Anyang-anyangan, atau dalam bahasa medis disebut dengan disuria, adalah kondisi ketika Anda merasakan sakit saat buang air kecil, alias berkemih. Biasanya, kondisi ini lebih sering dialami perempuan dibandingkan laki-laki. Namun, anyang-anyangan dapat terjadi pada siapa saja.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan Anda mengalami anyang-anyangan. Masalah yang paling sering terjadi biasanya berasal dari saluran kemih.
Gejala anyang-anyangan
Sebelum lebih jauh membahas tentang disuria, penting bagi Anda untuk memahami gejalanya. Dengan memahami gejalanya, Anda bisa membedakan kondisi ini dengan kondisi lainnya.
Beberapa gejala anyang-anyangan yang sering muncul adalah:
- Sakit saat buang air kecil
- Sensasi terbakar saat buang air kecil
- Sering merasa ingin berkemih, tapi urine yang dikeluarkan sedikit
- Perasaan tidak tuntas saat berkemih
- Rasa sakit sebelum dan sesudah buang air kecil pada penis jika dialami laki-laki
- Demam
Penyebab anyang-anyangan (disuria)
Pada wanita, sering kali infeksi saluran kencing menjadi penyebab anyang-anyangan. Sementara pada laki-laki, peradangan pada ureter atau masalah prostat lebih umum menyebabkan disuria.
Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan anyang-anyangan, seperti:
1. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih, alias ISK, adalah salah satu penyebab anyang-anyangan yang paling umum pada wanita. ISK terjadi ketika bakteri menginfeksi saluran kencing.
Bakteri E. coli adalah salah satu bakteri yang paling umum menjadi penyebab ISK. Bakteri E. coli adalah bakteri yang banyak ditemukan di usus, begitu juga anus.
Wanita lebih rentan mengalami ISK karena anus dan saluran kencing yang letaknya berdekatan. Selain itu, saluran kencing wanita (uretra) juga umumnya lebih pendek sehingga bakteri lebih mudah untuk mencapai kandung kemih dan memungkinkan perpindahan bakteri E. coli dibandingkan laki-laki.
2. Sistitis
Sistitis adalah infeksi kandung kemih. Sistitis termasuk salah satu jenis ISK yang disebabkan infeksi bakteri.
Penyebabnya juga sama, yakni bakteri E. coli yang masuk ke saluran kencing (uretra) kemudian menyebar ke kandung kemih dan berkembang biak.
3. Vaginitis
Anyang-anyangan juga dapat disebabkan oleh vaginitis, alias infeksi vagina. Bakteri, jamur, dan parasit bisa menyebabkan vaginitis dan menyebabkan flora di vagina menjadi tidak seimbang.
Anyang-anyangan yang disebabkan oleh vaginitis biasanya juga disertai rasa gatal dan keputihan yang berbau tidak sedap.
4. Batu ginjal
Batu ginjal juga bisa menyebabkan disuria. Batu yang berada di ginjal terbentuk dari kalsium dan asam urat yang mengkristal.
Ada kalanya, batu ginjal dapat keluar dengan sendirinya bersamaan dengan urine. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil disertai munculnya darah dari urine (hematuria)
5. Infeksi ginjal
Infeksi pada ginjal, atau pielonefritis, umumnya juga disebabkan oleh bakteri yang naik dari saluran kencing sampai ke ginjal. Kondisi ini menyebabkan ginjal meradang dan menyebabkan anyang-anyangan.
6. Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual juga bisa menyebabkan sensasi terbakar saat buang air kecil, seperti yang dirasakan saat anyang-anyangan. Penyakit menular seksual adalah infeksi yang ditularkan lewat hubungan seksual, baik vaginal, anal, ataupun oral.
Infeksi menular dapat disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun parasit.
Beberapa penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan anyang-anyangan, yaitu:
- Gonore
- Herpes kelamin
- Klamidia
Selain itu, disuria juga mungkin disertai munculnya lepuhan jika penyebabnya adalah herpes kelamin.
