.jpeg)
Infeksi jamur sering kali menyebabkan Anda mengalami vagina gatal. Apalagi, kalau sampai disertai keputihan dalam jumlah banyak dan berbau tidak sedap.
Meski demikian, gatal pada area kewanitaan memiliki banyak penyebab. Hal ini membuat pengobatannya pun beda-beda, tergantung penyebabnya.
Penyebab vagina gatal
Vagina gatal sendiri sebenarnya adalah sebuah gejala akan kondisi tertentu.
Beberapa kondisi yang menyebabkan vagina gatal, antara lain:
1. Infeksi jamur
Infeksi jamur adalah penyebab paling umum vagina terasa gatal. Biasanya, infeksi ini disebabkan oleh jamur Candida albicans.
Sebenarnya, Candida albicans adalah jamur yang secara alami berada di dalam vagina. Namun, dalam kondisi tertentu seperti kehamilan, konsumsi antibiotik, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat meningkatkan timbulnya infeksi jamur akibat pertumbuhan jamur secara tidak terkendali
Infeksi jamur ini bisa menyebabkan sensasi terbakar dan gatal di area sekitar vagina atau bagian dalamnya.
2. Iritasi atau reaksi alergi
Reaksi alergi yang menyebabkan peradangan juga bisa menyebabkan vagina terasa gatal. Reaksi alergi atau iritasi ini bisa terjadi akibat penggunaan deterjen yang mengandung parfum, bahan pakaian dalam yang tidak cocok, atau iritasi akibat pembalut.
Selain itu, penggunaan sabun khusus kewanitaan ataupun douching juga dapat menyebabkan kulit sekitar vagina teriritasi dan gatal.
3. Penyakit menular seksual
Vagina gatal juga dapat disebabkan oleh penyakit menular seksual. Selain gatal, penyakit menular seksual bisa menyebabkan keputihan yang berwarna hijau disertai bau tidak sedap.
Beberapa penyakit menular seksual yang menyebabkan gatal, yaitu:
- Trikomoniasis
- Herpes
- Klamidia
- Gonore
- Kutil kelamin
Penyakit menular seksual ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, ataupun parasit.
4. Ketidakseimbangan hormon
Masalah hormon wanita yang tidak seimbang juga bisa menyebabkan vagina gatal, terutama jika kekurangan hormon estrogen.
Vagina gatal akibat masalah hormon dapat terjadi ketika seorang wanita memasuki masa menopause. Pada saat menopause, produksi estrogen menurun drastis.
Hal ini menyebabkan sejumlah gejala, termasuk vagina kering. Inilah yang kemudian membuat Anda merasakan gatal di area kewanitaan.
5. Bacterial vaginosis
Bacterial vaginosis terjadi ketika jumlah bakteri jahat dan bakteri baik yang ada di dalam vagina tidak seimbang.
Membedakan vagina gatal akibat bacterial vaginosis dan infeksi jamur mungkin sulit. Itu sebabnya, Anda butuh konsultasi dengan dokter. Sebab, cara mengatasi keduanya berbeda.
Bacterial vaginosis dapat menyebabkan keputihan warna abu-abu atau putih yang disertai bau amis.
6. Penyakit kulit
Beberapa jenis penyakit kulit juga dapat memengaruhi ke kulit sekitar vagina, seperti psoriasis dan eksim.
Hal ini bisa menyebabkan area di sekitar vagina jadi gatal.
Cara mengatasi vagina gatal
Berhubung ada berbagai hal yang menyebabkan vagina terasa gatal, cara mengobatinya pun berbeda-beda. Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat.
Sebab, konsumsi obat sembarangan tanpa konsultasi bisa meningkatkan risiko efek samping obat.
Beberapa pilihan pengobatan untuk mengatasi vagina gatal, yaitu:
- Pemberian obat-obatan, seperti antibiotik, antijamur, dan antivirus tergantung dari penyebabnya
- Pemberian obat-obatan untuk mengatasi alergi
- Obat-obatan untuk mengatasi peradangan pada kulit
- Terapi hormon untuk mengatasi vagina gatal akibat masalah hormon
Obat yang diberikan dapat berupa obat minum ataupun salep untuk mengatasi rasa gatal.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan beberapa hal berikut ini untuk membantu mempercepat penyembuhan dan mencegah vagina gatal kembali, seperti:
- Membasuh vagina dari arah depan ke belakang
- Hindari menggunakan sabun dengan pewangi saat membasuh vagina
- Gunakan celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat
- Pilih produk kewanitaan, seperti pembalut, yang tidak mengandung parfum
- Tidak bergonta-ganti pasangan seks
- Menggunakan kondom saat berhubungan seks
Kapan harus ke dokter?
Dalam beberapa kasus, vagina gatal bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan apa pun. Namun, Anda perlu segera konsultasi ke dokter bila mengalami gejala berikut:
- Muncul luka atau lepuhan pada bibir vagina
- Kemerahan di sekitar vagina
- Vagina terasa sakit
- Sakit saat buang air kecil
- Sakit saat berhubungan seks
- Keputihan abnormal dan berbau tidak sedap
Anda dapat berkonsultasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin yang bergelar Sp.KK ataupun Sp.DVE (dermatovenerologi dan estetika).
Anda dapat membuat janji dengan dokter spesialis kulit di Eka Hospital. Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu.

