.jpg)
Studi di Eka Hospital BSD Tunjukkan Manfaat SGLT2 Inhibitor dalam Perawatan Diabetes Menyeluruh
Selama bertahun-tahun, terapi diabetes terutama berfokus pada penurunan kadar gula darah. Namun, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, tujuan pengobatan kini meluas: mencegah komplikasi serius pada jantung dan ginjal, serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Salah satu kelompok obat modern yang mendukung perubahan paradigma ini adalah SGLT2 inhibitor, dengan dua obat yang paling banyak digunakan yaitu dapagliflozin dan empagliflozin.
SGLT2 inhibitor bekerja dengan cara membantu ginjal membuang kelebihan glukosa melalui urine, sehingga kadar gula darah tetap terkendali. Namun, manfaatnya tidak berhenti di situ.
Penelitian internasional telah membuktikan bahwa SGLT2 inhibitor:
- Menurunkan risiko gagal jantung
- Memperlambat penurunan fungsi ginjal
- Mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular
Dengan begitu, pasien tidak hanya mendapatkan kendali gula darah, tetapi juga perlindungan organ vital jangka panjang.
Penelitian di Diabetes Connection & Care Eka Hospital BSD
Sebagian besar bukti ilmiah tentang SGLT2 inhibitor berasal dari penelitian di luar negeri. Untuk melihat dampaknya di populasi Indonesia, Eka Hospital BSD melalui Diabetes Connection Care (DCC) melakukan studi komparatif pertama mengenai dapagliflozin dan empagliflozin di Indonesia.
Penelitian ini dipublikasikan dalam F1000 Research dengan judul “Dapagliflozin vs. Empagliflozin for Cardiorenal Risk Reduction: Real-world Paired Data and Comparative Study in Indonesia” (Cokro F, Sauriasari R, Tahapary DL, et al., 2025) dan dapat diakses melalui DOI 10.12688/f1000research.163923.3
Studi ini mengevaluasi pasien diabetes tipe 2 selama 12 bulan, dengan memantau:
- Gula darah (HbA1c, gula darah puasa)
- Tekanan darah
- Profil lipid (kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida)
- Fungsi ginjal (eGFR)
- Risiko kardiovaskular (ASCVD 10 tahun)
- Berat badan dan indeks massa tubuh (IMT)
- Profil keamanan obat
Hasil Penelitian: Manfaat serupa untuk kesehatan secara keseluruhan
Penelitian menunjukkan bahwa kedua obat ini:
- Sama-sama menurunkan gula darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol
- Memberikan efek perlindungan terhadap ginjal dan jantung
- Memiliki profil keamanan yang serupa dan dapat diterima dengan baik oleh pasien
- Dapagliflozin sempat menunjukkan penurunan berat badan dan IMT yang lebih baik, tetapi setelah mempertimbangkan faktor pembaur, hasil akhirnya mirip dengan empagliflozin.
Makna Penting bagi Pasien dan Dokter
Studi ini menegaskan bahwa:
- Era pengobatan diabetes sudah bergeser. Fokusnya bukan hanya menurunkan gula darah, tetapi juga mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
- Baik dapagliflozin maupun empagliflozin memberikan manfaat luas, sehingga dokter dapat memilih terapi yang paling sesuai dengan kondisi pasien.
Langkah Selanjutnya: Perawatan yang dipersonalisasi
Setiap pasien memiliki kebutuhan berbeda. Pemilihan terapi tetap harus mempertimbangkan fungsi ginjal, risiko jantung, dan target kesehatan secara menyeluruh.
Untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat, pasien dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis di Eka Hospital BSD, termasuk Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE dan dr. Dicky Levenus Tahapary, Sp.PD-KEMD, PhD, FINASIM, yang terlibat langsung dalam penelitian ini.
Atau, untuk jadwal dokter lain yang memiliki kompetensi terbaik dalam penanganan diabetes. Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu.
