close

Layanan Lainnya

  • logo
    Cari
    Dokter
  • logo
    Layanan Emergency
  • logo
    Layanan Telepon
  • logo
    Paket Kesehatan
  • logo
    Informasi Rumah Sakit
  • logo
    Pusat Unggulan
  • logo
    Whatsapp Eka Hospital
Better Health

Ketika Kawasaki Disease Mengintai Si Kecil

Penyakit Kawasaki (PK) atau Kawasaki Disease akhir-akhir ini sering menjadi perbincangan baik di kalangan masyarakat, di media maupun di kalangan tenaga medis, termasuk dokter. Penyakit yang pertama kali ditemukan oleh Prof. Tomisaku Kawasaki (dokter spesialis anak di Jepang) ini merupakan penyakit pada anak, yang awalnya disebut sebagai sindrom mucocutaneous lymph node. Beberapa gejala dan tanda klinis, pengobatan, serta komplikasi yang cukup berbahaya dari penyakit ini perlu diketahui oleh kita semua.

Apa sebenarnya Penyakit Kawasaki?
Penyakit Kawasaki (PK) merupakan penyakit yang biasanya ditemukan pada anak berumur kurang dari 5 tahun, namun dapat juga menyerang anak yang lebih tua. PK menimbulkan peradangan pada pembuluh darah yang berukuran kecil dan sedang. Penyakit ini dapat disembuhkan walaupun perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya, seperti pelebaran pembuluh darah koroner jantung.

Bagaimana diagnosis Penyakit Kawasaki?
Diagnosis PK ditegakkan berdasarkan adanya gejala utama dan gejala tambahan. Gejala utamanya terdiri dari:

Panas tinggi minimal 5 hari

  • Mata merah yang disebabkan peradangan konjunktiva pada mata kiri dan kanan
  • Kemerahan pada bibir, lidah dan mulut (pada lidah disebut “strawberry tongue”)
  • Bercak kemerahan pada kulit dalam berbagai bentuk (polymorph)
  • Pembesaran kelenjar limfe leher (diameter > 1,5 cm)
  • Perubahan pada ujung-ujung ekstremitas; pada fase awal (akut) timbul kemerahan dan agak bengkak pada telapak tangan dan kaki, kemudian pada fase lanjut/ penyembuhan terjadi pengelupasan kulit di ujung-ujung jari

Gejala tambahan yang menyertai PK dapat berupa mual, muntah, sakit sendi, dan batuk-pilek. Selain itu pemeriksaan laboratorium berupa urin, darah, EKG dan ekokardiografi untuk melihat pembuluh darah koroner jantung cukup penting untuk mendiagnosis penyakit Kawasaki.

Apa penyebab Penyakit Kawasaki?
Penyebab PK belum diketahui secara pasti. Namun sampai saat ini para ahli kedokteran berpendapat bahwa terjadi reaksi tubuh akibat infeksi virus atau bakteri. Oleh karena itu belum ada upaya yang dapat dilakukan oleh dokter atau orangtua untuk mencegah penyakit Kawasaki. Diperkirakan PK berhubungan dengan genetik dan etnis.

Apakah faktor risiko terjadinya Penyakit Kawasaki?
Terdapat setidaknya 3 faktor risiko seorang anak dapat terkena penyakit Kawasaki, yakni:

  • Umur: Anak berumur kurang dari 5 tahun merupakan kelompok anak yang mempunyai risiko terkena PK
  • Jenis kelamin: Anak laki-laki sedikit lebih tinggi risikonya terkena PK dibandingkan dengan anak perempuan
  • Etnis: Anak-anak dari negara Asia terutama Jepang dan Korea lebih banyak terkena PK. Namun demikian, dilaporkan bahwa akhir-akhir ini cukup banyak anak yang menderita penyakit Kawasaki di hampir semua negara Asia, termasuk Indonesia

Pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan untuk mendiagnosis PK?
Meskipun tidak ada pemeriksaan spesifik, namun pemeriksaan darah tepi perlu dilakukan karena biasanya pada PK ditemukan peningkatan jumlah trombosit (trombositosis) dari nilai normal, peningkatan laju endap darah (LED), peningkatan C-reactive protein (CRP) dan penurunan protein (albumin dan globulin). Pemeriksaan antaran listrik jantung (EKG) dan pemeriksaan ekokardiografi juga perlu dilakukan untuk melihat apakah sudah ada kelainan irama jantung serta keterlibatan kelainan pembuluh darah koroner.

