.jpeg)
Zaman dulu, operasi, terutama untuk organ di rongga dada dan abdomen membutuhkan sayatan terbuka. Dengan majunya teknologi kesehatan saat ini, bedah minimal invasif kemudian lebih banyak dipilih karena risikonya yang lebih ringan.
Meski demikian, tidak semua kondisi yang membutuhkan operasi bisa ditangani dengan teknik ini. Lantas, apa saja kondisi yang bisa ditangani dengan operasi minimal invasif?
Apa itu operasi invasif minimal?
Bedah minimal invasif adalah suatu prosedur operasi terkini yang memungkinkan dokter melakukan pembedahan hanya dengan sayatan kecil. Prosedur ini menggunakan teknologi terbaru sehingga dokter tidak lagi membutuhkan sayatan besar agar dapat melihat kondisi organ dalam Anda.
Secara umum, minimally invasive surgery memiliki keunggulan dibandingkan operasi konvensional, seperti:
- Meminimalisir bekas luka operasi atau bahkan tanpa bekas luka
- Meminimalisir rasa sakit
- Mempercepat waktu tindakan
- Mempercepat pemulihan operasi
- Menurunkan risiko komplikasi
Endoskopi, seperti laparoskopi, adalah salah satu contoh bedah minimal invasif yang umum digunakan.
Jenis-jenis bedah minimal invasif
Terdapat beberapa jenis bedah minimal invasif yang saat ini adalah dunia kedokteran, yaitu:
Laparoskopi
Laparoskopi adalah prosedur minimal invasif dengan menggunakan sayatan kecil, biasanya tidak lebih dari 1,5 cm. Prosedur ini dinamakan juga keyhole surgery. Sayatan ini akan menjadi tempat masuknya instrumen khusus untuk mengakses organ dalam Anda.
Alat yang digunakan disebut dengan endoskopi, yakni alat berupa selang tipis panjang yang memiliki kamera dan lampu di ujungnya untuk memberikan gambaran dalam organ.
Dokter dapat memasukkan instrumen beda khusus lewat endoskop ini atau membuat sayatan kecil lain di dekat sayatan awal.
Operasi robotik
Robotic surgery adalah operasi yang dilakukan dengan menggunakan bantuan robot. Penggunaan robot dapat membantu dokter untuk lebih presisi dan kontrol yang lebih baik saat prosedur berlangsung.
Dokter akan mengoperasikan tangan robot melalui mesin operator khusus. Robot ini juga memberikan gambaran 3D sehingga mampu menghasilkan gambar dari area operasi dengan lebih baik.
Endovaskuler
Operasi endovaskuler juga merupakan prosedur bedah minimal invasif dengan menggunakan selang kateter tipis yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah.
Selang kateter ini dimasukkan melalui pembuluh darah sehingga perdarahan yang muncul juga jadi lebih sedikit dibandingkan dengan membuat sayatan.
Dokter bedah akan memasang kateter di atas kawat pemandu, kemudian melepas kawat dan memasukkan instrumen bedah melalui selang kateter untuk melakukan operasi.
Angiografi atau kateterisasi jantung adalah salah satu contoh prosedurnya.
Endoskopi
Kebanyakan bedah minimal invasif dilakukan dengan meninggalkan luka yang sangat kecil atau tipis.
Meski demikian, operasi invasif minimal juga dapat dilakukan tanpa meninggalkan bekas luka sama sekali, yakni menggunakan bukaan alami tubuh, seperti lubang hidung, telinga, rongga mulut, anus, vagina ataupun uretra. Prosedur ini disebut dengan endoskopi.
Dokter akan memasukkan alat yang disebut endoskop melalui bukaan alami tubuh untuk melakukan pemeriksaan ataupun pengobatan.
Contoh tindakan minimal invasif
Ada banyak metode minimal invasif dengan nama yang berbeda tergantung dari organ, area tubuh, atau kondisi yang ditangani.
Berikut ini adalah beberapa contoh prosedur minimal invasif yang umum dilakukan beserta kondisi yang ditangani:
- Angioplasti, pemasangan ring, cryoablation untuk mengatasi penyakit arteri koroner
- Artroskopi untuk mengatasi permasalahan sendi, seperti robekan atau radang pada sendi pergelangan kaki, lutut, ataupun pinggul.
- Operasi tulang belakang minimal invasif, seperti BESS atau robotic spine surgery, untuk mengatasi kelainan tulang belakang dan saraf kejepit.
- Laparoskopi, untuk mengatasi batu empedu, pengangkatan kelenjar adrenal, radang usus buntu, dan hernia
- Bedah endoskopi sinus, untuk mengatasi sinusitis.
- Video-assisted thoracic surgery (VATS, untuk mengatasi masalah di rongga dada, seperti kanker paru.
- Stereoelectroencephalography (SEEG) dan deep brain stimulation (DBS) untuk mengatasi epilepsi.
- Operasi bariatrik, yakni pemotongan lambung untuk mengatasi obesitas yang tidak dapat disembuhkan dengan perubahan gaya hidup.
Proses bedah minimal invasif
Secara umum, prosedur bedah minimal invasif dan operasi terbuka memiliki kesamaan. Namun, dalam pelaksanaannya terdapat sedikit perbedaan, seperti:
- Proses anestesi. Bedah minimal invasif tidak selalu membutuhkan bius umum, sementara operasi terbuka rata-rata menggunakan anestesi umum.
- Membuat sayatan. Sayatan pada operasi minimal invasif cenderung kecil, tidak lebih dari 2 cm.
- Prosedur operasi. Prosedur operasi minimal invasif dapat lebih lama karena banyaknya step dalam penggunaan teknologi, tapi waktu penyembuhannya cenderung jauh lebih cepat.
Risiko bedah minimal invasif
Jika dibandingkan dengan operasi konvensional alias bedah terbuka, prosedur bedah minimal invasif memiliki risiko yang jauh lebih rendah. Itu sebabnya, secara umum, bedah minimal invasif lebih aman dibandingkan operasi terbuka.
Meski demikian, sama seperti prosedur kesehatan lainnya risiko tetap ada. Risiko infeksi, komplikasi obat bius, ataupun perdarahan tetap dapat terjadi.
Siapa saja yang dapat menjalani bedah minimal invasif?
Sekalipun lebih aman, bedah minimal invasif mungkin tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Untuk pasien gawat darurat, operasi minimal invasif bukanlah pilihan yang tepat. Sebab, prosedur ini sering kali membutuhkan persiapan yang lebih panjang dibandingkan operasi konvensional.
Apabila memiliki masalah kesehatan, Anda bisa mencoba berkonsultasi dengan para dokter spesialis di Eka Hospital sesuai dengan kondisi yang Anda alami. Eka Hospital merupakan rumah sakit terlengkap, termasuk dalam rentang pilihan bedah minimal invasif.
Ini akan membuat Anda memiliki pilihan yang banyak dan terbaik sesuai kondisi Anda sekaligus menghemat waktu dalam merencanakan pengobatan yang terbaik.
Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu.

