Ketika mengalami nyeri dada, terutama di sebelah kiri, beberapa orang langsung akan khawatir apakah ia mengalami penyakit jantung atau tidak. Padahal, ada beragam penyebab nyeri dada, mulai dari yang ringan hingga berat. Bahkan sering kali, nyeri dada disebabkan oleh kondisi yang ringan.
Namun, memiliki kewaspadaan ekstra tentu tetap penting. Maka itu, penting bagi Anda untuk tahu penyebab nyeri dada dan kapan harus waspada.
Penyebab nyeri dada selain penyakit jantung
Nyeri atau rasa tidak nyaman pada dada, seperti perasaan ditekan adalah gejala khas dari penyakit jantung. Itu sebabnya, banyak orang merasa khawatir dan was-was begitu sakit dada.
Padahal, beberapa penyebab ringan juga mungkin saja menyebabkan nyeri dada. Sebelum panik berlebihan, berikut ini beberapa penyebab nyeri dada, selain sakit jantung:
1. Nyeri otot
Nyeri otot adalah salah satu penyebab nyeri dada yang tergolong ringan jika dibandingkan dengan serangan jantung atau penyakit jantung lainnya. Biasanya, nyeri otot area dada ini terjadi ketika Anda usai melakukan gerakan olahraga tertentu, seperti angkat beban atau push-up.
Penggunaan otot dada secara berlebihan juga bisa menyebabkan nyeri yang berkisar dari ringan hingga berat, terutama ketika Anda menggerakkan tangan atau melakukan gerakan yang melibatkan otot dada.
Bisa jadi, nyeri yang Anda alami adalah DOMS, yakni delayed onset muscle soreness, yang biasa muncul setelah olahraga.
2. GERD
Selain penyakit jantung, GERD juga bisa menyebabkan nyeri dada, tepatnya di dada bagian tengah, alias ulu hati. Salah satu gejala GERD yang paling umum adalah sensasi terbakar di ulu hati, alias heartburn.
Biasanya, nyeri dada yang terjadi akibat GERD muncul setelah makan atau mengonsumsi makanan berlemak.
Selain GERD, beberapa masalah pencernaan lain yang bisa menyebabkan nyeri dada atau heartburn, yaitu:
- Pankreatitis
- Batu empedu
- Tukak lambung
- Esofagitis
- Gastritis
3. Panic attack
Serangan panik dan atau kecemasan (anxiety attack) bisa menyebabkan gejala yang menyerupai sakit jantung, mulai dari nyeri dada, sesak napas, kesemutan, hingga keringat dingin.
Gejala serangan panik ini bisa berlangsung singkat ataupun lama. Bahkan, beberapa hingga mengalami pingsan.
4. Peradangan pada sendi rusuk
Tulang rusuk memiliki persendian yang menyatu di tulang dada. Peradangan pada persendian tersebut bisa menyebabkan Anda mengalami nyeri dada, selain sakit jantung. Kondisi ini disebut dengan kostokondritis.
5. Asma
Selain sakit jantung, nyeri dada juga bisa disebabkan oleh masalah pada paru, salah satu contohnya adalah asma. Asma terjadi ketika saluran napas menyempit sehingga aliran udara untuk masuk ke paru jadi lebih sulit.
Akibatnya, dada akan terasa lebih berat saat menarik napas.
6. Pleuritis
Pleuritis adalah peradangan pada pleura. Pleura sendiri merupakan selaput pembungkus paru-paru.
Saat pleuritis terjadi, Anda akan mengalami nyeri dada yang terasa tajam, terutama ketika menarik napas, batuk, bersin, dan menggerakan dada. Bisa dibilang, nyeri dada akibat pleuritis dapat ditangani dengan pemberian obat golongan NSAID, tapi tergantung dari ringan atau beratnya gejala yang muncul..
7. Patah tulang rusuk
Apabila Anda mengalami nyeri dada, terutama seusai terjadi benturan, waspadalah akan kemungkinan patah tulang rusuk. Patah tulang rusuk bisa menyebabkan Anda mengalami nyeri dada, terutama saat menarik napas
Segeralah ke dokter jika Anda mengalami nyeri dada terutama jika habis terjadi benturan.
8. Mastitis
Mastitis adalah infeksi pada jaringan payudara. Infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan payudara dan nyeri payudara yang tajam, yang dapat menjalar ke dada.
Nyeri dada akibat mastitis biasanya terjadi pada ibu hamil dan ibu menyusui karena penumpukan ASI. Beberapa orang mungkin butuh antibiotik untuk mengatasi peradangan yang terjadi.
Kapan harus khawatir pada nyeri dada?
Nyeri dada adalah gejala dari berbagai penyakit, mulai dari masalah otot, paru, jantung, dan organ pernapasan yang dekat dengan rongga dada. Beberapa kondisi lain yang lebih serius, yang jadi penyebab nyeri dada, antara lain:
- Embolisme paru
- Aneurisma aorta
- Penyakit paru obstruktif kronis
- Pneumotoraks
- Penyakit katup jantung
Apabila Anda tidak memiliki faktor risiko jantung, nyeri dada yang muncul biasanya disebabkan oleh kondisi yang cukup ringan.
Akan tetapi, Anda tetap perlu waspada apabila nyeri dada terus berulang, apalagi jika disertai irama jantung yang tidak teratur. Beberapa tanda nyeri dada yang patut Anda waspadai, antara lain:
- Nyeri dada hebat dan tidak kunjung hilang
- Nyeri dada memburuk
- Nyeri dada yang menjalar ke punggung hingga rahang
- Disertai gejala lain, seperti pusing, jantung berdebar kencang, dan sesak napas
- Disertai munculnya sensasi meremas di dada tengah
- Berlangsung lebih dari beberapa menit
- Disertai demam dan batuk berdarah
Jika Anda mengalami nyeri dada disertai dengan gejala di atas, segera berkonsultasi ke dokter spesialis di Eka Hospital. Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu.