.jpeg)
Sakit maag pada anak termasuk kondisi yang umum terjadi. Bahkan, refluks asam lambung, alias naiknya isi lambung, adalah kondisi yang cukup umum terjadi pada anak berusia di bawah 2 tahun, umumnya pada 3 bulan pertama kehidupannya.
Meski demikian, naiknya asam lambung tidak selalu berarti anak memiliki sakit maag atau GERD. Memahami gejala pencernaan yang muncul pada anak dapat membantu orang tua jadi lebih waspada dan memberikan penanganan yang tepat.
Gejala sakit maag pada anak
Gumoh pada bayi adalah salah satu tanda refluks asam lambung. Akan tetapi, ini tidak berarti bayi Anda mengalami sakit maag.
Gumoh adalah hal yang wajar terutama pada bayi baru lahir sebab otot sfingternya, yang mengatur agar makanan tidak kembali naik ke kerongkongan, masih dalam tahap perkembangan.
Sakit maag pada anak biasanya ditandai dengan rasa tidak nyaman pada perut, seperti heartburn atau rasa terbakar pada ulu hati. Beberapa gejala yang dapat Anda waspadai, antara lain:
- Sendawa
- Nafsu berkurang
- Rewel, terutama di waktu makan
- Sakit perut
- Muntah
- Cegukan
- Tersedak
- Sering batuk, terutama di malam hari
Penyebab sakit maag pada anak
Sering kali, sakit maag pada anak bukanlah disebabkan oleh hal yang berbahaya. Biasanya, pola makan adalah salah satu penyebab paling umum.
Meski demikian, tetap saja kondisi ini menimbulkan rasa tidak nyaman pada anak. Memahami penyebabnya akan membantu Anda mengatasi rasa sakit maag pada anak.
Refluks asam lambung pada bayi terjadi karena otot sfingternya yang belum kuat. Akan tetapi, seiring bertambahnya usia kondisi ini akan membaik dan bayi akan lebih jarang mengalami gumoh.
Pemicu sakit maag pada anak yang mungkin terjadi, yaitu:
- Makanan tinggi lemak, seperti gorengan, junk food, makanan olahan, makanan kemasan
- Makanan dan minuman tinggi gula, seperti minuman kemasan, minuman manis, permen, cokelat, soda
- Langsung tidur atau tiduran setelah makan
- Makan dalam jumlah yang sangat banyak sekaligus
- Makanan yang bersifat asam atau pedas
Selain itu, risiko sakit maag pada anak akan lebih tinggi jika anak:
- Mengalami obesitas
- Memiliki alergi makanan
- Lahir secara prematur
- Terekspos asap rokok
- Memiliki cerebral palsy
- Memiliki down syndrome
- Memiliki esofagus yang sempit atau pendek
Cara mengatasi sakit maag pada anak
Fokus utama dalam mengatasi sakit maag pada anak adalah membantu meredakan gejala dan mengatasi penyebab utamanya.
Sering kali, pola makan adalah penyebab anak Anda mengalami sakit maag. Itu sebabnya, memperbaiki pola makan menjadi salah satu cara mengatasinya.
Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meredakan gejala GERD pada anak, yaitu:
- Membatasi memberikan makanan berlemak, goreng-gorengan, junk food, dan makanan kemasan pada anak
- Membatasi makanan dan minuman tinggi gula
- Jangan biarkan anak langsung tidur ataupun berbaring setelah makan, setidaknya beri waktu 3 jam setelah makan
- Berikan porsi makan yang kecil tapi lebih sering
- Selalu berikan sayur dan buah dalam makanannya
- Berikan camilan buah dibandingkan makanan kemasan
- Bantu anak menurunkan berat badan bila ia obesitas
Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan obat yang tepat untuk membantu mengatasi sakit maag pada anak.
Jangan tunda ke dokter apabila anak Anda menunjukkan gejala, seperti:
- Muntah, terutama jika terdapat darah
- Berat badan turun
- Tidak nafsu makan lebih dari sehari
- Sesak napas
- Perut yang terasa kencang
- Feses yang kehitaman atau terdapat darah
Anda bisa mengunjungi dokter spesialis anak di Eka Hospital untuk berkonsultasi dengan dokter terbaik kami. Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu.