7. Prostatitis
Salah satu penyebab anyang-anyangan (disuria) pada pria adalah infeksi prostat, alias prostatitis. Infeksi prostat kemungkinan besar terjadi sebagai dampak dari infeksi bakteri yang sebelumnya terjadi di saluran kencing kemudian merambah ke prostat.
Infeksi menular seksual juga bisa menyebabkan prostatitis.
Selain anyang-anyangan, prostatitis juga bisa menyebabkan rasa sakit saat ejakulasi dan keinginan buang air kecil yang lebih sering, terutama pada malam hari.
8. Iritasi
Iritasi akibat senyawa kimia juga bisa menyebabkan anyang-anyangan dan rasa sakit saat buang air kecil. Biasanya, iritasi ini terjadi akibat penggunaan produk perawatan diri yang mengandung senyawa kimia, seperti sabun kewanitaan, parfum, tisu toilet berpewangi, ataupun melakukan douche.
9. Kehamilan
Wanita hamil juga termasuk salah satu kelompok orang yang rentan mengalami anyang-anyangan karena risiko ISK meningkat saat hamil.
Hal itu karena terjadi perubahan pada saluran kencing pada usia 6-24 minggu kehamilan.
Kehamilan akan membuat rahim terus membesar. Kondisi ini dapat menekan kandung kemih, bahkan mempersempit uretra. Hal ini meningkatkan risiko ISK selama kehamilan.
10. Kanker
Salah satu jenis kanker yang dapat menyebabkan anyang-anyangan adalah kanker kandung kemih. Akan tetapi, kondisi ini termasuk yang jarang terjadi.
Bahkan, anyang-anyangan mungkin bukan gejala yang pertama kali muncul. Kencing berdarah lebih umum jadi tanda gejala kanker kandung kemih.
Cara mengatasi anyang-anyangan
Cara mengatasi anyang-anyangan akan sangat tergantung pada penyebabnya. Beberapa kondisi anyang-anyangan dapat sembuh dengan sendirinya, beberapa lainnya membutuhkan pengobatan khusus hingga operasi.
Mengingat infeksi saluran kemih jadi penyebab paling umum dari anyang-anyangan, pemberian antibiotik adalah salah satu caranya. Akan tetapi, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter jenis antibiotik yang harus diminum dan dosisnya.
Menjauhi iritan juga bisa membantu mengatasi anyang-anyangan.
Beberapa cara berikut bisa membantu mengatasi anyang-anyangan:
- Minum yang banyak
- Menghindari minuman bersoda
- Kompres hangat jika mengalami nyeri perut
Cara mencegah anyang-anyangan
Untuk mencegah anyang-anyangan, berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
- Minum yang banyak
- Membasuh vagina dari depan ke belakang untuk mencegah perpindahan bakteri
- Buang air kecil usai berhubungan seksual
- Hindari menahan buang air kecil
- Menggunakan kondom untuk mencegah infeksi menular seksual
- Hindari menggunakan produk yang mengandung parfum di area kelamin
- Mengganti pembalut maksimal 4 jam sekali
Kapan harus ke dokter?
Anyang-anyangan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, Anda perlu berkonsultasi ke dokter jika:
- Anyang-anyangan tidak hilang dalam 24 jam
- Keluar cairan abnormal dari vagina atau penis
- Urine berbau tidak sedap, keruh, atau berdarah
- Nyeri pada pinggang atau punggung
- Keluar batu saat kencing
- Demam
Untuk memeriksakan masalah anyang-anyangan atau sakit saat buang air kecil, Anda dapat berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam ataupun dokter urologi yang fokus menangani permasalahan pada saluran kencing. Anda bisa menemui dokter spesialis terbaik kami di Urology & Couple Clinic Eka Hospital untuk mendapatkan penanganan terbaik terkait masalah yang kesehatan yang Anda alami. Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08118822564 untuk membuat janji temu.