancang untuk menargetkan jalur pertumbuhan spesifik pada sel kanker. Ini dapat menjadi pilihan terapi jika kanker tulang memiliki mutasi gen tertentu yang dapat disasar.
5. Imunoterapi
Imunoterapi menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Ini merupakan metode pengobatan yang relatif baru namun telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam beberapa jenis kanker, termasuk kanker tulang.
Pengobatan kanker tulang seringkali terdiri dari kombinasi beberapa pendekatan di atas, yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan individu pasien. Dokter dapat menentukan
Cara menjaga kesehatan tulang
Menjaga kesehatan tulang merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kualitas hidup Anda secara keseluruhan. Tulang menopang tubuh dan memungkinkan Anda bergerak. Tulang juga melindungi otak, jantung, dan organ lainnya dari cedera.
Tulang adalah jaringan yang hidup dan berkembang. Ketika Anda masih muda, tubuh akan terus meregenerasi sel-sel tulang dan menghancurkan sel-sel yang sudah rusak dengan . Setelah usia 30 tahun, remodeling tulang terus berlanjut, namun Anda akan kehilangan massa tulang Anda lebih cepat daripada penambahannya.
Oleh karena itu, berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan tulang Anda sejak dini:
- Konsumsi makanan bergizi: Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium, vitamin D, dan protein, yang penting untuk kesehatan tulang.
- Olahraga teratur: Berolahraga secara teratur, terutama latihan berat dan latihan kekuatan, dapat membantu memperkuat tulang Anda dan mengurangi risiko osteoporosis.
- Jauhi rokok dan konsumsi alkohol: Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat mengurangi kepadatan tulang dan meningkatkan risiko kanker tulang.
- Lindungi diri dari cedera: Hindari aktivitas yang berisiko cedera atau trauma pada tulang, dan gunakan perlengkapan pelindung saat berolahraga atau melakukan aktivitas yang berpotensi menyebabkan cedera.
- Memeriksakan kesehatan secara rutin: Selain deteksi dini kanker tulang, rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala juga penting untuk mendeteksi masalah kesehatan lainnya yang mungkin memengaruhi kesehatan tulang Anda.
Deteksi dini kanker tulang tidak hanya penting untuk menentukan pengobatan, tapi juga menentukan bagaimana Anda mengubah gaya hidup untuk menjaga kesehatan tulang secara keseluruhan.
Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kanker di ETWCC Eka Hospital untuk memastikan Anda mendapatkan pelayanan kesehatan yang unggul di kelasnya. Kami di ETWCC Eka Hospital percaya bahwa Anda memiliki harapan kesembuhan yang tinggi apabila ditangani dengan segera dengan pelayanan medis yang komprehensif.