Diabetes merupakan gangguan kesehatan yang terjadi pada jutaan orang di seluruh dunia. Selama ini, kita mengenal beberapa jenis utama diabetes, seperti tipe 1, tipe 2, dan gestasional. Namun, baru-baru ini International Diabetes Foundation barus saja mengakui jenis diabetes yang sebelumnya terabaikan dan seringkali salah didiagnosis: Diabetes Tipe 5.
Pengakuan ini menambah pemahaman dokter tentang diabetes, terutama dampaknya pada remaja dan dewasa muda yang kurus dan kurang gizi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMICs). Pada Kongres Diabetes Dunia International Diabetes Federation (IDF) 2025 di Bangkok, Thailand, Presiden IDF Profesor Peter Schwarz mengumumkan pembentukan kelompok kerja untuk mengembangkan kriteria diagnostik formal dan pedoman terapeutik untuk jenis diabetes ini, yang secara resmi diklasifikasikan sebagai "diabetes tipe 5" dalam pertemuan internasional para ahli di India awal tahun ini.
Apa itu diabetes tipe 5?
Diabetes tipe 5, yang juga dikenal sebagai diabetes terkait malnutrisi (malnutrition-related diabetes) atau Severe Insulin-Deficient Diabetes (SIDD), adalah bentuk diabetes yang ditandai dengan defisiensi insulin yang parah dan kontrol metabolik yang buruk. Berbeda dengan diabetes tipe 2 yang sering dikaitkan dengan obesitas dan resistensi insulin, diabetes tipe 5 terutama disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, khususnya selama masa kanak-kanak atau remaja.
Para peneliti percaya bahwa kondisi ini muncul dari perkembangan pankreas yang terganggu akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Meskipun diabetes tipe 5 telah diamati selama lebih dari 70 tahun, namun seringkali salah diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 1 atau tipe 2. Penelitian terbaru, yang dipimpin oleh Dr. Meredith Hawkins, seorang ahli endokrinologi dan direktur pendiri Global Diabetes Institute di Albert Einstein College of Medicine di New York, telah mengonfirmasi profil metaboliknya yang berbeda.
Gejala diabetes tipe 5
Gejala diabetes tipe 5 mirip dengan jenis diabetes lainnya, namun seringkali muncul pada seseorang yang kurus dan kurang gizi. Gejala umumnya meliputi:
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, meskipun sudah makan.
- Rasa haus yang berlebihan (polidipsia).
- Sering buang air kecil (poliuria).
- Peningkatan rasa lapar (polifagia).
- Kelelahan ekstrem.
- Penglihatan kabur.
- Penyembuhan luka yang lambat.
- Infeksi berulang.
Penting untuk dicatat bahwa pasien dengan diabetes tipe 5 kekurangan insulin, tetapi tidak resisten insulin. Ini membedakannya secara signifikan dari diabetes tipe 2, dan mengapa diagnosis yang tepat sangat krusial untuk penanganan yang efektif.
Penyebab diabetes tipe 5
Penyebab utama diabetes tipe 5 adalah malnutrisi kronis, terutama selama periode pertumbuhan kritis. Kekurangan nutrisi jangka panjang diyakini merusak perkembangan pankreas, organ yang bertanggung jawab memproduksi insulin. Ketika pankreas tidak berkembang dengan baik atau rusak karena kekurangan gizi, kemampuannya untuk memproduksi insulin menjadi sangat terganggu, menyebabkan defisiensi insulin yang parah.
Diabetes tipe 5 diperkirakan memengaruhi antara 20 hingga 25 juta orang di seluruh dunia, terutama di wilayah seperti Asia dan Afrika, di mana malnutrisi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.
Pengobatan diabetes tipe 5
Karena pasien dengan diabetes tipe 5 tidak resisten insulin, banyak dari mereka mungkin dapat mengelola diabetes mereka dengan obat oral daripada dengan suntikan insulin. Pendekatan yang hemat biaya ini dapat menjadi sangat penting di daerah dengan sumber daya terbatas, di mana diabetes tipe 5 paling banyak ditemukan. Kelompok kerja yang baru dibentuk akan mengembangkan pedoman diagnostik dan terapeutik formal dalam beberapa tahun mendatang, serta modul edukasi untuk melatih para profesional kesehatan.
Pengakuan diabetes tipe 5 ini membawa harapan bagi jutaan individu yang selama ini menderita tanpa diagnosis dan perawatan yang tepat. Dengan nama resmi dan fokus penelitian yang meningkat, diharapkan akan ada kemajuan signifikan dalam diagnosis, pengobatan, dan pencegahannya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai diabetes dan penanganannya, atau jika Anda memiliki kekhawatiran spesifik mengenai kondisi kesehatan Anda, sangat disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan ahli. Anda dapat berkonsultasi dengan Prof. dr. Hari Hendarto, Sp.PD-KEMD, Ph.D, MARS, FINASIM, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endoktrin, Metabolik dan Diabetes di Eka Hospital BSD. Beliau adalah pakar di bidangnya yang dapat memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
Segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129
