Home>Better Health>Gigi dan Mulut>Resesi Gusi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Better Health

Resesi Gusi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

880

Resesi gusi, atau lebih dikenal dengan sebutan gusi turun, adalah salah satu penyakit gigi dan mulut yang menyebabkan gusi Anda jadi lebih turun sehingga permukaan akar gigi terlihat. Padahal, akar gigi seharusnya terlindungi oleh gusi.

Saat gusi mengalami resesi, Anda akan merasakan seolah gusi Anda tidak melekat erat ke gigi dan menciptakan celah. Terkadang, gusi turun juga tampak seperti garis gusi tidak berada di batas yang seharusnya.

Penyebab resesi gusi

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan Anda mengalami gusi turun, yaitu:

1. Penyakit gusi

Penyakit gusi biasanya bermula dari peradangan pada gusi, alias gingivitis. Penyakit gusi ini kemudian dapat menyebabkan gusi turun karena bakteri yang menginfeksi merusak jaringan gusi dan tulang yang menyangga gigi Anda.

Penyakit gusi adalah penyebab paling utama Anda mengalami gusi turun.

2. Menyikat gigi terlalu keras

Menyikat gigi terlalu keras juga dapat menyebabkan resesi gusi. Ini terjadi karena menyikat gigi terlalu keras dapat merusak enamel gigi yang kemudian berujung membuat gusi turun.

3. Kurang menjaga kebersihan mulut

Saat Anda kurang menjaga kebersihan mulut, sisa-sisa makanan akan menumpuk dan membentuk plak di gigi. Plak gigi ini lama-kelamaan akan membentuk karang gigi yang merusak gigi dan gusi.

Karang gigi ini juga akan menyebabkan penumpukan bakteri yang semakin meningkatkan risiko terbentuknya plak.

Untuk itu, pastikan Anda menyikat gigi minimal dua kali sehari.

4. Perubahan hormon

Perubahan hormon pada wanita, selama masa puber, kehamilan, hingga menopause juga bisa memengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Hal ini menyebabkan gigi jadi lebih sensitif dan gusi turun,

5. Merokok

Merokok juga bisa menyebabkan Anda mengalami gusi turun. Ini terjadi karena tar dalam rokok dapat menciptakan plak yang sangat lengket di gigi dan sulit dibersihkan. Akibatnya, Anda berisiko mengalami resesi gusi.

6. Kebiasaan menggertakkan gigi

Kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur, atau disebut juga dengan bruxism. Kondisi ini dapat memberikan tekanan lebih pada gigi dn gusi sehingga membuat gusi Anda turun. Selain itu, menggertakkan gigi dapat menciptakan kantong dalam antara gigi dan gusi, tempat bakteri berkumpul. Bakteri ini dapat memicu radang gusi dan memperburuk terjadinya resesi gusi.

Gejala resesi gusi

Kebanyakan orang tidak mengetahui dirinya mengalami resesi gusi karena kondisi ini terjadi secara bertahap. Gigi sensitif atau penampakan gigi yang lebih panjang dari biasanya, bisa jadi tanda awal Anda mengalami resesi gusi.

Beberapa gejala resesi gusi yang perlu Anda waspadai, antara lain:

  • Gigi sensitif atau gigi terasa ngilu
  • Gusi mudah berdarah saat sikat gigi atau flossing
  • Gusi bengkak dan kemerahan
  • Rasa sakit di batas gusi
  • Gigi goyang

Cara memperbaiki gusi yang turun

Sayangnya, gusi yang turun tidak bisa dikembalikan seperti semula lagi. Meski begitu, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi gejala dan mencegahnya bertambah buruk.

Resesi gusi memiliki tingkatannya masing-masing. Dalam tahap yang ringan, melakukan scalling atau deep cleaning gigi di dokter gigi bisa membantu memperbaiki kembali gusi yang turun.

Pada proses ini, dokter gigi akan menghilangkan plak yang menempel di gigi Anda sehingga bakteri tidak mudah menempel di akar gigi dan tidak menyebabkan resesi gusi bertambah parah.

Apabila deep cleaning gigi tidak mampu mengatasi masalah resesi gusi akibat celah antara gigi dan gusi yang sudah terlalu lebar, dokter dapat menyarankan operasi cangkok gusi untuk mengatasi masalah ini.

Cara mencegah resesi gusi

Memang tidak semua kasus resesi gusi dapat dicegah. Meski demikian, dalam kebanyakan kasus, menjaga kebersihan gigi dan mulut adalah cara paling ampuh untuk mencegah gusi turun.

Ketika rongga mulut bersih, plak lebih sulit terbentuk, bakteri juga tidak menumpuk sehingga risiko gusi turun bisa dikurangi.

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah resesi gusi, antara lain:

  • Menyikat gigi minimal dua kali sehari, di pagi hari dan sebelum tidur
  • Melakukan flossing gigi minimal satu kali sehari
  • Jangan menyikat gigi terlalu keras
  • Pilih sikat gigi yang memiliki sikat lembut dan rutin menggantinya setiap tiga bulan sekali
  • Hindari merokok
  • Konsumsi makanan bergizi
  • Batasi makan makanan manis dan asam karena membuat kondisi rongga mulut jadi tempat ideal untuk bakteri berkembang biak

Pastikan Anda juga melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi minimal setiap 6 bulan sekali untuk memastikan kondisi rongga mulut Anda dalam keadaan sehat. Anda dapat membuat janji temu dengan dokter gigi terbaik kami di Eka Hospital.

Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu.

Bagikan

  • www.mayoclinic.org, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cholecystitis/symptoms-causes/syc-20364867

    Diakses pada 18 July 2025

  • my.clevelandclinic.org, https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22753-gum-recession

    Diakses pada 18 July 2025

  • www.healthline.com, https://www.healthline.com/health/dental-oral-health-receding-gums

    Diakses pada 18 July 2025

  • www.webmd.com, https://www.webmd.com/oral-health/receding_gums_causes-treatments

    Diakses pada 18 July 2025

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2025 Eka Hospital - All Rights Reserved