Kanker esofagus adalah kanker yang menyerang bagian tubuh yakni kerongkongan. Seperti diketahui, kerongkongan adalah saluran berbentuk tabung menghubungkan mulut dan lambung. Dengan kata lain, makanan atau minuman untuk sampai ke lambung harus melewati kerongkongan setelah ditelan dari mulut. Bagian tubuh ini tepat berada di bagian belakang saluran pernapasan dan di depan tulang belakang.
Kanker esofagus ini muncul di sepanjang kerongkongan. Awalnya berupa lapisan dalam dinding esofagus yang kemudian tumbuh ke luar melalui lapisan lain dan menjadi tumor. Ada beberapa lapisan yang menyusun organ kerongkongan mulai dari epitel, mukosa, lamina propria, muskularis propria, submukosa dan adventitia.
Kanker ini umum terjadi di Indonesia meski tidak sebanyak kanker payudara atau kanker paru-paru.
Jenis Kanker Esofagus
Kanker esofagus terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sel yang terlibat, antara lain:
1. Adenokarsinoma
Adenokarsinoma sering terjadi di area sepertiga bagian bawah kerongkongan. Awal mula munculnya kanker ini adalah dari sel kelenjar yang memproduksi lendir. Terutama pada kondisi Barrett’s esophagus, sel kelenjar menggantikan sel skuamosa yang berada di bawah kerongkongan hingga memicu munculnya adenokarsinoma.
2. Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma sel skuamosa terjadi pada sel skuamosa di lapisan mukosa. Sel kanker muncul di area leher kerongkongan dan kerongkongan bagian dada atas dan tengah.
Selain dua itu, ada beberapa jenis kanker esofagus antara lain sarkoma, limfoma, melanoma, koriokarsinoma, dan karsinoma sel kecil. Hanya saja jenis kanker ini jarang terjadi.
Penyebab Kanker Esofagus
Kanker esofagus terjadi karena mutasi sel-sel yang melapisi bagian dalam kerongkongan yang kemudian menjadi tumor dan menyebar ke jaringan di sekitarnya. Sayangnya penyebab adanya mutasi genetik itu belum diketahui penyebabnya. Hanya saja ada sejumlah faktor risiko orang bisa terkena kanker esofagus, antara lain:
- Lebih sering terjadi pada pria dewasa
- Usia lanjut di atas 75 tahun
- Pria berkulit putih
- Kelainan genetik
- Merokok
- Minum alkohol
- Kelainan pada esofagus seperti esofagus Barrett, achalasia, divertikulitis dan cedera
- Ada riwayat kanker kepala dan leher
- Obesitas
- Memiliki penyakit GERD
- Sedang melakukan terapi radiasi di perut dan dada
- Jarang makan sayur dan buah
- Diet tinggi daging merah, makanan olahan dan lemak.
Gejala Kanker Esofagus
Kanker esofagus tidak menunjukkan gejala yang berarti pada awalnya.Yang paling umum dan menjadi tanda awal kanker ini adalah kesulitan menelan dan terasa sangat menyakitkan. Meski sulit menelan juga bisa menjadi gejala penyakit lain sehingga memang harus memeriksakannya ke dokter.
Gejala lain kanker esofagus yang menyertai selain sulit menelan antara lain:
- Sesak napas
- Batuk kronis
- Suara serak
- Muntah darah
- Tenggorokan dan punggung terasa nyeri
- Berat badan menurun drastis
- Bau mulut
- Cegukan jika tumor sudah menyebar ke diafragma.
- Buang air besar berdarah
Diagnosis Kanker Esofagus
Dokter akan melakukan pemeriksaan dan sejumlah tes untuk mendiagnosis kanker esofagus, seperti:
- Pemeriksaan fisik : Untuk mencari tanda-tanda kanker esofagus.
- Rontgen dengan barium : Dokter akan menggunakan zat kontras mengandung barium dengan cara diminum selama proses rontgen. Tujuannya untuk mencari permasalahan di kerongkongan.
- Endoskopi : Tindakan menggunakan alat endoskop berupa selang tipis dan lentur yang dipasang kamera dan lampu di ujungnya kemudian dimasukkan ke tenggorokan dan kerongkongan.
- Biopsi : Mengambil sampel dan jaringan kerongkongan.
- Pemeriksaan pemindaian seperti CT scan dan PET scan : untuk menentukan diagnosis kanker dan menentukan stadiumnya.
Stadium Kanker Esofagus
Ada tiga jenis stadium kanker yang menunjukkan tingkat keparahannya, yakni:
- Stadium 1 : Kanker masih menyerang lapisan kerongkongan dan belum menyebar.