Apakah Penyakit Kawasaki menular dan merupakan penyakit yang serius?
PK bukanlah penyakit menular. Jadi tidak akan terjadi penularan melalui kontak langsung pada anak. Penyakit ini memang merupakan penyakit yang serius walaupun umumnya dapat sembuh tanpa menimbulkan masalah. Akan tetapi sekitar 5-20% anak dengan PK akan mengalami komplikasi pada jantung, yakni pelebaran pembuluh darah koroner.

Apa yang dimaksud dengan “Atypical” atau “Incomplete” pada Penyakit Kawasaki?
Pada beberapa pasien kadang-kadang ditemukan gejala klinis yang tidak lengkap seperti yang disebut do atas, namun sangat dicurigai penyakit Kawasaki. Dalam keadaan ini maka pemeriksaan ekokardigrafi sangat diperlukan untuk melihat adanya kelainan pada pembuluh darah koroner. Di samping itu dapat ditunjang juga oleh pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium.

Apa saja komplikasi PK yang sering timbul?
Penyakit Kawasaki merupakan salah satu penyebab penyakit jantung didapat (acquired heart disease) yang sering terjadi, disamping penyakit jantung rematik (PJR). Namun dengan diagnosis dini dan pengobatan yang efektif, hanya sebagian kecil penderita PK yang mengalami komplikasi.

Komplikasi terhadap jantung berupa:

  • Peradangan (inflamasi) dinding pembuluh darah (vaskulitis) biasanya pada pembuluh darah koroner jantung
  • Peradangan pada otot-otot jantung (miokarditis)
  • Gangguan pada katup jantung (regurgitasi mitral)
  • Kelainan irama jantung (aritmia)

Bagaimana pengobatan Penyakit Kawasaki?
Segera setelah ditegakkan diagnosis penyakit Kawasaki, maka pengobatan harus segera pula dimulai. Pada fase akut aspirin dosis tinggi 80-100 mg/kg BB dibagi dalam 4 dosis, dan pemberian imunoglubin intravena dengan dosis 2 gram/kg BB diberikan melalui infus selama 8-12 jam. Dokter akan mengatur dosis dan lamanya pemberian aspirin selanjutnya, dan akan memantau perjalanan penyakit pada seorang anak penderita penyakit Kawasaki.

Apa yang perlu dilakukan orangtua?
Setelah ditegakkan diagnosis penyakit Kawasaki oleh dokter, sebaiknya orangtua jangan panik. Ikuti petunjuk dokter spesialis anak atau dokter jantung anak dalam hal skema pengobatan maupun pemeriksaan penunjang. Pengobatan yang dilakukan lebih cepat (<7 hari sejak timbul panas) akan mengurangi risiko terjadi komplikasi pada jantung. Setelah pulang maka pemeriksaan ekokardiografi harus dilakukan 2 minggu kemudian, dan untuk selanjutnya tiap 3 bulan untuk mengantisipasi kemungkinan komplikasi jangka panjang terhadap pembuluh darah koroner jantung.

Dokter Terkait

dr. Herlina, Sp.A, CIMI

Anak

hospital RSIA Grand Family

dr. Nolitriani, Sp.A, CIMI

Anak

hospital EKA Hospital Pekanbaru

dr. Utami Kurniawati Setianingsih, Sp.A

Anak

hospital EKA Hospital Cibubur

Informasi Terkait

Dr. Budi Novitri, Sp.A, M.Kes

Waspadai Demam Rematik pada Anak

dr. Ekawaty Yasinta Yohana Larope, Sp.A - KAI

close

Buat Appointment

Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan service of excelent, kami menawarkan pilihan kemudahan dalam pembuatan Appointment sesuai dengan kenyamanan Anda.

  • Alodokter
    Buat janji melalui

    Alodokter

  • Whatsapp Eka Hospital
    Buat janji melalui

    Whatsapp Eka Hospital

logo