Home>Better Health>Kehamilan>ASI Belum Keluar Setelah Melahirkan? Tenang, Ini Hal yang Sangat Wajar

Better Health

ASI Belum Keluar Setelah Melahirkan? Tenang, Ini Hal yang Sangat Wajar

asi tidak keluar

Banyak ibu baru merasa cemas ketika ASI belum langsung keluar dalam jumlah banyak setelah melahirkan. Mungkin yang keluar hanya tetesan kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Jika Anda mengalaminya, ketahuilah bahwa ini adalah hal yang sangat normal. Tubuh Anda memerlukan waktu untuk berproses, dan memahami apa yang terjadi pada beberapa hari pertama pasca persalinan bisa sangat membantu menenangkan pikiran Anda.

Memahami proses alami ASI pasca persalinan

ASI tidak langsung keluar setelah melahirkan. Sebaliknya, tubuh Anda memproduksi cairan istimewa yang disebut kolostrum. Kolostrum adalah "susu pertama" yang kaya akan nutrisi dan antibodi untuk membangun sistem kekebalan tubuh bayi. Warnanya bisa kekuningan, kental, dan lengket, meskipun pada beberapa ibu bisa juga lebih encer. Jumlah kolostrum memang sedikit, namun ini sudah lebih dari cukup untuk lambung bayi yang masih sangat kecil, kira-kira seukuran kelereng.

Kolostrum memiliki fungsi penting, yaitu:

  • Melindungi bayi dari infeksi.
  • Membantu sistem pencernaan bayi berkembang.
  • Membantu bayi belajar koordinasi antara mengisap, menelan, dan bernapas.

Produksi ASI dalam jumlah besar yang sering disebut "ASI turun" biasanya baru terjadi sekitar dua hingga tiga hari setelah melahirkan. Pada masa ini, payudara Anda akan mulai terasa lebih penuh, padat, dan lebih berat.

Langkah-langkah penting yang harus dilakukan

Proses keluarnya ASI sangat dipengaruhi oleh prinsip "permintaan dan penawaran" (supply and demand). Semakin sering payudara distimulasi oleh isapan bayi, semakin banyak sinyal yang dikirim ke otak untuk memproduksi ASI. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan di awal menyusui:

  1. Segera lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Segera setelah melahirkan, usahakan melakukan kontak kulit ke kulit dengan bayi Anda. Biarkan bayi merangkak secara alami mencari puting dan mengisapnya. Inisiasi menyusu dini (IMD) ini sangat penting karena stimulasi isapan bayi yang pertama akan memicu produksi hormon prolaktin dan oksitosin yang berperan utama dalam produksi ASI.
  2. Sering-sering menyusui bayi Anda Dalam 24 jam pertama, bayi Anda perlu menyusu setidaknya 8 hingga 12 kali. Jangan khawatir dengan jadwal yang kaku, menyusuilah setiap kali bayi menunjukkan tanda-tanda lapar, seperti menjilati bibir atau menggerakkan tangan ke mulut. Semakin sering bayi menyusu, semakin cepat tubuh Anda akan mulai memproduksi ASI dalam jumlah yang lebih banyak.
  3. Pastikan posisi dan pelekatan (latch) sudah benar Pelekatan yang baik adalah kunci sukses menyusui. Pastikan mulut bayi terbuka lebar dan sebagian besar areola (area gelap di sekitar puting) masuk ke dalam mulutnya. Pelekatan yang benar tidak akan terasa sakit dan memastikan bayi bisa mengisap ASI secara efektif. Jika pelekatan tidak benar, bayi tidak akan mendapatkan cukup ASI, dan ini bisa membuat produksi ASI menurun seiring waktu.
  4. Jaga asupan nutrisi dan hidrasi Untuk memproduksi ASI, tubuh Anda membutuhkan energi ekstra, sekitar 500 kalori per hari. Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, mencakup protein, biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran. Selain itu, minum air yang cukup juga sangat penting untuk menjaga hidrasi dan mendukung produksi ASI.

Kapan harus ke dokter laktasi?

Jika Anda sudah melakukan langkah-langkah di atas namun masih merasa cemas atau menghadapi kesulitan, jangan ragu untuk mencari bantuan. Seorang konsultan laktasi atau dokter laktasi dapat memberikan dukungan dan saran yang sangat berharga.

Anda sebaiknya segera berkonsultasi jika:

  • Setiap sesi menyusui terasa sangat sakit.
  • Bayi Anda tampak frustasi saat menyusu.
  • Bayi Anda menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti frekuensi buang air kecil dan besar yang berkurang.
  • Anda merasa payudara terasa terlalu penuh dan bengkak (engorgement) yang tidak mereda.

Ingat, Anda tidak sendirian dalam perjalanan menyusui ini. Meminta bantuan adalah langkah yang bijak untuk memastikan Anda dan bayi mendapatkan yang terbaik.

Ingin Konsultasi Lebih Lanjut? Untuk mendapatkan panduan dan dukungan dari ahli laktasi, Anda dapat berkonsultasi dengan dr. Elizabeth Margaretha di Eka Hospital PIK. Beliau dapat membantu Anda mengatasi tantangan menyusui dan memastikan pengalaman menyusui Anda berjalan lancar. Segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129

Bagikan

  • Instagram Post Eka Hospital, https://www.instagram.com/p/DM_xstlJ9T4

    Diakses pada 11 August 2025

  • healthline.com, https://www.healthline.com/health/breastfeeding/no-breast-milk-after-delivery-what-to-do

    Diakses pada 11 August 2025

  • hopkinsmedicine.org, https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/breastfeeding-and-delayed-milk-production

    Diakses pada 11 August 2025

  • breastfeeding.support, https://breastfeeding.support/no-breast-milk-after-delivery/

    Diakses pada 11 August 2025

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2025 Eka Hospital - All Rights Reserved