- Stadium 2 : Kanker sudah menutupi lapisan luar esofagus dan melewati lapisan otot serta menyebar ke kelenjar getah bening.
- Stadium 3 : Kanker sudah menutupi lapisan luar kerongkongan dan telah menyebar ke lapisan kelenjar getah bening di sekitar kerongkongan dan otot di bawah tulang iga serta jaringan pelapis paru-paru.
- Stadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ tubuh lainnya seperti hati dan paru-paru.
Cara Mengobati Kanker Esofagus
Jenis kanker esofagus yang dialami seseorang akan membantu dokter dalam mengobatinya. Secara umum berikut ini tindakan medis yang akan dokter lakukan:
- Operasi : Tindakan medis pembedahan untuk mengangkat sel kanker baik yang ukurannya masih kecil hingga pengangkatan sebagian esofagus dan lambung atas.
- Kemoterapi : Dokter akan menggunakan obat-obatan untuk mematikan sel kanker di kerongkongan dan yang sudah menyebar di sekitarnya.
- Terapi radiasi : Tindakan medis menggunakan sinar X untuk membunuh sel kanker.
- Terapi imun : Bertujuan membantu sistem tubuh melawan sel kanker.
- Terapi target : Dokter akan memberikan obat khusus untuk mengincar sel kanker secara spesifik.
- Krioterapi : Pembekuan sel kanker agar ukurannya mengecil.
- Elektrokuagulasi : Tindakan medis dengan menggunakan aliran listrik untuk menghancurkan sel kanker.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda sudah mengalami beberapa gejala kanker esofagus seperti:
- Sulit menelan
- Gejala kanker esofagus semakin parah setelah dua minggu
- Berat badan terus turun selama 6 bulan.
BACA JUGA : Apakah Kanker Prostat Bisa Sembuh? Ini Metode Pengobatannya
Pengobatan kanker esofagus bisa dilakukan di Eka Hospital yang memiliki program unggulan dalam menangani masalah saluran pencernaan yakni Digestive Intervention and Endoscopy Center (DIVINE).
Layanan unggulan Eka Hospital satu ini menggabungkan diagnosis komprehensif dan terapi untuk masalah digestif dan hati yang didukung tim dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroentero-hepatologi.
Disebut juga sebagai pusat kesehatan saluran pencernaan ini dilengkapi dengan teknologi kapsul endoskopi hingga endoskopi tingkat lanjut yang canggih. Prosedur endoskopi ini digunakan untuk melakukan pemeriksaan awal kanker pada saluran pencernaan, pengangkatan tumor kecil tanpa operasi hingga pengangkatan batu saluran empedu tanpa operasi.
Pusat layanan ini dipimpin oleh Prof.DR.dr.H. Murdani Abdullah, FACG, Sp.PD, KGEH yang merupakan dokter ahli pencernaan dan endoskopi yang sudah mengantongi banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri di bidang spesialisasinya.
Berikut ini beberapa layanan yang dilakukan di DIVINE Eka Hospital:
Endoskopi:
- Gastroscopy Diagnostic
- Colonoscopy Diagnostic
- Rectosigmoidoscopy + Sigmoidoscopy
- Perkutaneus Endoscopic Gastronomy (PEG)
- Peroral Endoscopic Myotomy (POEM)
- Endoscopic Mucosal Resection (EMR) untuk tumor kurang dari 2 cm
- Endoscopic Submucosal Dissection (ESD) untuk tumor lebih dari 2 cm
- Ligasi varices esofagus dan hemorrhoid
- STE histoakril dan hemorrhoid
- Biopsi saluran cerna
- Ekstraksi benda asing
- Hemostasis saluran cerna
- Pemasangan NGT dan Naso Jejunal Feeding Tube
- Polipektomi
- Pemasangan stent saluran cerna
- Dilatasi esofagus dan calon/rectum
- Tumor deobstruction esofagus
Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography :
- ERCP Diagnostik
- Papilotomi/Spincterectomi
- Pemasangan stent bilier metal dan plastik
- Ekstraksi batu sulit dengan spyglass
- Ampulektomi
- Dilatasi CBD
- Lithotripsi
Endoscopic Ultrasound (EUS) :
- EUS Diagnostik
- EUS Fine Needle Aspiration
- EUS Terapeutik Billiary Drainage dan Pankreas
- Celiac plexus neurolysis/block
- Radiofrequency Ablation untuk kanker pankreas
- Biopsi hati
Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan Appointment Center Eka Hospital di 1-500-129 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital